SUKABUMIUPDATE.com  - Tim reserse kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung menembak mati satu dari dua pencuri sepeda motor di kawasan Lengkong, Kota Bandung, Jumat malam, 9 Juni 2017. Pelaku disinyalir merupakan sindikat pencurian sepeda motor dari Lampung. 

Kepala Sub-bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Bandung Komisaris  Reny Marthaliana mengatakan polisi terpaksa menghadiahi timah panas  karena pencuri itu mencoba melawan dengan menembakan senjatannya ke arah aparat yang berupaya meringkusnya.

"Saat anggota mengejar, tiba-tiba tersangka mengeluarkan senjata api dan menembakkan ke arah anggota sebanyak dua kali. Selanjutnya dibalas ditembak oleh anggota dan mengenai dada sebelah kanan hingga roboh," ujar Reny.

BACA JUGA: Kepergok Curi Motor di Cicurug, Pemuda Sukaraja Kabupaten Sukabumi Diamankan Polisi

Menurut Reny kedua pelaku tersebut merupakan warga Lampung. Mereka disinyalir telah lama menjadi "pemetik" sepeda motor di kawasan Bandung Raya. Mereka adalah Helmidi, 25 tahun; dan Rozali Wanda, 26 tahun. Pelaku yang meninggal Helmidi.

Sedangkan, Rozali berhasil ditangkap setelah sebelumnya mencoba melarikan diri. "Pada malam itu pelaku hunting mencari sasaran sepeda motor yang akan di curi," ujarnya.

Reny menambahkan, polisi sempat membuntuti pelaku saat sedang beroperasi di kawasan Ciateul. Melihat gerak-gerik pelaku yang mencurigakan, polisi terus memantau tingkal laku mereka  keluar masuk ke gang-gang.

BACA JUGA:  Hendak Kabur, Pelaku Curanmor Ditembak Polisi Saat akan Ditangkap

"Sekira di Jalan Lengkong Kecil tersangka melihat sepeda motor Kawasaki Ninja yang di parkir dan berhenti. Anggota tetap mantau dan tersangka curiga lalu melarikan diri ke Jalan Wangsadireja," kata Reny.

Dari tangan pelaku, polisi menemukan barang bukti berupa senjata api rakitan, dan sejumlah astag yang digunakan untuk membuka paksa kunci sepeda motor. Sedangkan sepeda motor yang digunakan pelaku untuk operasi merupakan barang curian. "Roda dua yang dipakai pelaku adalah hasil curian dikawasan Buah Batu," katanya.

 

Sumber: Tempo