SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya Siklon Tropis BAKUNG yang terdeteksi di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah barat daya Lampung.
Siklon Tropis BAKUNG sebelumnya terbentuk dari Bibit Siklon 91S dan saat ini posisi memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 70 knot ( 130 km/jam).
Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis BAKUNG akan menurun dalam 24 jam kedepan namun masih dalam kategori 1 (satu) dengan pergerakan ke arah Timur menjauhi wilayah Indonesia.
Dampak tidak langsung dalam 24 jam kedepan hingga 16 Desember 2025 pukul 07.00 WIB berupa Hujan Sedang hingga Lebat hingga Angin Kencang adalah Bengkulu dan Lampung.
Baca Juga: Warungkiara Sukabumi Dilanda Longsor-Banjir, Cuaca Ekstrem Picu Bencana Hidrometeorologi
Selain itu terpantau pula Bibit Siklon Tropis 93S yang terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB, saat ini posisi berada di sekitar Samudra Hindia sebelah Selatan Jawa Timur, dengan kecepatan angin maksimum sekitar 18 knot (35 km/jam) dan tekanan udara minimum 1005 hPa.
Potensi Bibit Siklon Tropis 93S memiliki peluang Rendah untuk menjadi Siklon Tropis dalam periode 24 jam ke depan.
Dampak tidak langsung dalam 24 jam kedepan hingga 16 Desember 2025 pukul 07.00 WIB, seperti:
Hujan Sedang hingga Lebat:
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
Angin Kencang
- Jawa Timur
- Bali
Potensi cuaca di wilayah Indonesia. | BMKG.
Wilayah Sumatera dan Jawa berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang yang dipicu oleh aktivitas siklon tropis dan bibit siklon tropis di sekitar Samudra Hindia.
Berdasarkan peringatan BMKG upada 15 Desember 2025, sejumlah wilayah seperti Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, hingga Bali diprakirakan mengalami cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Fenomena ini dipengaruhi oleh keberadaan Siklon Tropis Bakung di barat daya Lampung dan bibit siklon 93S. Dimana wilayah yang potensi hujan sedang hingga lebat ditandai dengan warna merah.
Pulau Jawa terpantau dalam zona merah, menandakan potensi hujan sedang hingga lebat. BMKG juga menginformasikan adanya potensi gelombang laut tinggi di wilayah pesisir selatan, dengan ketinggian mencapai 1,25 hingga 2,5 meter (kategori moderate sea).
Wilayah yang perlu diwaspadai meliputi Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, hingga Pulau Sumba.
BMKG mengimbau masyarakat pesisir dan pelaku aktivitas laut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca dan gelombang yang berpotensi membahayakan.




