Protes Soal Penyaluran Bansos Subsidi BBM, 600 Angkot di Sukabumi Mogok Jalan

Kamis 01 Desember 2022, 19:11 WIB
Mobil angkot yang mogok jalan dan mendatangi kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cikembar pada Kamis (1/12/2022). Mereka mempersoalkan penyaluran bansos subsidi BBM. | Foto: Istimewa

Mobil angkot yang mogok jalan dan mendatangi kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cikembar pada Kamis (1/12/2022). Mereka mempersoalkan penyaluran bansos subsidi BBM. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 600-an angkot dengan 1.200 sopir melakukan aksi mogok jalan dan mendatangi kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cikembar pada Kamis (1/12/2022). Mereka tidak puas dengan penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa subsidi BBM untuk pengemudi angkot.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, trayek angkot yang melakukan aksi mogok jalan ini di antaranya nomor 01 jurusan Terminal Sukaraja-Pasar Pelita Kota Sukabumi, nomor 29 jurusan Cireunghas-Terminal Sukaraja, dan nomor 30 jurusan Terminal Sukaraja-Gegerbitung. Jumlah angkot dari tiga trayek tersebut kurang lebih 600 mobil.

Ketua DPC Organda Kabupaten Sukabumi H Imam Thariq Mubarok mengatakan para sopir mempersoalkan pembagian bansos subsidi BBM dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa waktu lalu. Sopir menilai selama ini yang menerima bantuan mayoritas adalah pemilik angkot bukan sopir.

Baca Juga: Bansos Subsidi BBM untuk Angkot, Pemkab Sukabumi Gelontorkan Rp 801 Juta

Imam menyebut kondisi tersebut diperparah dengan adanya persyaratan badan hukum bagi penerima bansos subsidi BBM yang dianggap mempersulit para sopir untuk mendapatkan bantuan. Diketahui, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelontorkan dana Rp 801 juta untuk bansos subsidi BBM bagi angkutan umum dan barang tersebut. Masing-masing angkutan umum dan barang se-Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 890 mobil mendapat total Rp 900 ribu dalam tiga tahap (satu tahap Rp 300 ribu).

Bansos subsidi BBM ini merupakan amanat Peraturan Menteri Keuangan 134/PMK.07/2022 tentang penanganan inflasi daerah khususnya di sektor transportasi. Penerimanya adalah angkutan orang dan/atau barang yang sesuai regulasi yakni angkutan umum atau barang, baik angkot maupun elf, yang terdaftar di koperasi dan berbadan hukum.

Adapun penyalurannya adalah tahap satu bulan Oktober namun dibayar pada November sekaligus dengan tahap dua. Kemudian tahap tiga direncanakan awal Desember 2022.

Baca Juga: Tahun 2023, Beli Kendaraan Listrik Bakal Dapat Subsidi Rp6,5 juta dari Pemerintah

Imam mengatakan penyaluran pada November pun belum terealisasi lantaran waktunya yang mepet. Kemudian menurutnya ada beberapa sopir angkot yang sudah mengajukan menerima bansos subsidi BBM tersebut, bahkan telah diinventarisir data kendaraan termasuk pengemudinya, namun tidak menerima karena harus berbadan hukum.

"Awalnya pengemudi angkot ini sudah mengajukan di APBD, sudah menginventarisir data kendaraan dengan pengemudi angkutan umum, tapi akhirnya harus berbadan hukum. Itu kekecewaan mereka,” kata Imam kepada sukabumiupdate.com.

Imam menyebut ada sopir angkot yang sudah berbadan hukum koperasi tetapi tidak diajukan mendapat bantuan. Padahal di tengah kenaikan harga BBM, bantuan ini penting sebagai bantalan sopir angkot. “Harapan kami pengemudi yang aksi tadi dapat diakomodir pemda melalui Dinas Perhubungan karena mereka tidak kebagian (bansos BBM),” ujarnya.

Baca Juga: Kasus Penyalahgunaan BBM di Sukabumi, Pelaku Timbun Solar Pakai Tangki Modifikasi

Iman menyatakan bansos subsidi BBM tahap kedua seharusnya disalurkan November dan tahap tiga pada Desember. “Kami berharap regulasi yang diberikan pemda melalui Dishub untuk pengemudi angkutan dan pengusaha angkutan tidak dipersulit artinya tidak melalui rekomendasi badan hukum atau koperasi,” kata dia.

Menurut Imam, jika tidak ada keputusan dan tindakan dari Dinas Perhubungan, pihaknya akan melanjutkan aksi mogok beroperasi. “Keputusan tadi dengan Dishub kalau tidak ada solusi, pengemudi akan melakukan aksi susulan. Organda tidak menginstruksikan untuk tidak jalan, sebagian pengemudi tetap jalan tetapi akhirnya mereka sepakat untuk tidak jalan hari ini,” ucapnya.

Aksi mogok sopir angkot ini berdampak pada masyarakat, salah satunya siswa di SMK Muhammadiyah, Aulia (15 tahun). Dia menunggu hampir satu jam di Halte Toserba Selamat, namun tak ada angkot Terminal Sukaraja-Pasar Pelita Kota Sukabumi yang menarik penumpang. “Hampir satu jam, kita nunggu angkot, belum ada angkot lewat,” kata Aulia.

Baca Juga: Penyaluran Bansos, Warga Pajampangan Sukabumi Perbaiki Administrasi Kependudukan

Aulia menuturkan sudah biasa menunggu angkot di halte tersebut. Rencananya dia akan menunggu sekitar setengah jam lagi. “Memang biasa naik angkot Sukaraja, pulang ke Cibeureum, mau nunggu dulu saja. Kalau sampai jam 18:00 WIB tidak ada mau minta dijemput aja ke orang tua,” ujarnya.

Kapala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi Dedi Chardiman mengatakan sejak awal disampaikan bansos subsidi BBM tersebut hanya diterima para sopir angkot yang sudah memenuhi persyaratan, di mana salah satu persyaratannya masuk koperasi.

"Mereka mewakili para sopir angkot yang tidak kebagian BLT BBM (bansos subsidi BBM), tapi setelah didata mereka tidak masuk persyaratan kerena tidak masuk koperasi. Kalaupun ada permohonan itu kita akan sampaikan dan akan minta pendapat hukum dari aparat penegak hukum (APH), tadi yang disampaikan juga begitu kepada mereka," kata Dedi.

Baca Juga: Naik Rp 1.000, Ini Tarif Baru Angkot di Kota Sukabumi Imbas Kenaikan BBM

Sebelumnya diberitakan, dana bantuan subsidi BBM sebesar Rp 801 juta ini berasal dari APBD perubahan tahun anggaran 2022 sesuai Peraturan Menteri Keuangan 134/PMK.07/2022, di mana pemerintah daerah menganggarkan sebesar 2 persen dari DTU (Dana Transfer Umum).

Penyaluran bansos subsidi BBM itu dilaksanakan secara serentak di 11 SPBU yang beroperasi di wilayah Kabupaten Sukabumi. Hitungannya, harga BBM Pertalite Rp 10 ribu per liter, sehingga dalam satu tahap setiap angkot akan menerima Rp 30 liter.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life29 Maret 2024, 09:15 WIB

6 Kebiasaan Ini Cepat atau Lambat Akan Menghancurkan Hidup Anda, Segera Hindari!

Kebiasaan yang buruk dalam hidup memang kerap menjadi lakon keseharian seseorang. Padahal, hal itu yang bisa menghancurkan masa depan hidupnya.
Ilustrasi. Kebiasaan buruk bisa menghancurkan hidup. Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sehat29 Maret 2024, 09:00 WIB

Alternatif Obat Asam Urat, 7 Cara Membuat Rebusan Daun Sambiloto

Berikut ini cara membuat air rebusan daun Sambiloto untuk mengobati asam urat
Alternatif Obat Asam Urat, 7 Cara Membuat Rebusan Daun Sambiloto (Sumber : widyaherbal.id)
Life29 Maret 2024, 08:00 WIB

7 Ciri-Ciri Orang Introvert Kecewa Pada Kita, Sikapnya Berubah

Orang introvert yang kecewa pada kita mungkin menjadi lebih tertutup dan kurang responsif terhadap komunikasi atau interaksi sosial.
Ilustrasi. Ciri-Ciri Orang Introvert Kecewa Pada Kita, Sikapnya Berubah (Sumber : pixabay.com/@GerdAltmann)
Food & Travel29 Maret 2024, 07:00 WIB

10 Rekomendasi Makanan untuk Memperbaiki Mood dan Mengurangi Stres

Meskipun makanan dapat memengaruhi mood, penting juga untuk mengimbanginya dengan pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif untuk menjaga kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan agar tidak stres.
Cokelat. Rekomendasi Makanan untuk Memperbaiki Mood dan Mengurangi stres (Sumber : YouTube Home Cooking Adventure)
Sehat29 Maret 2024, 06:00 WIB

6 Buah-buahan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Lambung, Yuk Simak Apa Saja!

Berikut ini buah-buahan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan
Ilustrasi - 6 Buah-buahan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Asam Lambung, Yuk Simak Apa Saja! (Sumber : pexels.com/Melike A.)
Science29 Maret 2024, 05:30 WIB

Sedia Payung! Prakiraan Cuaca Jabar 29 Maret 2024 Didominasi Hujan Saat Siang

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 29 Maret 2024
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 29 Maret 2024 (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi29 Maret 2024, 04:06 WIB

Buka Jalur Darurat di Dekat Jalan Amblas, Warga Simpenan Sukabumi Patungan Sewa Lahan

Warga Desa Mekarasih Simpenan Sukabumi patungan menyewa lahan agar bisa memakai dan membuka jalan darurat di dekat jalan yang amblas.
Jalan alternatif penghubung Kecamatan Warungkiara dan Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi amblas pada Jumat (15/3/2024) (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 Maret 2024, 04:00 WIB

9 Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental

Meskipun tidak semua orang harus bangun pagi untuk merasakan manfaat kesehatan ini. Akan tetapi, bagi banyak orang, bangun pagi secara konsisten dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Ilustrasi. Bangun Tidur. Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental. Sumber: Freepik/freepik
Sukabumi29 Maret 2024, 03:21 WIB

Terekam CCTV, Dua Pria Beraksi Pecah Kaca Mobil Lalu Gondol Tas Sekolah di Brawijaya Sukabumi

Waspada, korban pecah kaca mobil yang terekam CCTV ini mengaku sudah kedua kalinya mengalami kejadian serupa di Brawijaya Sukabumi.
Tangkapan layar video CCTV dua pria beraksi pecah kaca mobil di Jalan Brawijaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel29 Maret 2024, 03:00 WIB

Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri

Yuk Recook Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri!
Ilustrasi. Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri. Sumber Foto : Instagram/@sukabikinkue