Saat Perbedaan Kelahiran Sangat Menentukan

Kamis 25 Juni 2020, 05:35 WIB

oleh: Dimyati - Pegiat Media Sosial ([email protected] - netizen)

"Seorang anak yang dilahirkan dari keluarga kurang mapan untuk jadi sukses perlu berdarah-darah untuk mencapainya. Seorang anak yang dilahirkan dari keluarga mapan untuk jadi sukses cukup duduk dikursi dan dihadiahi mahkota.

Saya ingat namanya Bunga (nama samaran), dilahirkan dari keluarga mapan. Orang tuanya adalah pebisnis juga punya yayasan dalam bidang pendidikan. Bunga saat lahir kayaknya sudah ditakdirkan jadi orang sukses, bagaimana tidak? Sejak lahir dia tak pernah hidup susah, soal makanan, pakaian, pendidikan, didapat dengan mudah.

Perjalanan hidup dia terasa datar, tidak ada gelombang cobaan yang berat. Hidupnya terfasilitasi dengan kemewahan yang sudah tersedia untuknya. Dalam pendidikan, Bunga masuk perguruan tinggi Negeri dengan biaya sendiri tentunya, fasilitas buku yang dia beli sangat mudah dan menunjang untuk proses kuliahnya, juga kendaraan yang mewah.

Selain itu hampir semua teman sekampusnya sangat mengenal dia, termasuk juga dosen dan rektornya. Ketika ada hal yang membuat dia kesulitan dalam memahi materi perkuliahan, maka dia sewa guru les untuk proses percepatan memahami materi tersebut.

Selang beberapa tahun dia wisuda dan menjadi Mahasiswa terbaik dengan nilai Cumlaude. Selanjutnya, Bunga kembali melanjutkan kuliahnya dijenjang S2 lalu S3 dan perjalanannya sama sampai lulus dengan menyandang lulusan terbaik.

Setelah lulus, bunga kini memimpin yayasan orang tuanya dalam bidang pendidikan. Bunga membuat terobosan baru, sehingga sekolahnya menjadi lebih maju. Kini Bunga, sangat menikmati hasil jerih payahnya hasil perkuliahan.

Begitulah kira-kira perjalanan seorang Bunga dalam hidupnya. Sangat mudah ditebak, Variabel kesuksesan itu sangat gampang. Kalian cukup jadi anak orang kaya.

Lalu saya ingat kisah Si Mawar, dia yang terlahir dari keluarga tidak mapan. Orang tuanya hanya seorang buruh kulian lepas, yang kadang dapat pekerjaan, atau nganggur karena susah cari kerja. Dari mulai di kandungan Ibunya, asupan Vitamin yang dia dapat sangat kurang, Ibunya jarang minum susu, buah-buahan dan hal lain yang dianjurkan bidan tidak pernah terealisasi.

Ketika lahir, Mawar sudah hidup susah, untuk makan saja keluarganya harus berjuang dengan susah payah, ketika mawar sudah beranjak masuk sekolah Dasar, dia di sekolahkan dengan Alakadarnya yang penting dia sekolah kata ayahnya. Tentunya fasilitas pun, hanya sepatu, tas seragam dan buku tulis saja yang didapat dari orang tuanya.

Setelah lulus dia menjadi rangking kedua dari terakhir. Begitu pun ketika sekolah di SMP & SMA, dia menjadi orang biasa saja tanpa dikenal oleh siapapun, gurunya kadang lupa bahwa punya murid seperti Mawar, saking tidak ada yang menonjol dari dia. Ketika ingin melanjutkan kuliah, dia berfikir dengan sadar "darimanakah biayanya".

Lalu dia tidak melanjutkan kuliah, dia mencari pekerjaan di perusahaan, lalu diterima sebagai Officeboy (girls), dengan gaji UMR.

Cerita diatas tentunya hanya imajinasi saya saja, hanya cerita fiksi, tetapi faktanya kebanyakan seperti itu, bunga yang dari lahirnya sudah hidup mapan, dengan fasilitas yang memadai sudah barang tentu akan menjadi apa yang dia inginkan, tanpa sekolah Tinggi pun. Berbeda lagi dengan mawar yang dilahirkan dengan serba kekurangan.

Ada banyak variabel untuk hidup dia seperti bunga. Penelitian yang banyak dilakukan tentang awal kelahiran pun seperti itu, orang yang sejak lahir atau bahkan sebelum lahir dengan keadaan seadanya akan berbeda dengan orang yang serba ada sebelum lahir.

Artinya apa? Star awal itu penting dan berpengaruh dalam kehidupan seseorang, meskipun saya tidak menapikan ada orang yang dari lahirnya dalam keadaan tidak ada, karena kerja kerasnya atau faktor variabel lain dia bisa sukses, atau bahkan sebaliknya yang awalnya memiliki segalanya berubah menjadi tidak punya.
Tetapi yang perlu saya tekankan, perbedaan antara kemapanan seseorang itu sangat berpengaruh terhadap anaknya ketika nanti tumbuh. Perbedaan yang hanya sedikit saja, akan menghasilkan perbedaan yang besar.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo