Perajin Bata Merah Keluarga di Desa Bantarsari Kabupaten Sukabumi Tergerus Zaman

Senin 12 Desember 2016, 12:11 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Warga Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, pernah mencicipi manisnya usaha menjadi perajin bata merah. Seiring waktu, usaha turun temurun ini mulai tergerus zaman, dari 350 pengrajin di akhirnya tahun 2000, saat ini hanya tersisa tidak lebih dari 50 saja.

Sisa-sisa pembakaran bata merah (lio/tungku) di sekitar rumah warga di Desa Bantarsari menjadi saksi masa kejayaan usaha ini. Nama Desa Bantarsari pernah tenar dengan hasil produksi bata merah yang diolah secara manual dan tradisional.

“Dulu sekitar Tahun 2000-an perajin mencapai 350 lokasi, sekarang pada bangkrut yang tersisa sedikit sekali,” ungkap mantan perajin bata merah di Kampung Tagog, Desa Bantarsari, Aris Bondes (35), Senin (12/12) kepada sukabumiupdate.com.

Warga tak mampu bersaing menghadapi usaha bata merah bermodal lebih besar dengan teknologi mesin press. Dua tahun lalu Aris masih memproduksi bata merah, namun karena tak mampu bersaing harga dengan perajin berteknologi mesin press, usaha tersebut akhirnya tutup.

“Manual dan menggunakan alat ada selisih waktu dari proses pengeringan sampai pembakaran. Lebih cepat menggunakan alat press dibandingkan dengan yang manual walaupun harga jualnya bisa berimbang,” lanjut Aris.

Beda dengan Aris, pengrajin lain Jeje (56) Warga Kampung Cibaregbeg, Desa Bantarsari, masih berusaha bertahan walaupun penghasilannya terus berkurang. "Saya memilih tetap jadi perajin bata merah karena tidak ada lagi pekerjaan. Ya hitung-hitung bekerja untuk diri sendiri karena dikerjakan oleh keluarga walaupun penghasilannya pas-pasan,” ungkapnya.

Menurut Jeje saat ini harga jual bata merah ditingkat perajin paling tinggi Rp700 per biji. Sementara harga produksi dengan jumlah pekerja minimal, satu hingga orang mencapai Rp400 hingga Rp500 per biji.

“Masalahnya dengan cara manual kita nggak mampu menggenjot produksi. Apalagi saat musim basah (hujan) terus-menerus seperti saat ini. Paling hebat satu tunggu hanya bisa satu kali produksi atau bakar bata, jumlah maksimalnya 22 ribu biji,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life07 Mei 2024, 14:30 WIB

10 Tips Mempertahankan Kebahagiaan Agar Pikiran Tidak Stres

Dengan menerapkan tips-tips hidup bahagia ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat membantu menjaga pikiran tetap tidak stres dan mempertahankan tingkat kebahagiaan yang tinggi.
Ilustrasi. Tips Mempertahankan Kebahagiaan Agar Pikiran Tidak Stres. Sumber Foto : Pexels/Elina Fairytale
Life07 Mei 2024, 14:15 WIB

Jarang Disadari, Inilah 5 Kebiasaan Jelek yang Bikin Masa Depan Susah Hidup Kaya

Kebiasaan tertentu menjadi penyebab seseorang sangat susah menjadi kaya raya. Hal ini yang kadang sering disepelekan, padahal dampaknya buruk
Ilustrasi kebiasaan yang menyebabkan susah kaya (Sumber : Pexels.com / @MARTPRODUCTION)
Sukabumi07 Mei 2024, 14:11 WIB

Lewat Diskumindag, 29 Koperasi Ikut Pelatihan yang Digelar Pemkot Sukabumi

Tujuannya pembinaan dan pengembangan koperasi lewat peningkatan kapasitas.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kiri) dan Kepala Diskumindag Agus Wawan Gunawan (kanan) di acara pelatihan perkoperasian pada Selasa (7/5/2024) di Hotel Fresh. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 14:04 WIB

Serahkan Berkas ke Nasdem, Ayep Zaki Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi ke 4 Partai

Pengusaha sekaligus politisi Sukabumi, Ayep Zaki menjadi orang pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi, hari ini, Rabu (7/5/2024).
H Ayep Zaki saat menyerahkan berkas pendaftaran maju wali kota ke Partai Nasdem Kota Sukabumi | Foto : SU
Sukabumi07 Mei 2024, 14:00 WIB

Kepala Bapenda dan 3 Pejabat Jadi Peserta PKN, Ini Pesan Sekda Sukabumi

Sekda Ade menjelaskan dalam kegiatan tersebut membahas Penilaian Sikap Perilaku dan Strategi Pengembangan Potensi Diri dari Peserta
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadir dan mendampingi keempat pejabat dalam proses PKN yang berlangsung virtual di Aula Utama Pendopo Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber: dokpim kabupaten sukabumi)
Sehat07 Mei 2024, 14:00 WIB

Tantangan di Balik Piring: Memahami 9 Alergi Makanan yang Paling Umum Terjadi

Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa.
Ilustrasi Kerang - Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa. | Foto: Instagram/@enak_makan12
Sukabumi07 Mei 2024, 13:52 WIB

Diserahkan ke Keluarga, Nasib Bayi yang Dibuang di Semak-semak Gunungguruh Sukabumi

Penyerahan bayi akan disaksikan aparat diakhiri penandatanganan surat pernyataan.
Polsek Gunungguruh dan puskesmas saat menitipkan bayi laki-laki yang dibuang ibunya ke bidan. | Foto: Istimewa
Life07 Mei 2024, 13:45 WIB

7 Ciri Orang yang Tetap Hidup Miskin dan Melarat sampai Tua, Kamu Termasuk?

Ciri orang yang akan hidup miskin dan melarat sejatinya sangat nampak pada perilaku seseorang yang memiliki kebiasaan buruk
Ilustrasi ciri orang yang akan tetap miskin (Sumber : Pexels.com/ @Steven Arenas)
Life07 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Sikap Konsumtif yang Membuat Hidupmu Miskin dan Sulit Kaya

Sikap konsumtif orang miskin bisa mengakibatkan hutang yang menumpuk, terutama jika mereka bergantung pada kartu kredit atau pinjaman untuk memenuhi gaya hidup konsumtif mereka.
Kartu ATM. Sikap Konsumtif yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 13:25 WIB

KPU Kota Sukabumi Buka Pendaftaran Bacalon Wali Kota Jalur Perseorangan, Ini Syaratnya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi telah membuka pendaftaran bagi warga masyarakat yang akan mencalonkan Pilkada 2024 melalui jalur perseorangan atau calon independen.
Pengumuman pendaftaran bakal calon wali kota Sukabumi melalui jalur perseorangan | Foto : Dok. KPU Kota Sukabumi