Sikapi Kenaikan Harga BBM, Pesan Abuya Mukhtar untuk Warga Sukabumi

Rabu 07 September 2022, 12:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pengasuh Pondok Pesantren An-Nidzom Sukabumi Abuya KH Abdulloh Mukhtar mendukung sikap mahasiswa dan elemen warga lainnya yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Ulama sepuh yang akrab disapa Abuya Muchtar memberi catatan bahwa dukungannya hanya untuk aksi-aksi yang dilakukan dengan kebaikan, bukan arogansi, emosi, dan melupakan kewajiban seperti lupa waktu sholat.

Melalui pesan suara yang disampaikan kepada sukabumiupdate.com, pada Rabu 7 September 2022, Abuya Mukhtar menegaskan kebijakan pemerintah ini harus disikapi sesuai dengan tuntutan agama. 

Menurut Abuya Muhtar, demo menolak kenaikan BBM adalah bentuk perjungan dalam menyampaikan pendapat dan kritik kepada pemerintah.

"Dalam Islam, Demo atau unjuk rasa adalah amar makruf nahi mungkar. Dimana dikatakan orang yang bermaksud melaksanakan kebaikan untuk merubah apapun harus dengan kebaikan juga. Jadi penekanannya adalah wajib dilakukan dengan cara-cara kebaikan," jelas Abuya Muchtar.

Ia menggaris bawahi cara merubah atau menolak kebijakan harus dilakukan dengan kebaikan, tidak arogan atau emosi yang malah berpotensi merusak nilai perjuangan. Abuya Mukhtar juga mengingatkan selain aksi yang beradab, demonstran khususnya dari kalangan muslim tidak boleh melupakan waktu-waktu sholat.

photoAksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Sukabumi, Selasa (6/9/2022). - (Riza)</span

"Jika tiba waktu sholat ya tunaikan dulu. Karena selain berjuang melalui unjuk rasa kita juga wajib berdoa kepada Allah Subhanahu wa taala. Mendoakan perjuangan kita, mendoakan rakyat dan bangsa, mendoakan pemerintah agar menjalankan tugasnya untuk kesejahteraan, keadilan dan manfaat lebih luas bagi rakyat," sambung Abuya Muchar.

Ia juga tidak setuju jika aksi-aksi unjukrasa dilakukan hingga malam hari. Abuya berpesan sebaiknya demo yang dilakukan oleh para mahasiswa dan elemen warga lainnya diakhiri sebelum sholat Magrib.

Baca Juga :

Didemo Mahasiswa, DPRD Kota Sukabumi Sepakat Tolak Harga BBM Naik

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga hari terakhir gelombang aksi mahasiswa terjadi di Sukabumi, terkait kebijakan pemerintah menaikan harga BBM pada 3 September 2022 lalu. Elemen mahasiswa dari KAMMI, GMNI dan IMM yang melakukan aksi di Kota Sukabumi intinya menolak kebijakan tersebut.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 17:01 WIB

Edarkan Sabu, Pemuda Asal Gunungguruh Sukabumi Diringkus Polisi

Pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis Sabu
DAM (31 tahun), pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat peredaran Sabu | Foto : Ist
Musik04 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya

Simak Lirik dan Terjemahan Too Much Of A Good Thing Berikut, Lagu Niki Zefanya yang Baru Dirilis pada Jumat, 3 Mei 2024.
Official Music Video Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya (Sumber : YouTube/NIKI)
Sukabumi04 Mei 2024, 16:10 WIB

Motif Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi, Diduga Tolak Hubungan Sesama Jenis

Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap seorang asisten rumah tangga bernama Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun) di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
A (20 tahun) pelaku pembunuhan pembantu di Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life04 Mei 2024, 16:00 WIB

Menyebabkan Perpisahan, 6 Tanda Pasangan Anda Tidak Bahagia Hidup Bersama

Hubungan yang tidak sehat bisa menyebabkan perpisahan. Oleh sebab itu, setiap pasangan harus paham tanda bahwa kekasih sudah tidak bahagia.
Ilustrasi. Tanda pasangan sudah tidak bahagia. Sumber foto : Pexels/Vera Arsic