Diduga Chikungunya, Jumlah Warga Cicatih Sukabumi Alami Lumpuh Sementara Bertambah

Rabu 02 September 2020, 08:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menduga chikungunya menyadi penyebab puluhan warga Kampung Cicatih Desa Cimanggu Kecamatan Cikembar terserang demam dan kelumpuhan sementara. Sejak beberapa pekan terakhir lebih dari 22 warga kampung tersebut terserang gejala klinis yang sama dan diduga akibat infeksi virus cikungunya yang dibawa oleh nyamuk.

Menurut Kepala Bidang P2P (Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman menegaskan dari hasil penyelidikan epidermologi tim gabuangan dinkes dan PKM Cikembar, jumlah warga yang mengalami gejala bertambah. “Kami dapat laporkan ada peningkatam kasus suspeck Chikungunya Di Desa Cimanggu Kampung Cicatih RT 1 dan 2 RW  05, datanya akan kami laporkarkan secepatnya. Tim masih investigasi lapangan,” tegasnya.

Saat ini menurut Andi, Kepala PKM Cikembar, bersama kepala desa, tim dari dinkes, tengah mendata dan memberikan penyuluhan medis kepada warga. “Dari gejala klinis yang dialami warga mengarah ke suspect Cikungunya, tapi untuk kepastiannya kita meninggal hasil lab,” tambahnya.

Chikungunya, menurut Andi adalah infeksi virus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Jenis nyamuknya sama dengan pembawa virus DBD, Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

BACA JUGA: Warga Kampung Cicatih Sukabumi Demam Hingga Tak Bisa Jalan, Dinkes Duga Gigitan Nyamuk

Dari sejumlah artikel medis, cikungunya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga sepekan setelah mengalami gejala. Sebelumnya, Dinkes Kabupaten Sukabumi mencatat warga Kampung Cicatih yang mengalami suspect chikungunya mencapai 22 orang. 

Awalnya warga yang dilaporkan menderita demam dan tidak bisa berjalan sebanyak 14 orang. Setelah itu pada Senin (31/8/2020), jumlah warga yang sakit bertambah jadi 22 orang.

"Beberapa waktu lalu kami mendapatkan informasi bahwa ada warga sejumlah 14 orang terserang demam dan tidak bisa jalan. Kemudian kemarin pagi informasinya berkembang menjadi 22 orang dalam yang terserang," terangnya saat dihubungi sukabumiupdate.com, Selasa (1/9/2020). 

Andi menuturkan, laporan tersebut ditanggapi oleh pihak Dinas Kesehatan yang langsung turun ke lapangan. Saat ini kondisi warga yang menderita penyakit tersebut sudah berangsur membaik, kini yang masih dalam proses pemulihan tercatat sebanyak tiga orang.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)