oleh: Dimyati - Pegiat Media Sosial ([email protected] - netizen)
"Seorang anak yang dilahirkan dari keluarga kurang mapan untuk jadi sukses perlu berdarah-darah untuk mencapainya. Seorang anak yang dilahirkan dari keluarga mapan untuk jadi sukses cukup duduk dikursi dan dihadiahi mahkota.
Saya ingat namanya Bunga (nama samaran), dilahirkan dari keluarga mapan. Orang tuanya adalah pebisnis juga punya yayasan dalam bidang pendidikan. Bunga saat lahir kayaknya sudah ditakdirkan jadi orang sukses, bagaimana tidak? Sejak lahir dia tak pernah hidup susah, soal makanan, pakaian, pendidikan, didapat dengan mudah.
Perjalanan hidup dia terasa datar, tidak ada gelombang cobaan yang berat. Hidupnya terfasilitasi dengan kemewahan yang sudah tersedia untuknya. Dalam pendidikan, Bunga masuk perguruan tinggi Negeri dengan biaya sendiri tentunya, fasilitas buku yang dia beli sangat mudah dan menunjang untuk proses kuliahnya, juga kendaraan yang mewah.
Selain itu hampir semua teman sekampusnya sangat mengenal dia, termasuk juga dosen dan rektornya. Ketika ada hal yang membuat dia kesulitan dalam memahi materi perkuliahan, maka dia sewa guru les untuk proses percepatan memahami materi tersebut.
Selang beberapa tahun dia wisuda dan menjadi Mahasiswa terbaik dengan nilai Cumlaude. Selanjutnya, Bunga kembali melanjutkan kuliahnya dijenjang S2 lalu S3 dan perjalanannya sama sampai lulus dengan menyandang lulusan terbaik.
Setelah lulus, bunga kini memimpin yayasan orang tuanya dalam bidang pendidikan. Bunga membuat terobosan baru, sehingga sekolahnya menjadi lebih maju. Kini Bunga, sangat menikmati hasil jerih payahnya hasil perkuliahan.
Begitulah kira-kira perjalanan seorang Bunga dalam hidupnya. Sangat mudah ditebak, Variabel kesuksesan itu sangat gampang. Kalian cukup jadi anak orang kaya.
Lalu saya ingat kisah Si Mawar, dia yang terlahir dari keluarga tidak mapan. Orang tuanya hanya seorang buruh kulian lepas, yang kadang dapat pekerjaan, atau nganggur karena susah cari kerja. Dari mulai di kandungan Ibunya, asupan Vitamin yang dia dapat sangat kurang, Ibunya jarang minum susu, buah-buahan dan hal lain yang dianjurkan bidan tidak pernah terealisasi.
Ketika lahir, Mawar sudah hidup susah, untuk makan saja keluarganya harus berjuang dengan susah payah, ketika mawar sudah beranjak masuk sekolah Dasar, dia di sekolahkan dengan Alakadarnya yang penting dia sekolah kata ayahnya. Tentunya fasilitas pun, hanya sepatu, tas seragam dan buku tulis saja yang didapat dari orang tuanya.
Setelah lulus dia menjadi rangking kedua dari terakhir. Begitu pun ketika sekolah di SMP & SMA, dia menjadi orang biasa saja tanpa dikenal oleh siapapun, gurunya kadang lupa bahwa punya murid seperti Mawar, saking tidak ada yang menonjol dari dia. Ketika ingin melanjutkan kuliah, dia berfikir dengan sadar "darimanakah biayanya".
Lalu dia tidak melanjutkan kuliah, dia mencari pekerjaan di perusahaan, lalu diterima sebagai Officeboy (girls), dengan gaji UMR.
Cerita diatas tentunya hanya imajinasi saya saja, hanya cerita fiksi, tetapi faktanya kebanyakan seperti itu, bunga yang dari lahirnya sudah hidup mapan, dengan fasilitas yang memadai sudah barang tentu akan menjadi apa yang dia inginkan, tanpa sekolah Tinggi pun. Berbeda lagi dengan mawar yang dilahirkan dengan serba kekurangan.
Ada banyak variabel untuk hidup dia seperti bunga. Penelitian yang banyak dilakukan tentang awal kelahiran pun seperti itu, orang yang sejak lahir atau bahkan sebelum lahir dengan keadaan seadanya akan berbeda dengan orang yang serba ada sebelum lahir.
Artinya apa? Star awal itu penting dan berpengaruh dalam kehidupan seseorang, meskipun saya tidak menapikan ada orang yang dari lahirnya dalam keadaan tidak ada, karena kerja kerasnya atau faktor variabel lain dia bisa sukses, atau bahkan sebaliknya yang awalnya memiliki segalanya berubah menjadi tidak punya.
Tetapi yang perlu saya tekankan, perbedaan antara kemapanan seseorang itu sangat berpengaruh terhadap anaknya ketika nanti tumbuh. Perbedaan yang hanya sedikit saja, akan menghasilkan perbedaan yang besar.

Saat Perbedaan Kelahiran Sangat Menentukan
Editor :
Berita Terkini
Kematian Balita Raya Jadi Tamparan Keras, Ini Penjelasan dan Evaluasi Dinkes Sukabumi
Sukabumi 21 Agu 2025, 00:12 WIB

Bibi Ungkap Kondisi Keluarga Raya, Balita Sukabumi yang Meninggal karena Cacingan
Sukabumi 20 Agu 2025, 23:27 WIB

Kisah Kehidupan Raya, Balita Kabandungan Sukabumi yang Meninggal Akibat Cacingan
Sukabumi 20 Agu 2025, 22:48 WIB

BMKG Ungkap Pemicu Gempa Darat M4,9 di Bekasi yang Getarannya Terasa hingga Sukabumi
Jawa Barat 20 Agu 2025, 22:02 WIB

5 Alasan Mengapa Undangan Digital dari Invitanku Selalu Jadi Tren di 2025
Gadget 20 Agu 2025, 21:09 WIB

Gempa M4,9 Guncang Bekasi, Getaran Terasa Hingga Sukabumi
Jawa Barat 20 Agu 2025, 20:22 WIB

Rumah Panggung di Surade Sukabumi Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp100 Juta
Sukabumi 20 Agu 2025, 20:16 WIB

Perhatian Bupati Sukabumi, Lansia Diduga Derita Kaki Gajah Dirujuk ke RS Bandung
Sukabumi 20 Agu 2025, 20:06 WIB

Jabar Media Summit 2025 Siap Digelar di Bandung, Berikut Jadwal dan Cara Daftarnya
Jawa Barat 20 Agu 2025, 20:05 WIB

Sinopsis The Sun Gazer: Cinta dari Langit, Film Religi Tentang Pilihan Hidup dan Takdir
Film 20 Agu 2025, 20:00 WIB

Keluarga Raya Hidup Serba Terbatas, Orang Tua Diduga Idap Gangguan Mental Sejak Sebelum Menikah
Sukabumi 20 Agu 2025, 19:32 WIB

Rumah Teduh Ceritakan Awal Temukan Raya, Balita Sukabumi yang Meninggal karena Cacingan
Sukabumi 20 Agu 2025, 19:18 WIB

Empat Inovasi Apple dalam Pengendalian Waktu Layar Anak: Lebih dari Sekadar Batas Harian
Gadget 20 Agu 2025, 19:00 WIB

Evaluasi Bupati Sukabumi Soal Balita Meninggal karena Cacingan: Pemda Tidak Diam, Posyandu Hadir Termasuk Pemdes
Sukabumi 20 Agu 2025, 18:20 WIB

Matipun Repot! Warga Sukabumi Gotong Jenazah Menyeberangi Sungai, Jembatan Cibungur Putus
Sukabumi 20 Agu 2025, 17:50 WIB

TAMASYA, Kolaborasi PLN Indonesia Power UBP Pelabuhan Ratu dan BKKBN Jabar
Life 20 Agu 2025, 17:34 WIB

Lirik Lagu Love Splash Joy Red Velvet, Menikmati Keindahan Cinta di Musim Panas
Musik 20 Agu 2025, 17:00 WIB

Tak Hanya Banjir, Longsor Juga Sergap Tegalbuleud Sukabumi, Banyak Warga Terdampak
Sukabumi 20 Agu 2025, 16:49 WIB
