Serapan Anggaran Mengecewakan, Bupati Sukabumi: Lamun Bisa Geus Ditarajong Ku Saya!

Rabu 17 Oktober 2018, 23:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, dibuat kesal setelah mengetahui serapan anggaran yang masih minim jelang akhir tahun ini. Iya pun mengaku sempat berandai-andai memecat bawahannya yang tak becus kerja.

Marwan menilai serapan anggaran yang hanya di kisaran 50-60 persen berbanding terbalik dengan kebutuhan masyarakat terhadap percepatan pembangunan. Ia pun mengeluhkan kinerja dinas-dinas.

"Rakyat hari ini begitu membutuhkan percepatan pembangunan. Tapi dinasnya sendiri, kalau hari ini Pemerintah Pusat memberikan kebijakan, geus ditarajong ku saya nu gawe na (Sudah saya tendang yang kerjanya)," kata Marwan usai menghadiri sosialisasi Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) di Aula Setda Kabupaten Sukabumi, Rabu (17/10/2018).

BACA JUGA: Libatkan Kejaksaan, Bupati Sukabumi : Pembangunan Lebih Transparan

Kendati demikian, Marwan menyadari tak bisa seenaknya memecat bawahan. Mirisnya, keterbatasan ini justru dijadikan celah.

"Itu lah yang dipakai mereka hari ini. Ah da Bupati moal bisa ngereunkeun begitu saja (Bupati tidak bisa memecat begitu saja)," tutur Marwan.

"Nah ini sistem yang tadinya mau melindungi, tapi malah mempersulit," tambah Marwan.

Politisi Partai Golkar ini mengungkapkan keherannya terhadap minimnya serapan anggaran. "Duit keur hese diteangan, aya duitna diantepkeun (Uang lagi susah dicari, ini ada uang tapi dibiarin)," tegas Marwan.

Diberitakan sebelumnya, Marwan Hamami juga pesimis serapan anggaran pada akhir tahun nanti bisa mencapai 70 persen. Ia menyebut, jika sampai tembus 70 persen, bisa dikatakan hebat.

"Saat ini serapan anggaran 50-60 persen. Bisa di angka 70 persen sampai di akhir tahun, bisa hebat ini," kata Marwan.

BACA JUGA: Haduh! Serapan Anggaran Kabupaten Sukabumi Cuma 60 Persen

"Kecuali teu puguh-puguh bulan ayeuna kabeh digawean," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Marwan, tidak heran jika ada proyek-proyek yang mangkrak. Ini adalah salah satu akibat dari minimnya serapan anggaran.

"Contonya Graha Pemuda. Ini pasti dipending sampai 2019," pungkas Marwan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 08:26 WIB

Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungutan Liar Tenaga Kerja di Pabrik Sukabumi

Tim Saber Pungli tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi dugaan pungutan liar terhadap para pencari kerja di salah satu pabrik di Kabupaten Sukabumi.
Ketua Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi Kompol Rizka Fadhila. (Sumber : SU/Ilyas)
Life04 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Tak Biasa

Ciri-Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua Dapat Dilihat Dari Sikapnya yang Tak Biasa. Ayah Bunda Jangan Abai!
Ilustrasi. Sikap anak yang tidak biasa mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami stres hingga tekanan emosional dan psikologis yang berat. (Sumber : Pixabay/GabrielMiguelBero)
Food & Travel04 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Langkah Mudah, Ini Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Berikut Sembilan Langkah Mudah untuk Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil. Yuk, Coba!
Jeruk peras memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisi yang kaya, terutama vitamin C. (Sumber : Pexels/pixabay)
Sukabumi04 Mei 2024, 06:28 WIB

KAI akan Tutup Perlintasan Liar TKP Pasutri Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi

Lokasi kejadian pasutri tertabrak KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi merupakan perlintasan sebidang liar.
Lokasi kejadian pasutri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Science04 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 4 Mei 2024, Cek Dulu Langit Sebelum Berakhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)