Zona Merah untuk Kualitas Udara Kota Sukabumi, Dinkes: Kasus ISPA Capai 35.045

Senin 28 Agustus 2023, 19:14 WIB
Kualitas udara di Kota Sukabumi terpatau pada 28/8/2023 pukul 16.00 WIB. (tangkapan layar IQAir)

Kualitas udara di Kota Sukabumi terpatau pada 28/8/2023 pukul 16.00 WIB. (tangkapan layar IQAir)

SUKABUMIUPDATE.com - Ditengah fenomena El-Nino, kualitas udara di Kota Sukabumi memasuki zona merah atau tercatat kedalam kategori tidak sehat dengan nilai air quality index (AQI) adalah 157. Angka tersebut berdasarkan catatan IQAir yang diperbaharui pada Senin 28 Agustus 2023 pukul 16:00 WIB.

Sementara itu, konsentrasi PM2.5 dengan angka polutan 66,2 kilometer per meter kubik. Tercatat di Kota Sukabumi lebih tinggi di atas pedoman Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

PM2.5 merupakan partikel yang mengambang di udara dengan ukuran diameter 2,5 mikrometer atau kurang. Ukuran PM2.5 sangat kecil sehingga dapat diserap melalui saluran pernafasan.

Baca Juga: Serunya Lomba 17-an di Halaman Setda Sukabumi, Sekda Ade Ikut Tarik Tambang

Dikonfirmasi terpisah, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, drg. Wita Darmawanti mengatakan, ada beberapa jenis penyakit yang harus diwaspadai oleh masyarakat selama tingkat polusi udara tinggi.

"Penyakit-penyakit terkait udara saat ini yang perlu diwaspadai ISPA, Diare dan DBD," ujar Wita kepada sukabumiupdate.com pada, Senin (28/8/2023).

drg. Wita | Foto : Asep Awaludindrg. Wita | Foto : Asep Awaludin

Selain itu, kata Wita, hingga saat ini pihaknya mencatat kasus Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Sukabumi dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2023 sebanyak 35.045 kasus, dengan penderita didominasi oleh anak-anak. "Kebanyakan penderita ISPA ini merupakan usia anak- anak," kata dia.

Baca Juga: Biar Bisa Dilalui Angkot, Fahmi Pantau Normalisasi Jalan Stasiun Barat Sukabumi

Lebih lanjut, Wita mengatakan bahwa penyakit tersebut dapat disebabkan oleh banyaknya debu yang berterbangan di musim kemarau. Adapun gejala ISPA yang sering dialami adalah batuk-batuk, tenggorokan terasa sakit dan badan pegal-pegal.

"Jika warga merasakan gejala tersebut, warga dapat berobat ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis," imbuhnya.

Selain ISPA, kasus DBD dan Diare pun cukup banyak. Pihaknya mencatat ada 159 kasus DBD dan satu penderita di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan diare, per Januari-Juli 2023 tercatat ada 2.214 balita mengidap diare dari total warga yang mengalami diare 5.757 orang.

Baca Juga: Pendakian Gunung Gede Pangrango Jalur Cibodas Tutup Sementara

Wita menjelaskan, dalam kultur cuaca yang tidak dapat diprediksi seperti sekarang, ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker ketika berkegiatan di luar ruangan.

"Pencegahan terhadap penyakit seperti ini harus dilakukan dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Tetap jaga prokes (memakai masker). Upaya lainnya istirahat dengan waktu yang cukup, dan berolahraga secara teratur," tuturnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi22 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Cleaning Service Minimal SMA/SMK, Penempatan di Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sebagai Cleaning Service Minimal SMA/SMK, Penempatan di Kota Sukabumi. (Sumber : Freepik.com/jcomp)
Produk22 Januari 2025, 14:25 WIB

Pantauan Diskumindag, Cabai Hijau Besar di Kota Sukabumi Mengalami Penurunan Harga

Diskumindag juga mencatat penurunan harga pada cabai merah besar lokal.
(Foto Ilustrasi) Diskumindag Kota Sukabumi mencatat harga cabai hijau besar turun Rp 10 ribu. | Foto: Diskumindag
Sukabumi22 Januari 2025, 14:08 WIB

Dini Sera dan Septian, Dua Warga Sukabumi Korban Pembunuhan Sadis Berlatar Relasi Kuasa

Kematian Dini Sera diselimuti dugaan suap dan gratifikasi.
Gregorius Ronald Tannur (kiri) dan Abraham (kanan). Keduanya adalah tersangka pembunuhan warga Kabupaten Sukabumi, Dini Sera Afriyanti (29 tahun) dan Septian (37 tahun). | Foto: Istimewa
Inspirasi22 Januari 2025, 14:00 WIB

Calon ASN 2024 ada Pelatihan? Kenali Latsar CPNS dan Waktu Pelaksanaananya

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil atau lebih dikenal Latsar CPNS merupakan pelatihan wajib bagi para peserta yang dinyatakan lulus sebagai pegawai negeri sipil.
Calon ASN 2024 ada Pelatihan? Kenali Latsar CPNS dan Waktu Pelaksanaananya (Sumber : Ist)
Inspirasi22 Januari 2025, 13:30 WIB

Sanksi 2 Tahun Tidak Boleh Ikut Seleksi, Ancaman Bagi CPNS 2024 yang Mengundurkan Diri

BKN peringatkan pelamar yang lulus CASN 2024 dan mengundurkan diri akan mendapatkan sanksi tegas.
Ilustrasi - BKN peringatkan pelamar yang lulus CASN 2024 dan mengundurkan diri akan mendapatkan sanksi tegas. | Foto: Instagram/@cpnsindonesia.id
Sukabumi22 Januari 2025, 13:03 WIB

Heboh Kisah Warga Miskin di Sukabumi: Cerita Singkong, Lilitan Hutang dan Bank Emok

Ia mengaku tak punya keberanian untuk meminjam atau meminta beras kepada tetangga, karena kondisi perekonomiannya sulit. Titin selama ini dalam kondisi terjebak kubangan hutang.
Ilustrasi keluarga miskin di Sukabumi, terpaksa makan singkon karena terlilit hutang. (Sumber: dok pemdes)
Food & Travel22 Januari 2025, 13:00 WIB

Spot Healing Murah Meriah di Puncak Sawiyah, Hanya 51 Menit dari Kota Majalengka

Puncak Sawiah adalah salah satu destinasi wisata alam yang wajib Anda masukkan dalam daftar liburan.
Puncak Sawiah adalah salah satu destinasi wisata alam yang wajib Anda masukkan dalam daftar liburan. (Sumber : Instagram/@rudikucay).
Life22 Januari 2025, 12:30 WIB

Eretan Wetan, Sejarah Perang Asia Timur Raya Jepang di Jawa Barat

Meskipun Jepang menguasai sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, terdapat perlawanan dari masyarakat lokal yang berusaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ilustrasi. Sejarah Perang Asia Timur Raya Jepang di Jawa Barat (Sumber : AI)
Bola22 Januari 2025, 12:00 WIB

Persib Siap Hadapi Arema FC, Bojan Hodak Waspada dan Kastaneer dalam Kondisi Prima

Persib Bandung siap menghadapi Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-20.
Bojan Hodak mewaspadai kekuatan Arema FC dan Kastaneer potensi starter. (Sumber : X@persib).
Jawa Barat22 Januari 2025, 11:40 WIB

Gempa Dangkal di Gunung Salak, BMKG Sebut Kabandungan dan Leuwiliang

Dari aplikasi googlemaps, titik koordinat gempa berada di kawasan gunung salak, tepatnya di wilayah Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor
Koordinat gempa dangkal di kawasan Gunung Salak, Rabu (22/1/2025) pukul  10.09 WIB. (Sumber: google earth)