SUKABUMIUPDATE.COM - Pakar psikologi dari Universitas Indonesia, Edward A. Soetardhio mengusulkan kepada pemerintah agar memasukkan pembelajaran mengenai "digital wisdom" atau kearifan digital dalam kurikulum pendidikan.
Dia menjelaskaan, materi ini dirancang agar anak-anak bisa lebih bijak menggunakan gawai atau perangkat elektronik, tutur Edward saat dihubungi dari Jakarta, Minggu.
"Misalnya, boleh tidak sih kita foto seksi lalu diunggah di media sosial, atau etika-etika lain dalam menggunakan internet. Itu perlu dijelaskan kepada anak-anak," ujar Edward mencontohkan.
Menurut dia, hal tersebut penting untuk dilakukan mengingat anak-anak pada masa sekarang telah mengenal gawai atau perangkat elektronik sejak anak-anak dan belum mampu berpikir secara bijak dalam menggunakan perangkat tersebut.
Berbeda halnya dengan kalangan dewasa atau orang tau yang baru mengenal gawai saat sudah dewasa, sehingga penggunaannya bisa dipertanggungjawabkan dan mampu memahami batas norma.
"Kita yang bertemu dengan gawai saat sudah dewasa dan bijak saja masih bisa salah atau menyimpang, bagaimana dengan anak-anak?," pungkasnya menambahkan.
Dengan tingginya tingkat paparan teknologi terhadap anak-anak, maka Edward pun mengimbau orang tua agar selalu mengawasi penggunaan gawai oleh anak mereka.
"Untuk kearifan digital sudah mulai diterapkan di luar negeri, misalnya di Amerika sudah. Tapi di Indonesia belum ada ke arah itu," tuturnya.
