SUKABUMIUPDATE.com – Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Sukabumi, Jawa Barat, Ferdiansyah menilai, pertemuan Dinas Perhubungan (Dishub) dengan angkutan online, dan konvensional, di Kantor Dishub, Selasa (31/10/2017), tidak mendapatkan solusi, melainkan masalah baru.
"Saat pertemuan angkutan online tidak diwakili oleh si penentu kebijakan atau manajemennya, dan malah mengundang pengguna. Padahal, kalau konsumen (pengguna) kan ada BPSK, LLKI, dan yang lainnya," ujar Ferdiansyah, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (1/11/2017).
BACA JUGA:Â Dishub Panggil Pengelola Transportasi Online dan Konvensional
Menurutnya, keputusan ada di Pemerintah Daerah (Pemda), dan alangkah baiknya bisa mempersatukan, antara angkutan online, dan konvensional. Pada akhirnya nanti, sambung Ferdiansyah, masing-masing punya market segmentasi sendiri, angkot juga tidak bisa disamakan dengan online.
"Saya hanya bisa memberikan opsi, jika tidak terima keberadaan online, sampai kapan bisa terus-terusan seperti ini. Dan apakah kita bisa menolak perkembangan zaman,†jelasnya.
BACA JUGA:Â Dishub Kota Sukabumi Panggil Angkutan Online dan Konvensional, Ada Apa?
Ferdiansyah mengaku, ada yang memaksakan diri, angkutan kota (Angkot) di online kan (pasang aplikasi online). Padahal, lanjut dirinya, jelas angkot mengenal trayek, sementara online bisa ke mana saja, dan di mana saja.
"Jadi bingung, Angkot mau di online kan, kaya gimana? Apalagi tanpa ada bicara ke pengurus KKU (Kelompok Kerja Unit), dan Organda. Kecuali antrean. Tapi berapa banyak penumpang kita, kalau jaraknya hanya 49 Kilometer (Km),†jelasnya.
