Jangan Panik Corona! Warga Sukabumi Diminta Tak Usah Serbu Pasar

Selasa 03 Maret 2020, 04:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat diharapkan tidak dilanda kepanikan dengan adanya positif virus Corona di Depok, Jawa Barat, hingga menyerbu pasar-pasar untuk membeli kebutuhan pokok.

Pasalnya, tindakan buru-buru atau rush dengan menyerbu pasar akan berdampak pada naiknya harga dan kelangkaan barang pokok. Kendati, sudah ada positif Corona di Depok, namun masyarakat diminta tetap tenang. Termasuk di Sukabumi.

BACA JUGA: Kata Kemenkes Virus Corona Tak Menyebar Via Udara dan Benda Mati

"Menyikapi informasi tentang penyebaran virus Corona yang sudah masuk ke wilayah negara kita, mohon kita tetap bijak berbelanja baik di super market maupun di pasar tradisional. Mohon kita tetap berbelanja sesuai kebutuhan, tidak usah rush menyerbu berbelanja yang bukan menjadi kebutuhan kita," Kepala Bagian Perekonomian, Pembangunan dan Kerjasama Daerah Setda Kota Sukabumi Rahmat Sukandar kepada sukabumiupdate.com, Selasa (3/3/2020).

Menurut Rahmat tindakan buru-buru atau rusah berbelanja yang sebanyak-banyaknya bahkan bukan yang menjadi kebutuhan akan menyebabkan beberapa hal yang memperburuk situasi diantaranya harga barang jadi naik drastis, timbul kelangkaan barang kebutuhan, sehingga yang benar-benar butuh barang tersebut tidak mendapatkannya.

BACA JUGA: Cianjur Rujuk Pasien Suspect Corona ke RSHS Bandung

"Jika hal ini berlangsung terus maka dikhawatirkan akan mengakibatkan kekacauan sosial. Kekacauan sosial ini dapat mengakibatkan kerusuhan," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyesalkan soal beredarnya isu adanya pasien suspect virus Corona dirawat di RSUD R Syamsudin SH atau dikenal RS Bunut, Kota Sukabumi.

"Kita sangat menyesalkan, menyayangkan informasi yang begitu cepat menyebar langsung menyatakan bahwa ini diindikasikan penyakit Corona. Padahal hasil dari Balitbang Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum diterima," jelas Fahmi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Senin (2/3/2020).

BACA JUGA: Isu Pasien Meninggal Akibat Corona di Sukabumi, Fahmi: Belum Ada Hasil Labkes Kemenkes

Fahmi meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik serta tidak mempercayai kabar liar yang bereda di medsos. "Masyarakat tetap tenang dan tidak mempercayai pemberitaan-pemberitaan yang liar sebagaimana yang beredar di Media Sosial (Medsos)," tegasnya.

Sebelumnya sebuah screen shot percakapan di WhatApp Grup beredar yang isinya tentang adanya warga yang kena Corona

"Innallilahi..Kade ah warga sukabumi..saling jaga diri keluarga na terutama masing2 diri…tos lebet ka sukabumi ieu virus…Asli no hoax kabar langsung dari temen saya yg kerja dibunut..!!!," demikian isi dari pesan tersebut. 

BACA JUGA: Ramai Corona, RS R Syamsudin Sebut Pasien Meninggal Akibat Jantung dan Paru

 Mengenai seorang pasien RSUD R Syamsudin SH yang meninggal ketika diisolasi, Fahmi menjelaskan itu pun belum dipastikan meninggal akibat Virus Corona

Pasien berinisial T (57 tahun) ini masuk IGD RSUD R Syamsudin SH pada Minggu (1/3/2020) sekitar pukul 08.00 WIB dengan keluhan sesak napas, batuk dan pilek.

Adapun beberapa hari sebelumnya, T pulang dari melaksanakan ibadah umroh. Dalam perjalanan pulang itu, T yang melaksanakan umroh bersama suaminya S (58 tahun) sempat transit di Abu Dhabi yang masuk wilayah terjangkit. Sebab melihat gejala dan riwayat perjalanan ini, T kemudian diisolasi di RSUD R Syamsudin SH. Namun T meninggal dunia pada Minggu (1/3/2020) sekitar pukul 24.00 WIB.

BACA JUGA: Dinkes Kota Sukabumi Sebut Masker Cuma Pencegahan Semu untuk Penyebaran Corona

Kendati demikian, RSUD R Syamsudin SH menyatakan diagnosa sementara penyebab kematian T akibat penyakit jantung dan infeksi paru. Pasalnya status pasien corona itu hanya bisa dikeluarkan setelah ada pemeriksaan laboratorium dari Balibangkes Kementerian Kesehatan. Sebab sampel darah pasien masih diuji belum ada keterangan apapun dari Kemenkes.

"Kita masih menunggu hasil dari Balitbang Kemenkes," jelasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Keuangan03 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!

Waspada Terhadap Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!
Finansial Terbatas. Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidup Miskin | Foto : Karolina Grabowska/Pexels
Gadget03 Mei 2024, 19:30 WIB

Begini Langkahnya, 7 Tips Mengatasi Memori Internal yang Penuh di HP Android

Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.
Ilustrasi. Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.(Sumber : Freepik/@rawpixel.com)
DPRD Kab. Sukabumi03 Mei 2024, 19:11 WIB

Pelajar Sukabumi Darurat Kekerasan Seksual, DPRD: Penguatan Ilmu Agama, Sekolah dan Rumah

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Budi Azhar merespon dua kasus kekerasan seksual yang melibatkan pelajar.
Budi Azhar Mutawalli, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto: Aji
Sukabumi Memilih03 Mei 2024, 19:10 WIB

50 Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Hasil Pemilu 2024 Ditetapkan, Berikut Daftar Namanya

Sah! Berikut daftar nama Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi hasil Pemilu 2024.
KPU gelar rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi parpol dan penetapan calon angggota DPRD Kabupaten Sukabumi hasil Pemilu 2024, Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Istimewa)
Life03 Mei 2024, 19:00 WIB

Biasa Menjadi Luar Biasa: 10 Kebiasaan Kecil yang Membuatmu Dihormati dan Disegani

Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha.
Ilustrasi -Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha. (Sumber : pexels.com/Alexander Suhorucov)