Datangi Stasiun Kereta, PMII Kota Sukabumi Pertanyakan Kenaikan Tarif KA Pangrango

Rabu 12 September 2018, 15:35 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Sukabumi menyambangi Stasiun Kereta Kota Sukabumi, Rabu (12/9/2018) siang. Mereka mempertanyakan kenaikan tarif tiket KA Pangrango yang awalnya dilakukan diam-diam.

Ketua Umum Cabang PMII Kota Sukabumi, Budiman, mengatakan dalam audiensi juga dibahas mengenai gambaran umum pelayanan KA Pangrango  relasi Sukabumi-Bogor.

BACA JUGA: Tarif KA Pangrango Naik, Ketua DPRD Kota Sukabumi: Kami Tidak Bisa Melakukan Apa Pun

"Yang biasa tiket kelas ekonomi itu Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu, dan tiket kelas eksekutif biasanya kisaran Rp 70 ribu menjadi Rp 80 ribu. Berkenaan dengan hal itu, kami mewakili masyarakat ingin mendengar langsung seperti apa penjelasan PT KAI," kata Budi kepada sukabumiupdate.com usai audiensi.

Budi menilai, kenaikan tarif secara sepihak itu berdampak besar. Namun di sisi lain, masyarakat juga masih bergantung pada moda transportasi massal tersebut. Meskipun masyarakat pengguna kereta mengeluhkan kenaikan tarif tersebut.

"KA Pangrango ada kenaikan tiba-tiba, sedangkan di daerah lain masih relatif stabil. Maka, kami meminta kepada PT KAI untuk segera memberikan kejelasan melalui audiensi ini. Sayangnya, tidak ada jawaban yang jelas dan alasan yang bisa diterima masyarakat," ungkap Budi.

BACA JUGA: Tarif Naik, KAMMI Sukabumi Sebut KA Pangrango Tak Lagi Jadi Solusi Kemacetan

Ia menyebut, PMII Kota Sukabumi rencananya akan meminta penjelasan langsung kepada pihak PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta. Ia berharap, PT KAI Daop 1 bisa menimbang ulang kebijakan kenaikan tarif KA Pangrango. Kalau memang tetap naik, kata Budi, masyarakat harus tahu alasan yang jelas mengapa tarif tersebut dinaikkan.

"Kalau untuk perbaikan fasilitas, untuk keamanan dan kenyamanan, atau banyak peminat, itu dapat diterima. Tapi ini tidak memberikan kepastian dan kejelasan. Banyak masyarakat yang merasa kecewa. Karenanya, kami akan berusaha untuk mencari kejelasan," tutup Budi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin