Soal Ai Fatimah Meninggal Setelah Konsumsi Obat Puskesmas, Ini Kata Dokter Spesialis Kulit RSUD Syam

Sukabumiupdate.com
Rabu 12 Jul 2017, 12:01 WIB
Soal Ai Fatimah Meninggal Setelah Konsumsi Obat Puskesmas, Ini Kata Dokter Spesialis Kulit RSUD Syam

SUKABUMIUPDATE.com - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Syamsudin SH, Flora Annisa angkat bicara soal penyakit yang diderita Ai Fatimah (47 tahun) warga Sukasari RT 03/08, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Saat pasien masuk ke ruang Intensive Care Unit (ICU/Unit perawatan Intensif), kata Flora, kondisi Ai Fatimah sudah alami hipersensitivitas berat. “Hipersensitivitas yang dialami Ai Fatimah ini sangat jarang. Angka mortalitas juga masih jauh lebih tinggi dibandingkan reaksi alergi biasa,” terang Flora Rabu (12/7/2017).

BACA JUGA: Soal Ai Fatimah Alami Kulit Melepuh, Kepala Dinkes Kota Sukabumi: Pemberian Obat Puskesmas Sesuai Prosedur

Penyebab dari reaksi alergi dengan kondisi seperti itu, ujar Flora, sebagian besar akibat obat, namun tidak 100 persen.” Masih ada faktor infeksi virus, radio terapi, dan lainnya. Jadi tidak bisa dikatakan 100 persen akibat obat,"terang dia.

Diterangkan Flora, reaksi Hipersensitivitas yang dialami AI Fatima sangat hebat, jadi tidak bisa hanya melihat dari kulit saja. “Reaksi alergi tersebut terjadi hampir seluruh organ, atau ginjal seperti paru paru. Untuk penanganannya bersifat suportif. Jadi kita jaga fungsi organ tersebut supaya bisa menahan dari hipersensivitasnya, karena pasien badannya tidak cukup kuat dan ada penyakit lain selain alergi obat," jelasnya.

BACA JUGA: Setelah Dirawat Enam Hari Ai Fatimah Warga Sukasari Kota Sukabumi Akhirnya Meninggal

Sebetulnya lanjut Flora, kasus alergi banyak, namun tingkatnya bervariasi dan ini lebih ke Toxic Epidermal Necrolysis (TEN), di mana reaksi alerginya lebih berat dari Sindrom Steven-Jhonson.

"Bedanya luas permukaan Steven- Jhonson hanya kecil kecil dan ini lebih luas. Tapi, kasus yang dialami Ai Fatimah sangat jarang dan tidak ada yang bisa mendeteksi," papar Flora.

BACA JUGA: Soal Ai Fatimah Makan Obat Puskemas Masuk ICU, Komisi III DPRD Kota Sukabumi: Dinkes Segera Lakukan Analisa

Reaksi alergi, tambah dia, bisa saja bukan dari obat yang terakhir diminum. “Bisa saja mundurnya dua bulan ke belakang. Itu sulitnya, kita benar- mengharapkan daya ingat pasien untuk mengingat obat yang dikomsumsi dua bulan ke belakang," katanya.

Seperti diberitakan sukabumiupdate.com, setelah enam hari mendapatkan perawatan di RSUD R. Syamsudin SH, akibat luka melepuh di sekujur tubuh, Ai Fatimah (47 tahun) warga Sukasari RT 03/08, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya meninggal dunia Rabu (12/7) sekitar pukul 06.00 WIB. 

Berita Terkini