PKS-Demokrat Kota Sukabumi Masih Jajaki Mufakat Jilid II, Sekum: Menang Mudah Itu Utama

Sukabumiupdate.com
Kamis 13 Jul 2017, 07:51 WIB
PKS-Demokrat Kota Sukabumi Masih Jajaki Mufakat Jilid II, Sekum: Menang Mudah Itu Utama

SUKABUMIUPDATE.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Sukabumi masih terus menjajaki terjadinya Muraz-Fahmi untuk Masyarakat (Mufakat) Jilid II dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018-2023, meski isu menyandingkan Fahmi dengan salah satu Bakal Calon (Balon) dari Partai Gerindra, yakni Andri Setiawan Hamami semakin santer.

“Kita juga menjajaki terus Mufakat Jilid Dua dan diusahakan tentu saja bisa terwujud. Komunikasi dengan Demokrat sudah tiga kali dilakukan, sebelum Ramadhan,” tutur Sekretaris Umum (Sekum) DPD PKS Kota Sukabumi, Abdul Fatah Firman Fauzi kepada sukabumiupdate.com, melalui sambungan telepon, Kamis (13/7/2017).

Alasan PKS terus melakukan penjajakan dengan Partai Demokrat lanjutnya, karena pertama arahan dari struktur partai diatas pilihan politik yang paling terpenting memenangi Pilkada dengan mudah. Bahkan sambungnya, tidak menutup kemungkinan, jika benar-benar Mufakat Jilid II terjadi, Achmad Fahmi akan tetap berada di posisi F2 atau Wakil Wali Kota.

“Kita sering komunikasi dan musyawarah secara internal dengan Fahmi, prinsipnya beliau siap, apakah akan menjadi F1 ataupun F2. Karena bagi kita (PKS-red), menang mudah itu menjadi hal yang utama,” jelas Fatah.

Sebetulnya menurut Fatah, PKS jika ingin cepat bisa saja karena sudah ada obrolan dengan Partai Demokrat, sebab sampai hari ini masih bersama dan tidak ada masalah apapun. Namun kata ia, PKS sampai saat ini masih melihat, karena belum ada deklarasi meski sudah memiliki calon incumbent, yakni Mohammad Muraz.

“Jadi, memang langkah Kang Fahmi ingin ada koalisi untuk mengamankan tiket dulu, kalau untuk menyatakan diri jadi F1 dan F2 sudah pernah diutarakan, ketika ada pertemuan di KPU (Komisi Pemilihan Umum). Apalagi kondisi politik yang dinamis, kita juga tidak bisa memaksakan harus jadi F1, dan bilang jangan tidak menjadi F1,” katanya.

Saat ini langkah politik yang akan dilakukan kata ia, bagaimana memunculkan pasangan karena PKS dan semua partai politik (Parpol) yang ada di Kota Sukabumi, belum memiliki tiket buat bisa mengusung sendiri dengan syarat minimal tujuh kursi.

Melihat kondisi ini, PKS terus melakukan komunikasi dengan partai lain untuk mewujudkan koalisi. Seperti dengan Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PPP, dan PAN yang secara personal juga melakukan komunikasi.

“Mudah-mudahan akhir bulan Juli, sudah deklarasi koalisi dengan partai lain,” tandas Fatah.

Sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah, Fatah mengungkapkan jika PKS juga mengamankan tiket koalisi terdekat dengan Gerindra dan melakukan komunikasi yang intens, tinggal menunggu hasil secara tertulis.

“Ini bagian dari komunikasi politik kita dan sudah diobrolkan dengan Gerindra sendiri, karena mereka sudah membaca peta politik,” katanya.

Fatah tidak menampik, berhasilnya koalisi PKS dan Gerindra di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, memberikan dampak yang luar biasa bagi seluruh kota dan kabupaten.

“Namun di Kota Sukabumi, kita belum deklarasi karena memang posisinya Gerindra masih penjaringan. Jadi belum pasti juga, terjadi paket pasangan calon yang ramai sekarang dibicarakan, antara Fahmi dengan Andri,” pungkasnya.

Berita Terkini