2.45 Juta Remaja Indonesia Punya Gangguan Mental, Mayoritas Fobia Sosial?

Rabu 30 Agustus 2023, 15:30 WIB
Ilustrasi - 2.45 Juta Remaja Indonesia Punya Gangguan Mental, Mayoritas Fobia Sosial (Sumber : Freepik/@wavebreakmedia_micro)

Ilustrasi - 2.45 Juta Remaja Indonesia Punya Gangguan Mental, Mayoritas Fobia Sosial (Sumber : Freepik/@wavebreakmedia_micro)

SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) telah merilis laporan penelitianya pada Oktober 2022 lalu.

I-NAMHS merupakan survei kesehatan mental nasional pertama yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja 10 – 17 tahun di Indonesia.

Hasil penelitian I-NAMHS ini sungguh mengejutkan, yang mana satu dari tiga remaja (34.9%) Indonesia memiliki masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Angka ini setara dengan 15,5 juta remaja.

Hasil Penelitian I-NAMHS : Remaja Indonesia Gangguan Mental

Bahkan satu dari dua puluh remaja (5.5%) tercatat memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir, atau setara dengan 2.45 juta orang.

Remaja dalam kelompok ini, sebagaimana melansir situs resmi UGM, merupakan remaja yang terdiagnosis gangguan mental sesuai panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5). DSM-5 ini menjadi panduan penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia.

Baca Juga: 8 Dampak Buruk Silent Treatment Terhadap Kesehatan Mental

Menanggapi Hasil Survei I-NAHMS, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Margaretha SPsi PGDipPsych GCertEd MSc menjelaskan bahwa gangguan mental dan masalah kesehatan mental adalah dua hal yang berbeda.

Gangguan mental adalah kondisi ketika remaja memenuhi seluruh kriteria klinis yang dimaksud sebagai gangguan. Sedangkan remaja yang memiliki masalah kesehatan mental merupakan remaja yang tidak memenuhi kriteria "gangguan mental" namun memunculkan beberapa persoalan.

“Jadi bedanya antara kita sebut sebagai gangguan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) itu kalau sudah full klinis, tapi kalau masih separuh kita sebut masalah kecemasan,” ujarnya dalam program Klinik Psikologi siaran radio Suara Surabaya FM 100, dikutip via unair.ac.id, Rabu (30/8/2023).

Baca Juga: 13 Cara Membentuk Mental yang Kuat, Ciri Seseorang Profesional dalam Hidup

Survei I-NAMHS dilakukan pada remaja berusia 10-17 tahun serta pengasuh utama mereka di 34 provinsi di Indonesia mulai 8 Maret hingga 30 November 2021.

Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc., Sc.D., Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM mengatakan remaja dengan gangguan mental mengalami gangguan atau kesulitan dalam kesehariannya akibat gejala gangguan mental yang dimiliki.

“Hanya 2,6% dari remaja yang memiliki masalah kesehatan mental menggunakan fasilitas kesehatan mental atau konseling untuk membantu mereka mengatasi masalah emosi dan perilaku mereka dalam 12 bulan terakhir. Angka tersebut masih sangat kecil dibandingkan jumlah remaja yang sebenarnya membutuhkan bantuan dalam mengatasi permasalahan mental mereka,” terang Siswanto, peneliti utama I-NAMHS di acara diseminasi hasil penelitian di Hotel Grand Melia, Jakarta Selatan, pada Kamis (20/10/2022) lalu.

Laporan penelitian I-NAMHS juga menghasilkan data lima gangguan mental yang paling banyak diderita oleh remaja Indonesia. Diantaranya gangguan cemas (gabungan antara fobia sosial dan gangguan cemas menyeluruh) sebesar 3,7%, gangguan depresi mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), serta gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) masing-masing sebesar 0,5%.

Sumber: Penelitian I-NAMHS | UGM | UNAIR

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life12 Mei 2024, 17:00 WIB

Jangan Disepelekan, 7 Cara Membantu Meningkatkan Perkembangan Bahasa Pada Bayi

Dari mulai menyanyi dan membaca hingga terlibat dalam permainan drama, ada banyak cara berbeda yang dapat Anda lakukan untuk membantu perkembangan bahasa anak.
Ilustrasi -  membantu meningkatkan perkembangan bahasa pada bayi dengan membacakan buku. (Sumber : pexels.com/@Lina Kivaka).
Sukabumi12 Mei 2024, 16:53 WIB

Serikat Pekerja di Sukabumi Menolak Pencabutan Status UHC Non Cut Off

FSP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi menyatakan keberatan dengan langkah BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi yang mencabut status UHC Non Cut Off per 1 Mei 2024 bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang memerlukan pelayanan kesehatan.
FSP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi menyatakan keberatan dengan langkah  BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi yang mencabut status UHC Non Cut Off | Foto : Ist
Sukabumi12 Mei 2024, 16:11 WIB

Rumah Panggung Milik Lansia Ludes Terbakar Di Jampangkulon Sukabumi

Kebakaran menghanguskan satu rumah panggung milik seorang lansia warga Kampung Panimbaan RT 005/005 Desa Nagraksari, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
Rumah panggung ludes terbakar di Jampangkulon Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 16:00 WIB

2 Tanda Gangguan Bahasa Pada Bayi yang Harus Diketahui Orang Tua

Jika balita belum bisa berbicara dan Anda mencurigai adanya kesulitan dalam berbicara, maka bicaralah. Kunci untuk mengobati gangguan bahasa adalah intervensi dini.
Ilustrasi -  Tanda gangguan bahasa pada bayi yang perlu diketahui orang tua. (Sumber : Pexels/George Pak).
Sukabumi12 Mei 2024, 15:51 WIB

Tajam Menganga, Besi Gorong-gorong Rusak di Jalur Lingkar Sukabumi Makan Korban

Besi penutup gorong-gorong di jalan Jalur Lingkar Kota Sukabumi, tepatnya di pertigaan Balandongan, terlihat kondisinya sudah rusak parah, besinya suda pada patah dan tidak beraturan
Kondisi besi gorong-gorong di Jalan Jalur Lingkar Kota Sukabumi (pertigaan balandongan) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi12 Mei 2024, 15:03 WIB

Jadi Spot Favorit Berfoto, Pohon Loa Tua Di Curug Sodong Sukabumi Simpan Cerita Mistik

Pohon Loa tua dengan diameter 3 meter, tinggi sekitar 20 meter, yang berdiri area Curug Sodong, Desa Ciwaru Sukabumi, selain jadi peneduh, juga menjadi spot favorit para pengunjung untuk berfoto.
Pohon Loa tua di Curug Sodong Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 15:00 WIB

7 Cara Meningkatkan Perkembangan Bahasa Pada Bayi yang Harus Diterapkan Orang Tua

Selama tahun pertama si kecil, kemampuan bahasanya akan berkembang pesat. Dan inilah cara mendorong bayi untuk lebih banyak berbicara.
Ilustrasi - meningkatkan atau mendorong perkembangan bahasa pada bayi. (Sumber : pexels/@Ivan Samkov).
Life12 Mei 2024, 14:30 WIB

6 Cara Melatih Kesabaran Anak Agar Bermental Kuat Saat Tumbuh Dewasa

Melatih kesabaran anak memang membutuhkan konsistensi dari orang tua. Hal ini bertujuan agar menuai keberhasilan saat dewasa nanti.
Ilustrasi - Melatih kesabaran anak memang membutuhkan konsistensi dari orang tua. Hal ini bertujuan agar menuai keberhasilan saat dewasa nanti. (Sumber : Pexels/Matilda Wormwood).
DPRD Kab. Sukabumi12 Mei 2024, 14:26 WIB

Apresiasi Geopark Ciletuh Run 2024, DPRD Sukabumi: Berdampak ke Ekonomi Masyarakat

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana mengapresiasi perhelatan Geopark Ciletuh Run 2024, yang digelar hari ini, Minggu, (12/5/ 2024) di Pantai Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas.
Andri Hidayana, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi saat hadir dalam acara Geopark Ciletuh Run 2024 di Ciemas | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 14:00 WIB

Sering Disepelekan Orang Tua, 5 Dampak Buruk Sering Berbohong kepada Anak

Kebiasaan berbohong kepada anak sesungguhnya tidak baik dalam masa asuhnya. Bahkan cenderung memiliki bahaya yang efeknya tergolong negatif.
Ilustrasi - Kebiasaan berbohong kepada anak sesungguhnya tidak baik dalam masa asuhnya. (Sumber : Pexels.com/@Kampus Production).