Pilu Ibu di Sukabumi, Bayi Meninggal karena Rumah Sakit Sempat Tolak Operasi Caesar

Jumat 29 November 2024, 13:48 WIB
Pusara bayi laki-laki yang meninggal dunia saat proses persalinan di RSUD Palabuhnaratu Kabupaten Sukabumi (Sumber: istimewa)

Pusara bayi laki-laki yang meninggal dunia saat proses persalinan di RSUD Palabuhnaratu Kabupaten Sukabumi (Sumber: istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Defhisa Abriani Husein (38 tahun), warga Kampung Ciwaru, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, tak bisa menyembunyikan kesedihan dan rasa kecewa terhadap pelayanan medis RSUD Palabuhanratu. Rabu 27 November 2024, bayi laki-laki pasangan Defhisa Abriani Husein dan Dores Sandi ini meninggal dalam proses persalinan.

Kepada awak media, Defhisa menceritakan bahwa ia sudah disarankan menjalani operasi caesar sejak awal karena posisi bayi melintang dengan berat badan bayi kurang. Disarankan oleh dokter selama proses kehamilan, meski paham risikonya Defhisa dan suami memutuskan untuk operasi sesar sebagai langkah terbaik.

Defhisa masuk ke RSUD Palabuhanratu pada Selasa sore 26 November 2024 dengan status pasien BPJS kesehatan. Kondisi bayi yang melintang membuat proses kelahiran harus dipercepat, dengan usia kandungan masih 8 bulan. Namun saran dan keputusan Dehisa dan suami tidak digubris oleh tim medis RSUD Palabuhanratu.

Baca Juga: Pertama di Dunia! Negara Ini Resmi Larang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Medsos

"Saya sudah bilang sejak awal, saya mau sesar (caesar) karena anak saya lintang dan usia kandungan masih 8 bulan. Tapi saya terus diminta menunggu. Sampai kontraksi terjadi, saya tetap memohon operasi sesar. Dokter akhirnya bilang sudah pembukaan dan saya harus melahirkan normal," ujar Defhisa.

Keesokan harinya (Rabu pagi), saat proses persalinan normal dimulai kondisi malah menjadi genting. Menurut Defhisa bagian tubuh bayi seperti tangan dan kaki sempat keluar terlebih dahulu namun tak bisa lancar, hingga akhirnya tim medis baru memutuskan untuk operasi.

"Waktu di ruang operasi, saya merasa prosesnya tergesa-gesa. Bahkan, saat bius akan diberikan, saya dipaksa duduk meski posisi bayi sudah mendesak. Saya sempat memohon agar bius diberikan dengan posisi miring, tapi lagi-lagi tidak diizinkan," katanya.

Baca Juga: Ojol Terancam Tak Dapat Subsidi BBM, Ekonom Ingatkan Dampaknya ke Perekonomian

Setelah operasi selesai, Defhisa tidak langsung diberitahu kondisi bayinya. Ia baru melihat buah hatinya itu beberapa jam kemudian, sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Walaupun menerima takdir tersebut, Defhisa kecewa, apalagi saat melihat kondisi tubuh bayinya. Banyak memar dan luka di tubuh bayi laki-lakinya itu.

“Memar di dada, bengkak di tangan dan bekas kuku di beberapa bagian tubuh bayiku,” bebernya.

Baca Juga: Longsor Sempat Tutup Akses Jalan Desa di Purabaya Sukabumi

Defhisa mengungkapkan bahwa bayi laki-laki tersebut merupakan anak keempatnya, dan saat ini sudah dimakamkan di TPU dekat rumahnya. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Defhisa.

"Saya sih jelas tidak akan diam, mau bertindak entah nanti mau ke polisi, entah mau ke media. Semua harus terbuka, cukup di anak saya jangan sampai ada korban lainnya," pungkas Defhisa.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama Rika Mutiara Sukanda membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Kami sedang mengupayakan penyelesaian dengan keluarga. Mudah-mudahan hari ini selesai," kata Rika.

Baca Juga: 6 Latihan Mudah untuk Mengatasi Masalah Pencernaan Saat Musim Hujan

"Kronologinya belum bisa diberikan karena masih harus dilengkapi dengan hasil mediasi. Silakan komunikasi lebih lanjut dengan humas," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi03 Desember 2024, 19:41 WIB

Material Pengerasan Jalan Usaha Tani di Cidadap Sukabumi Jadi Sorotan, Ini Kata BPP

Proyek pembangunan jalan usaha tani di Cidadap Sukabumi ini jadi sorotan karena tersiar kabar material pengerasan jalannya tidak sesuai spesifikasi.
Proyek pembangunan Jalan Usaha Tani atau JUT di Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi03 Desember 2024, 19:28 WIB

Hasil Kunker ke Garut, Dewan Uden Dorong Optimalisasi Pariwisata di Kabupaten Sukabumi

Hasil kunker ini akan menjadi bahan diskusi dalam mengoptimalisasi potensi pariwisata lokal di Kabupaten Sukabumi.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Uden Abdunnatsir saat kunker ke Kabupaten Garut pada 28 November 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel03 Desember 2024, 19:00 WIB

Jembatan Cincin Jatinangor Sumedang, Sejarah dan Kisah Mistis yang Menyelimutinya

Jembatan Cincin Jatinangor bukan hanya sekadar bangunan tua, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan keindahan yang patut dijaga dan dilestarikan.
Jembatan Cincin Jatinangor bukan hanya sekadar bangunan tua, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan keindahan yang patut dijaga dan dilestarikan. (Sumber : Instagram/@arespati).
Sukabumi03 Desember 2024, 18:05 WIB

Lokasi Banjir Langganan di Ciemas Sukabumi Ditinjau Kodim 0622, Berikut Titiknya

Sejumlah titik lokasi banjir langganan di Ciemas Sukabumi ditinjau Dandim 0622 Letkol Kav Andhi Ardana Valeriandra Putra. Ini tujuannya
Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi, Letkol Kav Andhi Ardana Valeriandra Putra saat meninjau wilayah banjir langganan di Ciemas. (Sumber : SU/Ragil)
Life03 Desember 2024, 18:00 WIB

Doa Memohon Jodoh Terbaik untuk Pria dan Wanita: Amalkan dengan Keyakinan

Doa jodoh ini dapat di amalkan bagi laki-laki dan wanita.
Ilustrasi - Doa minta jodoh terbaik ini dapat diamalkan bagi perempuan atau laki-laki yang sedang mencari pasangan hidup. (Sumber : Pixabay.com/@OlcayErtem).
Sukabumi03 Desember 2024, 17:40 WIB

Tanah Longsor Timpa Rumah di Simpenan Sukabumi, Warga Mengungsi

Dampak hujan deras, rumah warga di Loji Simpenan Sukabumi rusak berat tertimpa tanah longsor.
Bencana longsor timpa rumah warga di Kampung Sawah Bera, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Musik03 Desember 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu POWER G-Dragon, Comeback yang Dinantikan Setelah Tujuh Tahun Hiatus

Setelah tujuh tahun hiatus, G-Dragon akhirnya menyapa penggemar dengan merilis lagu baru berjudul POWER pada 31 Oktober 2024 lalu.
Lirik Lagu POWER G-Dragon, Comeback yang Dinantikan Setelah Tujuh Tahun Hiatus (Sumber : Youtube | G-Dragon)
Sukabumi03 Desember 2024, 16:44 WIB

Hujan Deras Picu Longsor di Cibaregbeg Sukabumi, Akses Jalan Desa Terputus

Evakuasi tanah longsor yang menutup ruas jalan desa Cibaregbeg Sukabumi tersebut masih berlangsung.
Tebing longsor menimbun jalan penghubung antarkampung di Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (3/12/2024) siang. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel03 Desember 2024, 16:30 WIB

Tepas Papandayan, Rp10.000 untuk Berendam di Air Panas dengan Latar Gunung Cikuray yang Megah

Tepas Papandayan adalah tempat yang sempurna untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam.
Tepas Papandayan adalah tempat yang sempurna untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam. (Sumber : Screenshot YouTube/@ INI GUNUNG).
Sukabumi03 Desember 2024, 16:13 WIB

Bantah Lecehkan Profesi Guru, Camat Sukalarang Sukabumi Ungkap Maksud Pernyataannya

Saat didemo guru, Camat Sukalarang Sukabumi Ratu Badrijawati mengaku sudah menyampaikan permohonan maaf bila perkataannya dirasa menyakiti.
Camat Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Ratu Badrijawati. (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)