Riset: Gempa Megathrust dan Tsunami Ancam Mentawai

Minggu 14 Oktober 2018, 02:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gempa besar meruak dari dasar Samudera Hindia pada Ahad, 26 Desember 2004, silam. Getaran tektonik berkekuatan magnitudo 9,2 itu sampai ke Bumi Serambi Mekah, Aceh. Tak sampai satu jam, gelombang laut ganas setinggi 30 meter datang dari tengah laut. Mula-mula ia melahap pesisir pantai, dalam hitungan jam lantas meluluhlantakkan setengah Provinsi Aceh dan memakan ratusan ribu jiwa.

"Kedahsyatan gempa dan tsunami Aceh berpotensi terulang di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat," kata Nugroho Dwi Hananto, peneliti geofisika dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, kepada Tempo, seperti dikutip dari rubrik Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Majalah TEMPO edisi 13 Juli 2015.

Tsunami, ujar dia, akan menerabas terlebih dahulu empat pulau di Mentawai—Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Setelahnya, tsunami akan terus melesak maju ke pantai barat Sumatera dalam waktu 30-45 menit sejak gelombang pertama muncul.

Menurut Nugroho, potensi ancaman gempa besar dan tsunami tersebut muncul karena di bawah permukaan dasar laut Kepulauan Mentawai masih menyimpan tenaga besar yang belum terlepas. Pada Juni 2015, Nugroho dan sembilan peneliti lain dari Earth Observatory Singapore-Nanyang Techonology University, Institute de Physique du Globe de Paris dan Schmidt Ocean Insitute, Amerika Serikat, memetakan struktur bawah laut di Cekungan Wharton dan Mentawai Gap.

Lokasi persisnya berada di lepas pantai barat Mentawai. Pemetaan itu untuk mengungkap potensi gempa besar dan tsunami seperti di Aceh. Mereka berlayar menggunakan Kapal Riset Falkor milik Schmidt Ocean Institute.

Dua lokasi tersebut merupakan zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Beberapa penelitian sebelumnya tentang zona ini mengungkapkan, belum ada gempa tektonik besar akibat pertemuan dua lempeng, gempa megathrust, yang terjadi selama 200 tahun terakhir. Alih-alih melepaskan tenaga, kedua lempeng ini malah terus saling menekan satu sama lain dengan kecepatan rata-rata 5,7 sentimeter per tahun.

Laju lesakan dua lempeng benua ini semakin kuat lantaran dorongan struktur aktif--lazim disebut sebagai sungai bawah laut--yang berada di kedalaman 5.000-6.500 meter. Sungai ini, kata pimpinan ekspedisi, Satish Singh, memiliki kedalaman sekitar lima meter dan lebar 100 meter.

"Walhasil, memunculkan cekungan di bawah permukaan yang menambah energi potensi gempa," ungkap pria yang juga profesor di Institute de Physique du Globe de Paris. "Gempa megathrust dapat terjadi kapan saja."

Zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia memang memanjang dari utara Pulau Sumatera sampai ke pantai selatan Jawa. Tapi, di section Jawa, kecepatan laju lesakan dua lempeng tidak sekencang di barat Sumatera. "Malah, bisa dibilang, laju lempeng di Jawa sudah mulai mentok," ujar Nugroho. Selain itu, di Jawa, minim sungai bawah laut.

Nugroho agak takut membayangkan jika getaran gempa tersebut sampai ke palung, tebing curam dalam di dasar laut, yang banyak tersebar di permukaan lempeng. Dengan tegas dia menjelaskan, "Seberapa besarpun gempanya, jika getaran sampai palung, kemungkinan terjadinya tsunami sangat besar."

Ibarat kehidupan unggas, Nugroho menggambarkan Mentawai adalah sarang burung, permukaan dasar laut adalah cangkang, sementara tsunami dan gempa adalah telurnya yang menunggu waktu untuk menetas. "Keluarnya kedua bayi 'unggas' dari cangkangnya tak bisa ditebak."

Meski persoalan 'kapan' dan 'seberapa besar' gempa dan tsunami masih terselubung misteri, studi Nugroho dan Singh beserta tim, memiliki semangat lain. Yakni, Singh menjelaskan, "Mencari tahu potensi dan penyebab tsunami di Mentawai, sehingga bisa membantu menentukan langkah tepat dalam mitigasi bencana."

Di sepanjang pesisir pantai Sumatera Barat setidaknya ada 500 ribu lebih orang yang tinggal berdekatan dengan laut. Selain itu, ada tujuh juta orang yang tinggal di sepanjang pantai tengah dan selatan Sumatera, termasuk Kepulauan Mentawai.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Nasional08 Mei 2024, 11:26 WIB

Bappenas: Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Rp 20 Ribuan per Anak

Bujet anggaran ini lebih tinggi dibandingkan perkiraan pemerintah sebelumnya.
(Foto Ilustrasi) Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan tahun 2025. | Foto: Pixabay
Life08 Mei 2024, 11:00 WIB

10 Tanda Anak Stres Karena Kesepian Tanpa Sosok Orang Tua, Kamu Mengalaminya?

Jika Anda melihat tanda-tanda stres pada anak, penting untuk memberikan dukungan emosional, komunikasi terbuka, dan perhatian yang mereka butuhkan untuk mengatasi stres dan kesepian mereka.
Ilustrasi. Menyendiri. Anak yang stres karena kesepian tanpa kehadiran orang tua (Sumber : pixabay.com/@EsiGrunhagen)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 10:52 WIB

Lengkap! Syarat dan Cara Daftar PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Prosedur pendaftaran anggota PPK dan PPS dilakukan secara online.
(Foto Ilustrasi) KPU telah membuka pendaftaran badan ad hoc untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Sehat08 Mei 2024, 10:30 WIB

9 Makanan Tinggi Protein yang Bagus untuk Pertumbuhan Anak

Bagus untuk Pertumbuhan Anak, protein merupakan bahan bangunan utama bagi tubuh dan membantu dalam pembentukan jaringan, otot, dan organ.
Ilustrasi. Daging - Makanan Tinggi Protein yang Bagus untuk Pertumbuhan Anak (Sumber : pexels.com/@Eduardo Krajan)
Sukabumi08 Mei 2024, 10:14 WIB

Perumdam TJM Purabaya-Sagaranten Sukabumi Sosialisasikan Program Subsidi Mandiri

Program subsidi mandiri dimulai sejak Januari 2024 sehingga saat ini sudah berjalan.
Kepala Perumdam TJM Sukabumi Cabang Purabaya-Sagaranten Tedy Sutady di kantornya. | Foto: Istimewa
Life08 Mei 2024, 10:00 WIB

Jangan Sedih, 10 Cara Agar Bisa Hidup Bahagia Meskipun Belum Punya Pasangan

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk hidup bahagia meski belum punya pasangan.
Ilustrasi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk hidup bahagia meski belum punya pasangan. (Sumber : Freepik/pikisuperstar)
Life08 Mei 2024, 09:34 WIB

12 Cara Mendidik Anak Agar Menjadi Orang Sukses, Bunda Yuk Latih Sikapnya!

Ingatlah bahwa kesuksesan anak tidak hanya diukur dari pencapaian materi, tetapi juga dari kebahagiaan, kesejahteraan, dan kontribusi positif mereka terhadap dunia.
Ilustrasi. Pola asuh orang tua. | 
 Cara Mendidik Anak Agar Menjadi Orang Sukses, Bunda Yuk Latih Sikapnya! Sumber Foto: Freepik/@freepik
Nasional08 Mei 2024, 09:11 WIB

Kementan Siapkan Skema Program Susu Gratis, Drh Slamet: Libatkan Petani dan Peternak

Program ini digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Anggota Komisi IV DPR RI F-PKS drh Slamet. | Foto: Istimewa
Sukabumi08 Mei 2024, 09:00 WIB

Lindas Jalan Berlubang, Kronologi Pemotor Nmax Tewas di Sagaranten Sukabumi

FA dan YA terjatuh dari sepeda motor dan terlempar ke tumpukan kayu.
Polisi dan warga di lokasi kecelakaan di jalan provinsi ruas Sagaranten-Sukabumi, tepatnya di Kampung Pasirantanan, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Selasa malam, 7 Mei 2024. | Foto: Istimewa
Sehat08 Mei 2024, 09:00 WIB

5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Anda Menderita Asam Lambung

Beberapa makanan sudah seharusnya dihindari bagi penderita asam lambung.
Ilustrasi Mie Setan pedas - Beberapa makanan sudah seharusnya dihindari bagi penderita asam lambung. | Foto : YouTube / Devina Hermawan