Penyakit Ginjal Kronis Sering Terlambat Terdeteksi. Cek Gejalanya

Senin 19 Maret 2018, 03:53 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Kesehatan menilai semakin banyaknya penderita penyakit ginjal kronis di Indonesia dan dunia sudah sampai pada kondisi yang mengkhawatirkan. Kepala Sub Direktorat Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Kementerian Kesehatan dr. Zamhir Setiawan mengungkapkan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemkes mencatat beberapa data dan fakta terkini nengenai perkembangan penyakit ginjal kronis.

"Faktanya adalah penyakit gagal ginjal kronis sudah menjadi penyebab kematian nomor 18 di dunia," katanya.

Kemudian, lanjutnya, berdasarkan data dari Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (PPJK), biaya yang dihabiskan untuk tindakan hemodialisa atau biasa disebut dengan cuci darah mencapai Rp227 miliar dalam lima tahun terakhir. Selain itu, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terakhir yang dilakukan pada 2013, disimpulkan bahwa dua dari 1.000 penduduk Indonesia menderita gagal ginjal.

Dan data yang paling dekat adalah dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 2016 yang mencatat penyakit gagal ginjal telah menelan biaya hingga Rp2,4 triliun. Penyakit gagal ginjal juga sudah diberi status sebagai penyakit katastropik nomor dua setelah jantung.

Dokter Zamhir menjelaskan, penyakit ginjal adalah kelainan organ ginjal yang timbul akibat berbagai faktor dan biasanya muncul secara perlahan serta bersifat menahun. Sulitnya, penyakit ini pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga sering terlambat diketahui.

Adapun faktor-faktor risiko menderita penyakit ini adalah mereka yang memiliki riwayat keluarga berpenyakit ginjal, lahir prematur, trauma di daerah abdomen, serta memiliki jenis-jenis penyakit tertentu, seperti Lupus, Aids, Hepatitis C, dan lainnya. Mereka yang terkena akan mengalami gejala-gejala berupa tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil, adanya darah dalam urine, lemah, serta sulit tidur.

Gejala lainnya seperti kehilangan nafsu makan, sakit kepala, tidak dapat berkonsentrasi, gatal, sesak, mual dan muntah, serta mengalami pembengkakan terutama pada kaki dan pergelangan kaki. Kelopak mata juga bisa mengalami pembengkakan pada waktu pagi hari.

Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk melakukan pemeriksaan ginjal sejak dini, yakni melalui darah dan urine, pada fasilitas-fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit. Selain pemeriksaan, masyarakat juga diimbaunya untuk tidak merokok, rajin berolahraga, melakukan diet dengan kalori yang seimbang, beristirahat yang cukup, mengelola stres, dan minum air putih sebanyak 8-10 gelas setiap hari.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Nasional07 Mei 2024, 18:19 WIB

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Sebagai Ketum dan Sekjen AJI 2024-2027

Pemilu AJI 2024 telah memilih Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) periode 2024-2027 melalui
Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) periode 2024-2027 | Foto : Dok. AJI
Sukabumi07 Mei 2024, 18:18 WIB

Melihat Progres Pembangunan Exit Tol Bocimi Seksi 3 di Cisaat Sukabumi

Total lahan yang terdampak proyek pembangunan Exit Tol Bocimi seksi 3 di Desa Cibolang Kaler Cisaat Sukabumi kurang lebih sekitar 23 hektare.
Kondisi lahan di Cibolang Kaler, Cisaat Sukabumi yang dibersihkan untuk proyek pintu exit Tol Bocimi Seksi 3, Selasa (7/5/2024). (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Food & Travel07 Mei 2024, 18:15 WIB

Long Weekend Libur 9-10 Mei 2024, Glamping di Sukabumi Yuk! Ini Daftar Spotnya

Ada long weekend di depan mata, 9 dan 10 Mei 2024 libur. Mau kemana nih? glamping tipis-tipis di sukabumi aja, ada spot baru dan seru!
Glamping di puncak manis Kadudampit Sukabumi, Spot terbaru glamping di Sukabumi (Sumber: istimewa/aditya)
Sehat07 Mei 2024, 18:15 WIB

10 Penyebab yang Bisa Membuat Kepala Mudah Gatal, Harus Diwaspadai

Kepala yang mudah gatal bisa terasa seperti sensasi terbakar, terasa perih, atau rasa gatal yang intens di kulit kepala.
Ilustrasi kepala yang gatal (Sumber : pixabay.com / @nidzom)
Life07 Mei 2024, 18:00 WIB

3 Ayat Al-Quran untuk Memohon Selamat dan Terhindar dari Orang-orang Zalim

Doa ini terdapat dalam Al-Quran dan sangat bermanfaat untuk memohon selamat dan terhindar dari orang zalim.
Ilustrasi - Doa ini terdapat dalam Al-Quran dan sangat bermanfaat untuk memohon selamat dan terhindar dari orang zalim. | Foto : Pixabay
Food & Travel07 Mei 2024, 17:45 WIB

7 Tips Tetap Sehat Ketika Cuaca Panas yang Perlu Diketahui

Suhu panas saat ini sangat meningkat hingga mencapai kisaran 36 derajat. Suhu panas akan menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh dan mengganggu aktivitas di luar ruangan.
Ilustrasi cuaca panas yang sedang terjadi agar bisa menjaga kesehatan (Sumber : Freepik.com)
DPRD Kab. Sukabumi07 Mei 2024, 17:37 WIB

Anggota DPRD Badri Suhendi Puji Capaian Prestasi Damkar Kabupaten Sukabumi

nggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi, memberikan apresiasi atas capaian prestasi yang luar biasa yang telah ditorehkan oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar).
Badri Suhendi, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi (Fraksi Demokrat) | Foto : Ilyas Supendi
Life07 Mei 2024, 17:30 WIB

10 Sikap yang Membuat Kamu Kehilangan Wibawa di Mata Orang Lain

Ada beberapa sikap yang dapat membuat kamu kehilangan wibawa di mata orang lain.
Ilustrasi - Ada beberapa sikap yang dapat membuat kamu kehilangan wibawa di mata orang lain. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi07 Mei 2024, 17:27 WIB

Jembatan Ambruk di Sukabumi, Lebih 3 Bulan Warga Nekat Turun ke Cadas Ngampar

Warga menanti perbaikan jembatan yang ambruk digerus luapan sungai cicatih pada Minggu 18 Februari 2024 silam.
Kiri; jembatan cicuwol mekarsari cicuruh saat ambruk. Kanan tiga bulan kemudian belum juga diperbaiki (Sumber: istimewa/warganet)
Sukabumi07 Mei 2024, 17:19 WIB

Kutuk Israel, Universitas Muhammadiyah Sukabumi Gelar Aksi Bela Palestina

Rektor UMMI Sukabumi Reny Sukmawani mengatakan, berbagai serangan, penindasan, pengusiran dan pembunuhan dilakukan Zionis Israel untuk menguasai tanah Palestina.
Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel yang digelar Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah (UMMI) Sukabumi. (Sumber : Istimewa)