SUKABUMIUPDATE.com - Modus kejahatan berpura-pura mengajak anak-anak berkeliling, kembali terjadi di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Kali ini menimpa Daima Chaiyyra Fahima (11 tahun), dan Deysi Aulia Dewi H (11 tahun), siswi SD Negeri Suryakencana CBM, Minggu (22/10/2017).
Ditemani orang tuanya, salah seorang korban menceritakan, bermula saat keduanya (korban-red) yang tengah asyik bermain game master disalah satu mall ternama di Kota Sukabumi, sekitar pukul 14.00 WIB, bertemu sosok ibu yang diperkirakan, berusia sekitar 42 tahun itu, mengajak ngobrol, dan bermain. Bahkan, ibu yang tak dikenalnya itupun menyuruh Deysi, membeli tiket game.
"Aku, sama temen aku, pulang Try Out (TO), terus pertamanya main game pakai uang sendiri. Eh ibu-ibu minta diajarin cara gesek koin, terus ngasih uang buat isi ulang. Aku diajak ngobrol sama ibu itu," ujar Daima, menceritakan kembali peristiwa yang baru saja dialaminya.
BACA JUGA:Â Ini Kronogis Tertangkapnya Pelaku Penculikan Anak di Cisaat dan Cirenghas
Dalam kondisi lupa-lupa ingat, lanjut Daima, keduanya pun masih melanjutkan bermain game, ibu tak dikenalnya itupun meminta bantuan Daima, dan Desy, untuk persiapan pengajian di rumahnya, dan bercerita, bahwa dirinya sedang berduka, pascakecelakaan anaknya.
Setelah itu, Daima, dan Desy, dibawanya ke toko mainan di Jalan RE Marthadinata, untuk mencari kantong ulang tahun. Lalu diajak jalan-jalan ke Balai Desa (Baldes), berhenti di depan rumah makan. Jalan lagi menelusuri Jalan Ahmad Yani-Jalan Zaenal Zakse. Sesampainya di salah satu toko, kedua korban pun diajak berbincang-bincang, setelah itu, korban pun tak ingat apa-apa.
"Terus ibu-ibunya galak. Marah-marah terus sama aku. Dia minta antar beli kue ulang tahun, pakai Angkot Hijau 08 Cisaatan, terus turunnya di depan toko makanan," bebernya.
Sementara ibu korban, Ela Nurlaelasari mengatakan, keduanya (Korban) memang pulang belajar tambahan di sekolah, sebelumnya memang izin untuk bermain, hingga pukul 15.00 WIB, korban belum juga pulang, karena penasaran akhirnya mencari ke mall, karena khawatir, sebelumnya banyak juga teman-temannya terkena hipnotis.
BACA JUGA:Â Penculik Anak Lembur Situ Kota Sukabumi Ternyata Wanita Muda
"Saya sudah tidak enak hati, kok belum pada pulang, terus janjian sama orang tua yang satunya buat mencari, pas mau ke arah Dago, kedua anak itu terlihat panik dan histeris, menangis, mencari ibu-ibu yang tak dikenal itu. Saya tanya, kenapa? Mereka bilang semua barang-barang dibawa," jelasnya.
Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, lanjut Ela, banyak korban hipnotis di lokasi tersebut, akhirnya karena penasaran, langsung mencari CCTV untuk melihat gerak gerik pelaku. Dari hasil kedua CCTV yang ada di mall dan Dominos, korban terus diajak berbincang, dan menyuruh keduanya pergi ke toko kue, semua barang-barang ditinggal di tempat tersebut, pelaku menggunakan baju hitam, kerudung orange, celana bunga, dan menggunakan masker.
"Mereka disuruh ke toko kue, saya penasaran, tanya pelayan toko kue, ternyata mereka disuruh pelaku meminta cap untuk dapat kue gratis. Di situlah mereka sadar, diberi tahu, kalau mereka terhipnotis. Tidak bisa melihat jelas si pelaku, karena pakai masker," tuturnya.
BACA JUGA:Â Marak Aksi Penculikan Anak, Bikin Resah Orang Tua di Kota Sukabumi
Ditambahkan Ela, aksi yang dilakukan pelaku memang sering dilakukan, bahkan informasi yang sebelumnya sempat didapat, banyak korban hipnotis tepat di hari Minggu. Dirinya berharap, pengamanan mall ataupun gerai Pizza, dan yang lainnya lebih diwaspadai, jika ada costumer menggunakan masker, dan kepada pihak kepolisian, agar segera mencari pelaku, pasalnya kejadian bukan hanya saat ini saja.
"Cuma saran saya ke pihak pengelola mall, tolong curigai, kalau ada costumer pakai masker. Saya dapat info dari pelayan mall, sempat terjadi hipnotis juga, dan ingat-ingat barang sudah tidak ada," terangnya.
Sementara salah seorang penjaga parkiran, Rahmat (38 tahun) mengkau melihat pelaku dan kedua korban tersebut nampak akrab, seperti layaknya ibu dan anak. Namun dirinya heran, kedua anak tersebut pergi meninggalkan tempat terlebih dahulu, tak lama kemudian pelaku pun ke luar dari temat itu, dan pergi menggunakan Angkot warna hijau 08 Cisaatan.
"Pelaku sempat nabrak motor, lalu naik angkot. Tidak lama, anak-anak itu balik lagi, ke sini sambil mencari pelaku dan histeris menangis. Saya tidak tahu itu orang jahat," tandasnya.