SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah fenomena astronomi akan muncul di langit malam Desember 2025. Hujan meteor dan Supermoon menjadi dua atraksi astronomi yang akan terjadi di bulan bulan terakhir tahun 2025.
Melansir tempo.co, pegiat astronomi dari komunitas Langit Selatan, Avivah Yamani, mengatakan ada hujan meteor Geminid dan Supermoon pada 5 Desember nanti. “Ada bulan purnama perigee yang berbarengan dengan okultasi bintang beta Tauri oleh Bulan,” katanya di Bandung pada Senin, 1 Desember 2025.
Menurut Avivah, posisi Bulan akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi alias perigee sejauh 356.963 kilometer pada 4 Desember. Sehari setelahnya, dalam kondisi jarak yang sama, purnama penuh alias Supermoon akan muncul sejak Matahari terbenam sampai fajar.
Baca Juga: Kereta Wisata Jaka Lalana Disambut Antusias, Dispar Sukabumi Siapkan Paket Destinasi Unggulan
Saat Supermoon, bulan seolah berpapasan secara dekat hingga meng okultasi bintang beta Tauri alias Elnath. Bintang itu akan seperti menghilang di balik Bulan, sebelum terlihat lagi. Pengamat di Indonesia kecuali sebagian Sumatera bisa menyaksikan peristiwa ini.
Secara umum, Avivah meneruskan, bintang Elnath akan menghilang mulai pukul 19.54 WIB sampai 22.07 WIB. Di Bandung, misalnya, okultasi bintang oleh Bulan itu dimulai pada pukul 19.54 WIB hingga 20.51 WIB.
Adapun pada malam 7 Desember 2025, posisi Bulan akan tampak dekat dengan planet Jupiter menjelang tengah malam sampai terbitnya fajar. Bulan mulai terbit pukul 20.35 WIB, disusul Jupiter dua menit kemudian.
Laman komunitas Langit Selatan juga mengingatkan soal beberapa fenomena hujan meteor di bulan akhir 2025. Pada 2 Desember, ada puncak hujan meteor Phoenicis yang sudah berlangsung sejak 28 November.
Hujan meteor yang masih akan terlihat hingga 9 Desember nanti ini muncul dari rasi bintang Phoenix di arah selatan ini. Ada 12 meteor per jam dalam fenomena ini, sejak Matahari terbenam hingga sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Ada juga hujan meteor Puppid-Velids mulai 1 – 15 Desember 2025. Ketika mencapai fase puncak, diperkirakan pada 7 Desember, pengamat bisa melihat sekitar 10 meteor per jam di langit arah tenggara. Waktu pengamatannya dimulai sejak rasi bintang Puppis terbit pada pukul 20.26 WIB hingga fajar.
Baca Juga: BGN Resmi Tutup Permanen Pendaftaran Mitra Dapur MBG di Seluruh Indonesia: Sudah Ada 30.000 SPPG
Selebihnya, ada hujan meteor Geminid pada 4-20 Desember. Komunitas Langit Selatan memperkirakan ada 150 meteor per jam yang melesat pada 14 Desember 2025, fase puncak fenomena ini. Hujan meteor Geminid berada di arah timur laut, muncul dari rasi bintang Gemini yang terbit mulai pukul 20.00 WIB malam
Adapun hujan meteor Ursid berlangsung pada 13-24 Desember dari rasi bintang Ursa Minor. Namun, fenomena Ursid ini hanya bisa diamati oleh penduduk belahan Bumi Utara atau di atas garis khatulistiwa. Bagi pengamat di belahan Bumi Selatan, Ursa Minor muncul hampir bersamaan dengan Matahari terbit sehingga sulit diamati.
Sumber: Tempo.co



