Pertanian Vertikal, Revolusi Hijau Tiongkok untuk Ketahanan Pangan

Sukabumiupdate.com
Rabu 10 Sep 2025, 06:20 WIB
Pertanian Vertikal, Revolusi Hijau Tiongkok untuk Ketahanan Pangan

Pertanian masa depan canggih Tiongkok, sayuran hijau & stroberi tumbuh subur tanpa matahari dan tanah, rak-rak vertikal yang diterangi lampu LED,lanskap pertanian masa depan yang sudah hadir hari ini (IlustrasAI: ChatGPt)

SUKABUMIUPDATE.com - Dengan visi yang jauh memandang, China telah menorehkan babak baru dalam sejarah ketahanan pangan global. Beberapa tahun terakhir, negeri Tirai Bambu itu secara diam-diam namun penuh keyakinan mengoperasikan suatu jaringan fasilitas pertanian masa depan sebuah lanskap pertanian vertikal industrial berskala masif yang diyakini banyak pihak sebagai blueprint atau cetak biru pertanian berkelanjutan di abad modern.

Jaringan kota pertanian vertikal yang tersebar di berbagai penjuru Tiongkok ini bukanlah sekadar uji coba. Dengan total luas mencapai setara 1.000 hektar, ia merupakan lompatan raksasa yang konkret dalam upaya global untuk mengamankan pasokan pangan di tengah tantangan perubahan iklim dan menyusutnya lahan subur.

Berbeda dengan pertanian tradisional yang menggantungkan diri pada hamparan tanah luas dan terik matahari, "kota-kota" pangan baru ini justru hidup di dalam gedung-gedung dan gudang yang telah ditransformasi.

Baca Juga: China Sudah di Tahun 2030? 7 Teknologi Ini Bikin Ilmuwan Barat Terkejut!

Di dalamnya, rak-rak bertingkat menjulang bak pencakar langit hijau, dihuni oleh barisan sayuran hijau segar, buah stroberi ranum, dan aneka herbal wangi. Mereka tumbuh subur di bawah sorotan lampu LED yang diciptakan khusus, membentuk sebuah ekosistem mandiri yang sama sekali tidak bergantung pada tanah dan sinar matahari alami. Inilah symphony teknologi dan pertanian yang sedang dimainkan oleh Tiongkok, sebuah melodi masa depan yang mulai nyata terdengar.

Teknologi Mutakhir untuk Efisiensi Maksimal

Inti dari revolusi hijau ini adalah penerapan teknologi mutakhir:

  • Sistem Hidroponik/Aeroponik: Tanaman tumbuh dengan akar yang disemprot kabut nutrisi berair, menghilangkan kebutuhan akan tanah dan memungkinkan penyerapan hara yang lebih efisien.
  • Pengaturan Iklim Micro-Terkontrol: Setiap aspek lingkungan suhu, kelembaban, tingkat CO2, dan spektrum cahaya dioptimalkan secara komputerisasi untuk pertumbuhan yang ideal sepanjang tahun.
  • Integrasi Energi Terbarukan: Fasilitas ini dilaporkan memanfaatkan panel surya atap dan sumber energi hijau lainnya untuk mengurangi jejak karbon operasional.

Kombinasi teknologi ini menghasilkan efisiensi yang luar biasa. Model pertanian vertikal ini dapat menghasilkan hingga 9 kali lipat lebih banyak hasil panen per meter persegi dibanding pertanian konvensional, sementara menggunakan 90-95% lebih sedikit air.

Pelestarian Lingkungan: Pengurangan drastis dalam penggunaan lahan dan air berarti lebih sedikit tekanan untuk mengalihfungsikan hutan. Penggunaan pestisida juga hampir dihilangkan.Pelestarian Lingkungan: Pengurangan drastis dalam penggunaan lahan dan air berarti lebih sedikit tekanan untuk mengalihfungsikan hutan. Penggunaan pestisida juga hampir dihilangkan (gambar: Verticalfarmdaily).

Dampak Langsung Ketahanan Pangan dan Keberlanjutan

Keberhasilan proyek ini memiliki implikasi langsung dan jangka panjang:

  • Ketahanan Pangan Perkotaan: Kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing kini dapat memproduksi sayuran segar secara lokal. Ini mempersingkat jarak dari "peternakan ke meja", menghasilkan produk yang lebih segar, mengurangi biaya transportasi, dan memangkas emisi karbon.
  • Melawan Perubahan Iklim: Dengan tidak bergantung pada cuaca, sistem ini menjamin pasokan pangan yang stabil meski menghadapi kekeringan atau banjir.
  • Pelestarian Lingkungan: Pengurangan drastis dalam penggunaan lahan dan air berarti lebih sedikit tekanan untuk mengalihfungsikan hutan. Penggunaan pestisida juga hampir dihilangkan.

Meski menghadapi tantangan konsumsi energi, para insinyur Tiongkok terus berfokus pada pengoptimalan efisiensi. Para ahli melihat ini sebagai langkah penting menuju sistem pangan yang lebih tangguh dan efisien untuk memberi makan populasi global yang terus bertambah.

Sumber: Dari berbagai sumber

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini