Penjelasan Dinkes Kota Sukabumi Soal Sintia Bella, Bocah Pengidap Cerebral Palcy

Selasa 27 November 2018, 11:50 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mengaku sudah menangani Sintia Bella, bocah berusia delapan tahun pengidap penyakit Cerebral Palcy asal Kampung Kubang RT 04/16, Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, sejak tahun 2017 lalu.

Kepala Dinkes Kota Sukabumi, dr Ritanenny Edlien Silyena Mirah menyebut, pihaknya melalui puskesmas di Kota Sukabumi sudah memiliki catatan kasus-kasus penyakit yang diderita warga Kota Sukabumi termasuk Sintia Bella.

"Ini kan kasus lama akibat adanya infeksi otak," kata Ritanenny kepada sukabumiupdate.com, di ruang kerjanya, Selasa (27/11/2018) siang.

Ritanenny menjelaskan, secara medis Cerebral Palsy yang dialami Sintia Bella sudah masuk sequeleae atau keadaan akhir. Kondisi tersebut merupakan dampak dari berbagai penyakit kronis yang mengakibatkan infeksi otak. Kondisi tersebut, juga efek dari perkembangan pada masa kecil. Meski demikian, lanjut Ritanenny, masih banyak hal yang bisa menjadi penyebab infeksi otak.

"Kita di dunia kesehatan ini ada tata laksana. Jadi kalau ditanya apakah ada harapan sembuh, kita tidak bisa memberikan harapan tersebut. Makannya disini ada perawatan. Karena disini dia pasti ada ketergantungan terhadap orang lain. Itulah pentingnya imunisasi, atau tata laksana pelayanan kesehatan lainnya," ujarnya.

Ritanenny menyebut, kasus semacam ini yang menjadi alasan Dinkes Kota Sukabumi gencar melakukan upaya promotif dan preventif. Agar kasus serupa tak terulang kembali. Upaya yang dilakukan melalui sosialisasi, penyuluhan atau pembekalan kepada ibu hamil, sampai kepada ibu yang baru melahirkan.

BACA JUGA: Sintia Bella, Penderita Cerebral Palcy di Lembursitu Sukabumi Menanti Uluran Tangan

"Karena kalau kondisinya sudah terinfeksi seperti itu, pasti ada ketergantungan. Ini sebenarnya masalah sosial. Karena kasus seperti ini biasanya dialami keluarga yang tidak mampu. Kita perlu beberapa sektor, bukan hanya Dinas Kesehatan. Karena kondisinya ada di keluarga tidak mampu, ini jadi beban. Nah, kalau sudah bebannya seperti ini, sebenarnya ikut juga terbebani pemerintah. Ini jadi catatan juga buat Dinas Sosial," ujarnya.

Agar tak kembali muncul kasus seperti Sintia Bella, untuk aspek pelayanan kesehatan, pihaknya sudah memiliki program Home Care, besutan Kota Sukabumi dan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PISPK), yang merupakan program nasional besutan Pemerintah Pusat.

"PISPK sendiri di Kota Sukabumi sudah ada penanggung jawab. Melalui program ini, kita lakukan pendataan, memotret kondisi kesehatan masyarakat. Alhamdulillah kita terbaik se-Jawa Barat. Nah, untuk kasus ini bisa juga dia kontrol jalan di rumah sakit. Intervensi kita itu bagaimana cara merawat dia. Bisa juga mendapat perawatan fisioterapi," tandasnya

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Keuangan03 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!

Waspada Terhadap Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!
Finansial Terbatas. Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidup Miskin | Foto : Karolina Grabowska/Pexels
Gadget03 Mei 2024, 19:30 WIB

Begini Langkahnya, 7 Tips Mengatasi Memori Internal yang Penuh di HP Android

Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.
Ilustrasi. Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.(Sumber : Freepik/@rawpixel.com)
DPRD Kab. Sukabumi03 Mei 2024, 19:11 WIB

Pelajar Sukabumi Darurat Kekerasan Seksual, DPRD: Penguatan Ilmu Agama, Sekolah dan Rumah

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Budi Azhar merespon dua kasus kekerasan seksual yang melibatkan pelajar.
Budi Azhar Mutawalli, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto: Aji
Sukabumi Memilih03 Mei 2024, 19:10 WIB

50 Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Hasil Pemilu 2024 Ditetapkan, Berikut Daftar Namanya

Sah! Berikut daftar nama Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi hasil Pemilu 2024.
KPU gelar rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi parpol dan penetapan calon angggota DPRD Kabupaten Sukabumi hasil Pemilu 2024, Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Istimewa)
Life03 Mei 2024, 19:00 WIB

Biasa Menjadi Luar Biasa: 10 Kebiasaan Kecil yang Membuatmu Dihormati dan Disegani

Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha.
Ilustrasi -Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha. (Sumber : pexels.com/Alexander Suhorucov)