Sama-sama Bak Perahu Terbalik, Kisah Tangkuban Parahu di Palabuhanratu Sukabumi

Senin 12 Desember 2022, 12:15 WIB
View Gunung Tangkuban Parahu di Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Denis Febrian.

View Gunung Tangkuban Parahu di Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Denis Febrian.

SUKABUMIUPDATE.com - Kalau ada pertanyaan dimana letak Gunung Tangkuban Parahu, jawabannya pasti di Bandung, tepatnya di Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tapi ternyata di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, juga ada tempat yang memiliki nama yang sama.

Tangkuban Parahu Palabuhanratu berada di wilayah keadministrasian Kelurahan Palabuhanratu. Tak sekedar nama, tempat yang merupakan Cagar Alam juga punya sejarah yang menarik untuk diulas. 

Irman Firmansyah, pengamat sejarah Kesukabumian dari Yayasan Dapuran Kipahare menuturkan dalam sejarahnya Gunung Tangkuban Parahu di Palabuhanratu maupun di KBB, pernah disinggahi Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-18, Abraham Van Riebeeck yang memerintah pada 18 Oktober 1653 hingga 17 November 1713.

Baca Juga: Jadwal Libur Natal 2022 dan Tahun Baru, Apakah Ada Cuti Bersama?

“Van Riebeeck bahkan pernah membuat benteng dekat Gunung Tangkuban Parahu Palabuhanratu dekat muara sungai Cimandiri, dia juga mengunjungi Gua Lalay yang disebut sebagai gua Candi pada tahun 1709 dan 1712. Setahun kemudian dia meninggal sesudah mengunjungi Tangkuban Parahu Bandung,” ujar Irman.

Menurut Irman, sesuai dengan namanya, Gunung Tangkuban Parahu Palabuhanratu memang memiliki bentuk mirip perahu terbalik, namun sekarang sedikit berubah karena eksploitasi di sisi kirinya.

Plang nama Gunung Tangkuban Parahu di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.Plang nama Gunung Tangkuban Parahu di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Tangkuban Parahu Palabuhanratu memang menarik bagi Van Riebeeck karena vegetasi flora dan faunanya yang beragam meskipun berada dekat pantai. Sementara Tangkuban Parahu Bandung menarik karena belerangnya yang bisa digunakan sebagai bahan mesiu,” tuturnya.

Irman menuturkan, Van Rieebeck datang ke Sukabumi pada tahun 1709 dengan mengambil rute Batavia-Cianjur-Gunungguruh dan Palabuhanratu. Konon dia membawa serta benih kopi untuk dibudidayakan. “Maka tak heran jika hingga sekarang di Gununggguruh ada bukit yang disebut Gunung Kopi,” kata dia.

Baca Juga: Cerita Lima Pendaki Sukabumi 10 Jam Taklukan Puncak Gunung Salak

Tangkuban Parahu sendiri akhirnya menjadi perhatian mengingat tumbuhan dan pepohonan yang awalnya sangat banyak dan rimbun mulai berkurang,” sambungnya.

Lebih lanjut Irman menuturkan, pada tanggal 12 juli 1912, Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia Belanda (Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming) dibentuk di Bogor dan diketuai oleh pendirinya Dr. SH. Kooders. Perkumpulan tersebut mengajukan berbagai habitat flora dan fauna untuk dilindungi.

Akhirnya, terdapat 12 lokasi yang diusulkan untuk menjadi cagar alam. Tahun 1916 pemerintah menerbitkan kebijakan terkait monumen alam dan menetapkan 43 monumen di Indonesia termasuk Taman Nasional Ujung Kulon.

Gunung Tangkuban Parahu sendiri ditetapkan sebagai suaka alam (Natuurmonumenten) melalui Keputusan Gubernur Jendral nomor 83 tanggal 11 Juli 1919 staatsblad 392. Luasannya 22 hektar, lokasinya berada antara Paal 39 dan 40, barat daya jalan, sekitar 2 KM jarak dari Pasanggrahan Palabuhanratu.

Baca Juga: Mengenal Donald Pandiangan, Atlet Panahan Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini

“Batas wilayah terdiri dari bagian hutan kayu liar yang terletak di daerah Desa Kalideres, Kecamatan Palabuhan, Divisi Soekaboemi, dibatasi oleh garis yang menghubungkan pos-pos hingga Cibulagar kemudian berbatasan sungai hingga jalan Palabuhan,” ujarnya.

Menurut Irman, selain Gunung Tangkuban Parahu juga ditetapkan dua Kawasan lagi sebagai suaka alam di Sukabumi yaitu Sukawayana dan Cimungkad. Sukawayana terletak di daerah desa Tjikakak, kecamatan Palaboehan, divisi Soekaboemi. Kawasan ini dilindungi karena terletak di tanah berpasir, berlumpur, berbatasan langsung dengan laut dan tersusun hampir seluruhnya dari pohon nyamploeng yang sangat tua (Calopliyllutn inophyllum).

“Selain itu Suaka alam Cimungkad yang terletak terletak di daerah Dessa Tjaringin, saat itu masuk kecamatan Cibadak, divisi Soekaboemi, luasnya sekitar 56 Hektar. Cimungkad terkenal karena fauna burungnya yang kaya, secara teratur dikunjungi oleh burung-burung musim dingin di Jawa,” jelasnya.

Baca Juga: 3 Tahun Terakhir Usia Laki-laki Sukabumi Lebih Pendek Dari Perempuan, Penyebabnya?

Pada zaman Jepang sekitar tahun 1943-1944, kata Irman, kayu-kayu di Gunung Tangkuban Parahu banyak ditebang untuk keperluan militer Jepang, Kebetulan tidak jauh dari sana ada lapangan terbang militer Belanda yang dikuasai Jepang dan digunakan sebagai tempat pelatihan militer. Tercatat pada bulan April 1944 sekitar 500 pohon telah ditebang oleh tentara Jepang.

“Pada masanya beragam flora dan fauna ada disini termasuk lutung sunda dan burung caladi. Kini statusnya mungkin masih sebagai suaka alam tapi kondisinya mulai terganggu dengan industri dan pemukiman di sekitarnya,” tandasnya.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat27 Juli 2024, 09:00 WIB

7 Cara Mengurangi Risiko Penyakit Jantung Mulai dari Sejak Usia Muda

Kesehatan jantung adalah harta yang tak ternilai. Dengan menjaga gaya hidup sehat, Anda dapat hidup lebih lama dan berkualitas.
Ilustrasi -  Kesehatan jantung adalah harta yang tak ternilai. Dengan menjaga gaya hidup sehat, Anda dapat hidup lebih lama dan berkualitas. (Sumber : pexels.com/Andrea Piacquadio)
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)