Jokowi Diminta Dengarkan Penolak UU Cipta Kerja

Minggu 25 Oktober 2020, 12:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan sebagain besar masyarakat merasa bahwa aparat semakin semena-mena terhadap kelompok yang berbeda pendapat.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi pun diimbau untuk mendengarkan aspirasi serta tidak menggunakan pendekatan yang kurang demokratis terhadap kelompok yang berbeda pendapat terhadap pemerintah.

Melansir Suara.com, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengemukakan berdasar hasil survei bertajuk 'Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi' yang dilakukannya, sebanyak 19,8 persen responden menyatakan sangat setuju jika aparat pemerintah kekinian dinilai sangat semena-mena.

Sedangkan yang agak setuju 37,9 persen. Kemudian, kurang setuju 31,8 persen. Serta, tidak setuju sama sekali 4,7 persen.

Terkait hal itu, Burhanuddin pun menilai bahwa terlepas dari pro-kontra Omnibus Law - Undang-Undang Cipta Kerja, Jokowi sudah semestinya turut mendengar aspirasi dari kelompok yang tidak setuju. Terlebih, Jokowi dinilai Burhanuddin sejatinya memiliki jejak baik dalam melakukan konsultasi publik, khusunya dalam kasus pemindahan pedagang kaki lima (PKL) di Solo.

"Hal yang sama diharapkan dilakukan presiden, di mana ada tuntutan, terlepas dari pro-kontra terkait Omnibus Law. Mereka yang kontra pasti punya argumen, harusnya jangan didekati dengan cara cara yang kurang demokratis. Jadi ini saatnya untuk presiden untuk mendengar kelompok kelompok yang tidak setuju," kata Burhanuddin dalam dalam sebuah diskusi virtual pada Minggu (24/10/2020).

Menurut Burhanuddin, kelompok yang setuju dengan Omnibus Law - Undang-Undang Cipta Kerja seperti pengusaha dan DPR RI sudah banyak didengar aspirasinya. Disisi lain, kata Burhanuddin, Jokowi juga penting untuk bisa mendengarkan aspirasi dari kelompok masyarakat sipil dan adat.

"Tapi kelompok masyarakat sipil, masyarakat adat, misalnya buat presiden mendengar mereka agar ketidakpuasan terkait dengan hal-hal yang bersifat proses legislasi maupun substansi itu bisa di minimalisir dan dampaknya mungkin bisa meningkatkan persepsi terkait dengan kondisi demokrasi," katanya.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei sejak tanggal 24 hingga 30 September 2020 dengan sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dan diwawancarai melalui telepon. Adapun, margin of error kurang lebih sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dari hasil survei tersebut diketahui pula bahwa kekinian terjadi tren penurunan dukungan terhadap sistem demokrasi di Indonesia di masa Pandemi Covid-19.

Tren dukungan terhadap demokrasi di Indonesia di masa pendemi Covid-19 khusunya pada September 2020 mencapai angka 62,4 persen. Angka tersebut cenderung mengalami kemerosotan jika dibandingkan hasil survei pada Februari 2020 yang mencapai angka 72,9 persen.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi30 November 2023, 14:51 WIB

Gadis di Sagaranten Sukabumi Sudah Sebulan Hilang, Ortu Berharap Reva Pulang

Berikut kronologi hilangnya Reva (16 tahun) gadis asal Sagaranten Sukabumi yang sudah sebulan tak pulang ke rumah.
Reva Febriani (16 tahun) gadis asal Sagaranten Sukabumi yang sudah sebulan pergi dari rumah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi30 November 2023, 14:47 WIB

Satu Orang Tewas Usai Leher Kena Bacok, Tawuran Maut di Cisaat Sukabumi

Ada 20 orang lebih yang terlibat tawuran maut ini.
Lokasi tawuran maut di Jalan Raya Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Food & Travel30 November 2023, 14:30 WIB

Berendam Air Panas dengan View Gunung Cikuray, Harus ke Sini Pas Liburan di Garut

Agrowisata Tepas Papandayan memiliki kolam air panas alami yang menghadap langsung ke Gunung Cikuray
Agrowisata Tepas Papandayan memiliki kolam air panas alami yang menghadap langsung ke Gunung Cikuray (Sumber : Instagram/@agrowisatatepaspapandayan)
Aplikasi30 November 2023, 14:15 WIB

Mulai 1 Desember 2023, Google Akan Menghapus Akun-akun yang Tidak Aktif

Google mulai bersih-bersih akun yang tidak aktif, besok!
Google mulai bersih-bersih akun yang tidak aktif, besok! (Sumber : Google)
Sukabumi30 November 2023, 14:03 WIB

Pemkot Sukabumi Raih Penghargaan Badan Publik Informatif dari KI Jabar

Penghargaan diserahkan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin kepada Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada.
Kepala Bidang IKP Diskominfo Tantan Sontani (kiri), Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada (tengah), dan Kepala Diskominfo Rahmat Sukandar (kanan). | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Entertainment30 November 2023, 14:00 WIB

Profil Ariel Tatum, Artis yang Akan ke Sukabumi Desember 2023

Inilah Profil Ariel Tatum, Artis yang Akan ke Selabintana Sukabumi pada Jumat, 8 Desember 2023 mendatang!
Artis Ariel Tatum yang Akan ke Salabintana Sukabumi | Foto: Instagram/@arieltatum
Life30 November 2023, 13:30 WIB

10 Bahasa Tubuh Orang yang Iri dengan Kita, Ekspresi Wajahnya Beda

Orang yang iri dengan kita sekalipun lisannya mengucap kata "suka" atau sikapnya seolah "baik", namun bahasa tubuhnya tetap tidak bisa berbohong. Ya, bahasa tubuh orang iri hati kerap bisa ditebak dari ekspresi wajah, raut muka atau gerak-geriknya.
Ilustrasi. Bahasa Tubuh Orang yang Iri dengan Kita, Ekspresi Wajahnya Beda (Sumber : Freepik/@freepik)
Bola30 November 2023, 13:15 WIB

Ingin Persib Lebih Tajam, Bojan Hodak Ungkap Alasan Datangkan Stefano Beltrame

Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak mengungkap alasan timnya mendatangkan Stefano Beltrame
Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak mengungkap alasan timnya mendatangkan Stefano Beltrame (Sumber : Persib.co.id)
Bola30 November 2023, 13:00 WIB

Radja Nainggolan Direkrut Bhayangkara FC, Misi Penyelamatan dari Zona Degradasi?

Kabar bergabungnya Radja Nainggolan ke Bhayangkara FC pun menjadi perbincangan hangat warganet di media sosial.
Kabar bergabungnya Radja Nainggolan ke Bhayangkara FC pun menjadi perbincangan hangat warganet di media sosial. (Sumber : Dok Instagram/radja_nainggolan_l4).
Produk30 November 2023, 12:43 WIB

Ikan Temang dan Deles Serbu Laut Sukabumi, Nelayan Tangkap Ratusan Ton

Ikan-ikan ini biasanya dijual kembali oleh pedagang keliling atau dikeringkan untuk dijadikan ikan asin.
Ikan temang dan deles di TPI Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa