Guru Malas Membaca, Literasi Indonesia Rendah

Sukabumiupdate.com
Sabtu 24 Feb 2018, 16:47 WIB
Guru Malas Membaca, Literasi Indonesia Rendah

SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Satriawan salim mengatakan banyak guru yang malas membaca. Ini menjadi salah satu penyebab tingkat literasi Indonesia tergolong rendah.

"Guru-gurunya sendiri malas membaca, jadi bagaimana bisa dipraktikkan oleh siswa," kata Satriwan di kantor Lembaga Bantuan Hukum, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Desember 2017.

Indonesia menempati peringkat rendah dalam Program Penilaian Pelajar Internasional (Program for International Student Assessment/PISA). Dari 69 negara, pencapaian siswa-siswi Indonesia untuk sains, membaca, dan matematika masih menempati peringkat 62, 61, dan 63.

Satriwan menuturkan, kurangnya fasilitas buku menjadi penyebab malasnya pengajar dalam membaca. Akibatnya ini memberi contoh buruk bagi para siswa. Akses literasi guru dan siswa jauh dari sempurna. "Kurang program literasi untuk guru dan fasilitas buku berkualitas," ujar Satriwan.

Konten buku pelajaran yang tidak berkualitas juga masih jadi penyebab anjloknya pendidikan di Indonesia. Beberapa kali, buku pelajaran kecolongan konten yang melenceng, seperti konten berbau Lesbian Gay Biseksual Transsexual (LGBT) atau radikalisme. "Artinya kinerja dari Pusat Kurikulum Perbukuan belum maksimal, sehingga buku-buku seperti itu bisa lolos," kata Satriwan.

Untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut, FSGI merekomendasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menggalakkan program literasi bagi para guru. Kemdikbud juga diminta untuk memfasilitasi buku-buku berkualitas untuk para guru dan murid.

Sedangkan, terkait permasalahan konten buku, FSGI meminta Kemendikbud untuk lebih memperketat pengawasan isi konten buku pelajaran. Sehingga, buku yang diedarkan kepada para siswa memiliki konten berkualitas tanpa konten kekerasan, pornografi, dan radikalisasi.

Sumber: Tempo

Berita Terkini