Warga Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi Ini Dambakan Kursi Roda

Sukabumiupdate.com
Kamis 19 Okt 2017, 12:23 WIB
Warga Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi Ini Dambakan Kursi Roda

SUKABUMIUPDATE.com – Saripudin (31 tahun), warga Kampung Curug Hilir, Desa Mekarjaya, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dambakan kursi roda.

Anak pertama dari pasangan Hoer (55 tahun), dan Nonoh Rokayah (51 tahun) ini sejak lahir mengalami kelainan (disabilitas), berbicara pun kurang jelas, kaki, tangan, tidak berfungsi dengan baik (tidak bisa berdiri).

Sejak masa-masa awal pertumbuhan, Saripudin diurus sama kakek, nenek, dan bibinya, karena kedua orang tuanya bercerai. Hoer, ayah kandungnya pergi, entah ke mana? Sampai kini tidak ada yang tahu keberadaannya, sedangkan Nonoh, ibunya harus banting tulang mencari nafkah.

BACA JUGA: Dapat Bantuan Kursi Roda, Remaja Asal Cimanggu Kabupaten Sukabumi Ini Sumringah

“Anak pertama saya ini kondisinya sejak lahir begini. Untuk keperluan biaya hidup, dulu saya yang kerja. Ayahnya mungkin sudah tidak peduli lagi, dan entah di mana? Kemarin juga pernah kerja, jadi pembantu rumah tangga (PRT), sekarang  hampir dua minggu, tidak kerja,” aku Nonoh, kepada sukabumiupdate.comsaat disambangi di kediamannya, Kamis (19/10/2017).

Nonoh kembali mengaku, dari pihak Desa Mekarjaya, sempat mendapat bantuan. “Alhamdulillah, kemarin ada (Bantuan). Pertama waktu mau lebaran tahun kemarin Rp50 ribu, kedua kalinya waktu ada acara Agustusan di desa, sebesar Rp200 ribu,” akunya.

Selain dari desa, kata Nonoh, tidak pernah menerima bantuan dari pihak pemerintah, apalagi bantuan-bantuan, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

“Padahal, selain Saripudin, masih ada adiknya yang masih sekolah. Kami ini orang susah, anak-anak yatim, selama ini hanya dibantu sama kakek, nenek, serta bibinya,” ucap Nonoh.

Sementara Ganda (87 tahun), kakeknya Saripudin mengungkapkan dengan susah payah mengasuh cucunya ini, karena pada waktu itu masih kuat.

BACA JUGA : Jisshusei Sukabumi, Ingin Bantu Kursi Roda

“Tapi sekarang sudah tua, makanya ke ibunya Saripudin bilang, sudah jangan ke mana-mana lagi. Kalau melihat kondisi dia, sangat prihatin, tapi mau apalagi? Hanya bisa pasrah,” ungkapnya.

Nenah (38 tahun), bibi Saripudin menambahkan, mungkin selama 31 tahun dia tak pernah menginjak tanah, makan, minum dan sebagainya harus dibantu orang lain.

“Apalagi dia sekarang terserang penyakit gatal. Tidak pernah ada perhatian dari siapa pun. Aneh juga, orang yang mampu dapat bantuan dari pemerintah, tapi ini jelas-jelas orang tidak berdaya, tidak pernah tersentuh. Baru dari Pemerintah Desa, waktu Agustus, ada (Bantuan), tadi dia (Saripudin) bilang, ingin kursi roda, katanya mau main kedepan,” beber Nenah.

Berita Terkini