Muncul "Komet Setan" Mendekati Bumi, Apa Pengaruh Fenomena Langka Ini Bagi Planet Bumi?

Senin 01 April 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi - Komet 12P/Pons-Brooks atau disebut juga sebagai komet setan (devil comet) menjadi fenomena astronomi langka yang terjadi di bulan April 2024 ini (Sumber : Ist via ardalpha.de)

Ilustrasi - Komet 12P/Pons-Brooks atau disebut juga sebagai komet setan (devil comet) menjadi fenomena astronomi langka yang terjadi di bulan April 2024 ini (Sumber : Ist via ardalpha.de)

SUKABUMIUPDATE.com - Fanomena Astronomi langka kembali terjadi, kali ini muncul benda angkasa yakni sebuah komet yang disebut sebagai Komet 12P/Pons-Brooks atau disebut juga sebagai komet setan (devil comet).

Dikutip dari Tempo.co, disebut komet setan karena pada Juli 2023 terjadi semburan di bagian kepala komet yang menyebabkan bintang berekor itu tampak seperti bertanduk. Kejadian seperti itu terulang lagi pada awal Maret 2024. Karena itu sebagian kalangan mengasosiasikan bentuknya seperti tanduk setan.

Benda langit itu kini tengah dalam perjalanan mendekati matahari. Fenomena perjalanan benda langit yang belakangan dikenal dengan sebutan ini menarik perhatian para peneliti dan pemerhati astronomi dunia.

Baca Juga: Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Sebelum Lebaran, Hanya Terjadi 20 Tahun Sekali

“Setiap ada penampakan komet memang akan menjadi perhatian karena jarang muncul, enggak setiap hari ada,” kata Guru Besar Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Taufiq Hidayat, pada Minggu malam, 31 Maret 2024.

Taufiq mengatakan, komet yang muncul 71 tahun sekali itu seperti komet Halley, yang muncul setiap 76 tahun dari pengamatan di bumi. Komet 12P/Pons-Brooks disebut devil comet alias komet setan karena penampakannya seperti punya tanduk.

Pengamat lain menyebutnya seperti melihat ada mata yang melotot. “Itu menunjukkan adanya ledakan-ledakan yang membuatnya tidak simetris, jadi penafsirannya bisa macam-macam,” kata Taufiq.

Menurut Taufiq, material komet terdiri dari bermacam bahan yang menyatu seperti gas karbondioksida, metana, dan amonia. Material itu membeku menjadi es. Ketika mendekati matahari, komet mengalami pemanasan sehingga menyublim secara otomatis. “Proses itu bisa menyebabkan terjadinya erupsi, ledakan-ledakan, yang kemudian bisa menjadi ekor yang panjang,” ujarnya.

Baca Juga: 6 Planet yang Diduga Terjadi Hujan Aneh dan Ekstrim, Bersyukur Tinggal di Bumi

Ukuran komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan 30-an kilometer dengan kecepatan orbital bisa mencapai beberapa ratus kilometer per detik. Ekornya bisa bertambah panjang ketika berada semakin mendekati matahari. “Panjang ekornya bisa sampai ratusan ribu kilometer,” kata Taufiq.

Komet setan kini tengah menuju perihelion atau titik terdekatnya ke matahari pada 21 April 2024. Setelah itu akan menuju titik terdekat dengan bumi pada 2 Juni 2024. “Jaraknya dari bumi 1,55 Satuan Astronomis atau kira-kira 230 juta kilometer,” kata Taufiq. Jarak komet itu dengan bumi sekitar 1,5 kali rentang bumi dengan matahari yang rata-rata 149 juta kilometer.

Karena jarak yang jauh itu, Taufiq menampik anggapan bahwa kemunculan 12P/Pons-Brooks alias komet setan sebagai tanda kiamat bagi bumi. “Ini bagian dari fenomena menarik tapi tidak katastropik,” ujarnya.

Baca Juga: 4 Fenomena Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Ada Matahari Total

Menurut Taufiq, kedatangan 12P/Pons-Brooks alias komet setan menunjukkan bintang berekor tersebut sedang dalam posisi aktif. Kemunculannya kembali juga menjadi kesempatan bagi para astronom untuk mempelajari fisiknya, seperti seberapa besar materialnya habis akibat radiasi matahari. “Itu menjadi fenomena yang menarik tentu saja bagi orang-orang yang mendalami tata surya,” kata Taufiq.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin