SUKABUMIUPDATE.com - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan satu tahun lalu (17 April 2017) mengakibatkan kerusakan parah mata sebelah kirinya.
Peristiwa tragis itu, tak hanya menimbulkan kepedihan mendalam bagi keluarga korban akan tetapi seluruh masyarakat di tanah air pun merasakannya.
Terlebih, belum lama ini penyidik senior KPK tersebut mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait peristiwa nahas yang dialaminya di media televisi. Hal itu membuat sebagian besar anak bangsa semakin prihatin.
Termasuk salah satunya warga Kota Sukabumi, Kusuma Hartanto (50 tahun) Warga Skip Rt 5/9 Kelurahan Sriwedari Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
Pria paruh baya yang kesehariannya sebagai juru parkir itu, rela mendonorkan bola matanya untuk petugas penyelamat uang negara.
"Hanya pengorbanan itu yang bisa saya lakukan untuk negara," ujar mualaf yang sering disapa Sanchoz ini kepada sukabumiupdate.com, Kamis (22/2/2018).
Rasa keprihatinan yang mendalam tergores dalam sanubari pria juru parkir itu saat menyaksikan siaran langsung pernyataan Novel Baswedan di televisi.
"Pas nonton pernyataan pak Novel Baswedan di televisi (22/2/2018), rasanya sedih dan kasihan. Makanya saya langsung niatkan diri untuk mendonorkan mata," tuturnya.
Dirinya berharap, kenginannya itu dapat segera terwujud supaya komisioner KPK tersebut bisa bekerja maksimal dalam mengemban tugasnya.
"Kalau kedua matanya normal seperti biasa lagi, pasti pak Novel bisa bekerja cepat mengungkap kasus korupsi di negeri ini," ungkapnya.