Evaluasi PSBB Jawa Barat, Kota Sukabumi Berstatus Biru! Apa Artinya?

Senin 18 Mei 2020, 07:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Pemerintah provinsi Jawa Barat melakukan evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh kota dan kabupaten. Kota Sukabumi masuk ke dalam kelompok wilayah berstatus biru.

"Biru," singkat Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada sukabumiupdate.com, Senin (18/5/2020). Dalam laporan eveluasi tersebut, ada empat kota/kabupaten di Jawa Barat yang bertatus warna biru, yakni Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, dan Kota Sukabumi, berdasarkan data per 13 Mei 2020.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membagi daerah ke dalam 5 level kewaspadaan. Level 5 atau zona hitam (kritis), level 4 atau zona merah (berat), level 3 atau zona kuning (cukup berat), level 2 atau zona biru (moderat), dan level 1 atau zona hijau (rendah).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan rekomendasi pada tiap daerah mengikuti pemetaan zona masing-masing. Tapi keputusan teknis pelaksanaan PSBB di level kabupaten/kota diserahkan pada masing-masing kepala daerahnya. 

"Jadi, Jabar akan melanjutkan PSBB skala parsial, proporsional sesuai dengan situasi di daerah masing-masing," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam rilis humas Jabar.

Ridwan Kamil mengatakan, khusus bagi daerah yang masuk zona merah atau Level 4, direkomendasikan melaksanakan PSBB skala penuh dengan pembatasan aktivitas maksimal 30 persen. "Hampir semua yang namanya kota (di Jawa Barat) itu masuk yang level merah, kecuali Kota Bandung, sudah masuk kategori level kuning atau level tiga dari lima level itu," kata dia.

Daerah yang masuk di level di bawahnya, yakni zona kuning, dan biru, bisa melanjutkan PSBB secara parsial."Rekomendasi hari ini kepada 50 persen dari 27 kota/kabupaten yang kategorinya masih merah atau Level 4, kami rekomendasikan untuk melanjutkan PSBB secara penuh. Tapi kepada Zona Kuning dan Biru kami merekomendasi pilihan melakukan PSBB parsial," kata Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, bagi daerah yang ada di zona biru, pelonggaran bisa dilakukan. "Kepada yang mereka yang termasuk ke dalam level biru, maka kebijakan bisa lebih longgar, dengan tetap menjauhi kerumunan dan ada protokol kesehatan, tapi kegiatan sudah bisa 100 persen," ucapnya.

Grafik status kota dan kabupaten se Jabar pasca PSBB  

Sementara itu, Juru Bicara Media Center Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengungkapkan, perkembangan kasus Covid-19 di Kota Sukabumi selama pelaksanaan PSBB sejak tanggal 6 Mei 2020 lalu, relatif menurun.

"Menurun sih kasusnya. Terkait kluster juga melandai. Penambahannya hanya 1 sampai 2 kasus, sejak 2 minggu yang lalu. Tidak seperti di awal," ungkap Wahyu.

Wahyu menuturkan, per hari ini, Senin (18/5/2020), tidak ada penambahan kasus apapun di Kota Sukabumi, baik untuk ODP, PDP, dan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

BACA JUGA: Akal-akalan Pedagang di Kota Sukabumi Agar Bisa Layani Pembeli di Hari Sabtu Minggu

"Kalau sekarang sampel swab Kota Sukabumi yang masih ada di Labkesda Jabar dan belum keluar hasilnya masih sekitar 100-an. Hasilnya besok sampai Jumat. Senin ini kita swab lagi 25 orang," pungkasnya.

Dalam PSBB selain sosialisasi protokol kesehatan, Pemkot Sukabumi fokus mengurangi kepadatan orang di pusat keramaian khususnya kawasan perdagangan, jalan Ahmad Yani dan Harun Kabir. Walaupun masih ada pertokoan non bahan pangan yang tetap buka di hari dan waktu yang sudah dilarang, jumlahnya relatif berkurang.

BACA JUGA: Kondisi Ahmad Yani Kota Sukabumi Saat PSBB, Sabtu Minggu Tutup Untuk Pertokoan

Toko non bahan pangan hanya beroperasi 3,5 jam dihari biasa. Sabtu dan Minggu pertokoan busana aksesoris ini juga tidak diperbolehkan beroperasi. 

Pantauan redaksi sukabumiupdate.com, kebijakan dan pengawasan ketat soal aturan ini mampu mengurangi masa kepadatan warga. Disaat pertokoan busana dan aksesoris ini buka, warga memang masih menyebut, namun diatas pukul 12.30 WIB, massa bubar seiring dengan tutupnya pertokoan tersebut.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Film11 Mei 2024, 19:00 WIB

Sinopsis Film Vina: Sebelum 7 Hari yang Diangkat Dari Kisah Nyata

Film Vina: Sebelum 7 Hari yang tayang pada 8 mei 2024 merupakan kisah nyata yang pernah terjadi beberapa tahun lalu di Cirebon. Kisah seorang gadis yang ditemukan meninggal setelah diserang dan digauli oleh geng motor
Sinopsis dan Daftar Pemain Film Vina: Sebelum 7 Hari yang Diangkat Dari Kisah Nyata (Sumber : Instagram @/vinasebelum7hari.movie)
Life11 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa dan Ucapan untuk Keluarga yang Berangkat Haji, Sangat Menyentuh Hati

Doa dan ucapan ini bertujuan untuk mendapatkan perjalanan ibadah haji yang lancar, penuh berkah, dan mabrur.
Ilustrasi - Doa dan ucapan ini bertujuan untuk mendapatkan perjalanan ibadah haji yang lancar, penuh berkah, dan mabrur. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Bola11 Mei 2024, 17:04 WIB

PT LIB Siapkan 12 VAR Mobile untuk Championship Series Liga 1 2023-2024

Babak Championship Series Liga 1 dijadwalkan mulai pada 14 Mei 2024 hingga babak final pada 31 Mei 2024.
(Foto Ilustrasi) PT LIB memastikan babak Championship Series Liga 1 2023-2024 akan menggunakan teknologi VAR secara mobile. | Foto: Pixabay
Musik11 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu LALALI dari SEVENTEEN, Menampilkan Unit Hip Hop yang Swag

LALALI adalah lagu yang dinyanyikan oleh unit hip hop dari boygrup SEVENTEEN. Lagu ini merupakan sidetrack dari album pertama mereka yang bertajuk 17 IS RIGHT HERE
Lirik Lagu LALALI dari unit hip hop grup SEVENTEEN yang baru dirilis (Sumber : Youtube | HYBE LABELS)
Sukabumi Memilih11 Mei 2024, 16:35 WIB

PKS Jabar Usulkan Iyos Somantri dan Sodikin ke DPP untuk Maju di Pilkada Sukabumi

Kedua tokoh yang diusulkan memiliki kemampuan untuk memimpin Sukabumi.
Iyos Somantri (kiri) dan M Sodikin (kanan) diusulkan DPW PKS Jabar ke DPP PKS sebagai bakal calon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi di Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Sehat11 Mei 2024, 16:00 WIB

8 Obat Alami untuk Menyembuhkan Serangan Asam Urat, Bisa Dicoba Dirumah!

Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.
Ilustrasi - Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah. | Foto : Cup of Couple/Pexels
Musik11 Mei 2024, 15:00 WIB

Sebentar Lagi Konser di Indonesia, Berikut Lagu Hits Dari NCT DREAM

NCT Dream sebentar lagi akan menggelar konser ketiga di indonesia yang bertajuk The Dream Show 3: DREAM ()SCAPE, yang digelar pada 18 Mei 2024, di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
NCT Dream yang akan menggelar konser ketiga di Indonesia 18 Mei 2024 (Sumber : Instagram @/Nct_dream)
Sukabumi Memilih11 Mei 2024, 14:07 WIB

Fahmi dan Ayep Zaki Olahraga Bareng di Lapdek Sukabumi, Sinyal Koalisi Pilkada 2024?

Fahmi berpeluang kuat untuk maju di periode keduanya memimpin Kota Sukabumi.
Wali Kota Sukabumi periode 2018-2023 Achmad Fahmi bersama Ayep Zaki berolahraga di Lapang Merdeka (Lapdek) pada Sabtu (11/5/2024). | Foto: Istimewa
Film11 Mei 2024, 14:00 WIB

Sinopsis Film The Architecture of Love, Kisah Romantis di New York

Film The Architecture of Love merupakan adaptasi dari novel Ika Natassa berjudul serupa yang menceritakan pertemuan Raia Risjad dengan River Jusuf
Sinopsis film The Architecture of Love Karya Ika Natassa (Sumber : Instagram @/ikanatassa)
Sukabumi11 Mei 2024, 13:54 WIB

Kesehatannya Menurun, Kabar Pria Tunanetra di Tegalbuleud Sukabumi Huni Rumah Bilik

Hendra terlihat hanya terbaring di atas kasur yang sudah lapuk.
Hendra (41 tahun) di rumahnya di Kampung Teluk Jati RT 01/07 Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa