Kebakaran Hebat Melanda Pasar Induk Kramat Jati, Puluhan Kios Terancam dan 19 Damkar Dikerahkan

Sukabumiupdate.com
Senin 15 Des 2025, 15:49 WIB
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Induk Kramat Jati, Puluhan Kios Terancam dan 19 Damkar Dikerahkan

Ilustrasi Kebakaran Hebat Melanda Pasar Induk Kramat Jati, Puluhan Kios Terancam dan 19 Damkar Dikerahkan (Sumber: Freepik/@azerbaijan_stockers)

SUKABUMIUPDATE.com - Kebakaran besar terjadi di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin pagi, 15 Desember 2025. Api melahap salah satu blok kios buah di pasar terbesar di Jakarta tersebut dan memicu kepanikan pedagang serta pengunjung. 

Untuk mengendalikan situasi, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengerahkan puluhan armada dan hampir seratus personil ke lokasi kejadian.

Peristiwa kebakaran pertama kali dilaporkan warga sekitar pada pukul 07.24 WIB. Laporan tersebut langsung direspons cepat oleh petugas pemadam kebakaran. Hanya berselang empat menit, unit pertama sudah tiba di lokasi dan proses pemadaman dimulai pada pukul 07.29 WIB. Kepulan asap hitam terlihat membumbung tinggi, sementara api dengan cepat merambat ke area sekitar kios yang terbakar.

Baca Juga: Tragedi Berdarah di Pantai Bondi: Penembakan Saat Perayaan Hanukkah Tewaskan 15 Orang

Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Abdul Wahid, menjelaskan bahwa total 19 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menangani kebakaran tersebut. Sebanyak 16 unit berasal dari Jakarta Timur, dua unit bantuan dari dinas terkait, serta satu unit tambahan dari Jakarta Selatan. Seluruh armada tersebut didukung oleh 95 personil yang bekerja secara simultan untuk memadamkan api, mengamankan area, dan mencegah kebakaran meluas.

“Kami fokus melakukan pemadaman sekaligus melokalisir api agar tidak menjalar ke kios lain. Kondisi pasar yang padat serta banyaknya material mudah terbakar menjadi tantangan tersendiri bagi petugas,” ujar Abdul Wahid di Jakarta.

Menurut keterangan petugas di lapangan, api diduga cepat membesar karena adanya tumpukan material kayu di depan los kios. Material tersebut memicu rambatan api yang lebih cepat, sehingga beberapa kios di sekitarnya ikut terancam. Situasi diperparah dengan akses yang sempit dan kepadatan bangunan di dalam area pasar.

Baca Juga: Sukabumi Ternyata Miliki Ratusan Hektare Kebun Sawit, Lokasinya di Kawasan Geopark Ciletuh

Upaya pemadaman intensif akhirnya membuahkan hasil. Api berhasil dilokalisir sekitar pukul 08.06 WIB. Setelah itu, petugas langsung melanjutkan proses pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa. Pendinginan resmi dimulai pada pukul 08.20 WIB, dengan cara mengurai material yang terbakar agar panas tidak terperangkap dan memicu kebakaran ulang.

Selama proses penanganan, sejumlah pedagang dan pengunjung pasar terlihat panik. Beberapa di antaranya berlarian menjauh dari lokasi kebakaran setelah terdengar suara ledakan dari area kios yang terbakar. Aparat kepolisian yang berada di lokasi segera meminta masyarakat untuk menjauh demi keselamatan dan kelancaran proses pemadaman.

Hingga siang hari, puluhan personel pemadam kebakaran masih disiagakan di lokasi untuk memastikan kondisi benar-benar aman. Petugas terus melakukan penyisiran di area terdampak guna mengantisipasi munculnya api susulan. Garis pengamanan juga dipasang untuk membatasi akses warga ke titik kebakaran.

Belum ada laporan resmi terkait korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian material diperkirakan cukup besar mengingat kios yang terbakar berisi komoditas buah dan bahan lain yang mudah rusak. Penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak yang berwenang.

Baca Juga: Menang atas Alaves, Real Madrid Kembali ke Tren Positif

Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati kembali menjadi pengingat pentingnya sistem keamanan kebakaran di kawasan pasar tradisional yang padat aktivitas. Penataan material mudah terbakar, akses darurat yang memadai, serta kesiapsiagaan pedagang dinilai menjadi faktor krusial untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini