Tato Juga Bisa Menimbulkan Masalah Kesehatan, Apa Saja?

Minggu 14 April 2019, 22:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tato semakin populer di masyarakat. Bukan Cuma di badan, tato sebenarnya juga digunakan untuk makeup permanen seperti alis, bibir, bahkan garis mata. Berdasarkan penelitian Pew Research Center di Amerika Serikat, empat dari 10 orang yang lahir pada 1980 memiliki setidaknya satu tato.

Meski banyak yang memiliki, tato masih memiliki stigma. Banyak pencari kerja formal yang berusaha menyembunyikan tatonya saat melakukan wawancara kerja. Stigma juga meluas ke pasien HIV atau kanker paru-paru. Sebuah studi yang dikutip Times, Jumat, 12 April 2019, menyebut bahwa orang cenderung menyalahkan mereka karena memiliki biaya kesehatan yang tinggi dibandingkan dengan pasien dengan penyakit sama tanpa tato.

Sebenarnya, adakah risiko kesehatan untuk orang bertato? Beberapa studi pernah mengungkapkan sejumlah risiko yang ditimbulkan. Meski sedikit, tapi risiko itu benar-benar ada. Berikut beberapa risiko tato yang pernah diungkapkan studi.

Alergi atau infeksi

Reaksi umum yang didapat saat membuat tato adalah pembengkakan, kemerahan, dan pegal-pegal. Sebagian besar orang tidak akan melihat adanya masalah kesehatan di luar gejala yang relatif tidak berbahaya itu. Tapi, sebagian orang merasa muncul reaksi setelah berhari-hari, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Gejala yang muncul biasanya rasa sakit yang memburuk, ruam, melepuh, atau benjolan pada kulit, demam, kedinginan, dan bernanah.

Reaksi biasanya datang dari peralatan membuat tato yang tidak higienis. Tapi yang banyak ditemui adalah reaksi dari tinta. Tinta tato sebagian besar tidak diatur pemerintah karena dianggap kosmetik sehingga menyulitkan pengguna untuk mengetahui kandungan tinta. Tak sedikit dari tinta tato terkontaminasi bakteri. Dalam kurun 2004 dan 2016, Food and Drug Administration menerima Laporan 363 efek samping yang terkait dengan tato.

Dikaitkan dengan kanker

Anggapan ini sebenarnya masih kurang bukti. Tapi dokter telah mencatat sejumlah kecil kanker kulit melanoma yang muncul pada tato. Sebuah penelitian pada 2018 menemukan 30 kasus seperti itu, meskipun tidak dapat membuktikan apakah tato benar-benar menyebabkan kanker. Pada 2015, seorang pria didiagnosis dengan melanoma hanya di area dada yang bertato.

Sebuah penelitian kecil pada 2017 juga menemukan bahwa partikel titanium dioksida dari tinta tato dapat menyebar ke kelenjar getah bening. Tapi penelitian ini tidak membuat kesimpulan tentang bagaimana akumulasi penyebaran tinta ini dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang. Untuk diketahui, titanium dioksida telah diklasifikasikan sebagai zat yang mungkin bersifat karsinogen.

Para ahli mengatakan bahwa tinta di kelenjar getah bening juga dapat membuat lebih sulit untuk mendiagnosis penyakit secara akurat, karena dapat meniru wujud kanker metastasis. Tapi untuk mencapai kesimpulan bahwa tinta tato dikaitkan dengan kanker, masih butuh lebih banyak penelitian lagi.  

Masalah kesehatan lain

Beberapa orang mengalami masalah kesehatan yang tidak biasa, meskipun sangat jarang. Pada 2017, seorang model hampir kehilangan penglihatannya setelah mengalami infeksi serius karena tinta disuntikkan ke dalam putih matanya untuk mengubah warnanya.

Lalu, pada 2018, seorang perempuan mengalami peradangan di tungkainya. Para dokter mengatakan kondisi itu mungkin disebabkan oleh tato besar di kakinya.

Masalah kesehatan yang disebutkan ini memang sangat jarang terjadi. Umumnya orang tidak mengalami masalah apa pun saat membuat tato. Tapi, tak ada salahnya kan mengetahui risiko kesehatan yang mungkin saja terjadi?

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Internasional22 Januari 2025, 23:54 WIB

Amerika Serikat Keluar dari WHO, Ini Penyebabnya

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik negara tersebut dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui perintah eksekutif yang ditandatangani pada hari pertama masa jabatannya sebagai presiden ke-47.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 23:29 WIB

Mendagri Usul Tiga Opsi Waktu Pelantikan Bupati Sukabumi, Kapan?

Akan tetapi, belakangan muncul opsi untuk menunda pelantikan tersebut. Sebab, sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi masih berjalan, termasuk Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi Psangan Kepala Daerah | Foto : Istimewa
Sukabumi22 Januari 2025, 22:58 WIB

Survei Penilaian Integritas KPK 2024: Kota dan Kabupaten Sukabumi Masuk Kategori Rentan

Dalam survei yang dilakukan terhadap 94 kementerian/lembaga, 37 pemerintah provinsi, 508 kabupaten/kota, serta dua BUMN ini, Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi masuk dalam kategori "Rentan."
Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2024 oleh KPK | Foto : Tangkapan layar youtube KPK
DPRD Kab. Sukabumi22 Januari 2025, 22:03 WIB

Datangi DPRD Sukabumi, Warga Bahas Krisis Listrik Di Pajampangan

Pajampangan menghadapi krisis listrik akibat seringnya pemadaman tanpa sebab yang jelas. Hal itu, membuat puluhan masyarakat yang tergabung dalam JPMSS menggelar audiensi dengan DPRD Sukabumi
Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMSS) menggelar audiensi bahas soal listrik dengan DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 21:42 WIB

Akui Banyak Keluhan, Zainul DPR RI Sebut Program Makan Bergizi Gratis Stabil Setelah 3 Bulan

Anggota DPR RI Zainul Munasichin mengaku mendapatkan banyak laporan masyarakat terkait persoalan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tersebut.
Zainul Munasichin, Anggota DPR RI Komisi 9 Fraksi PKB saat diwawancarai di Al-Masthuriyah | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi22 Januari 2025, 21:02 WIB

PN Cibadak: Ekskusi Lahan Di Palabuhanratu Tetap Berlanjut Meski Diprotes Nyerempet Tanah PUPR

Protes dari pemilik warung yang mengklaim tanah tersebut milik Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruli menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada surat keberatan resmi dari PUPR.
Warga protes bangunannya turut digusur padahal berada di tanah milik PUPR di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 20:39 WIB

INTANI dan INTI Apresiasi Prabowo Stop Impor Pangan Dalam 100 Hari Kerjanya

INTANI bersama INTI mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto menyetop impor pangan dalam 100 hari kerjanya.
Ketua INTANI Guntur Subagja Mahardika pada acara Talkshow Perpajakan Modern Berbasis Coretax yang Mendukung Ketahanan Pangan. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi22 Januari 2025, 20:38 WIB

Ayep Zaki-Bobby Akan Bawa Pendukung Ke Pelantikan 6 Februari: Ada Syukuran Warga dan Program 100 Hari Kerja

Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses pelantikan kepala daerah serentak yang dijadwalkan pada 6 Februari 2025, di Ibu Kota Negara.
Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki dan Bobby Maulana | Foto: Istimewa
Jawa Barat22 Januari 2025, 20:31 WIB

Jelang Pelantikan, Dedi Mulyadi Bahas Akselerasi Pembangunan dengan Pj Gubernur Jabar

Bey memastikan penyesuaian program Pemprov Jabar dengan visi misi Gubernur terpilih Dedi Mulyadi saat ini sedang berjalan.
Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin usai mengikuti Rapim di Gedung Pakuan. (Sumber : Humas Jabar)
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 20:11 WIB

Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi Janji Tak Bagi-bagi Jabatan ke Relawan

Dedi Mulyadi menuturkan tim pemenangannya akan bertransformasi menjadi Forum Jabar Istimewa, yang bertugas menyelesaikan berbagai persoalan sosial.
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Humas Jabar)