Coldplay Tutup Tur Wembley, Pecahkan Rekor Penjualan Tiket Konser!

Sukabumiupdate.com
Minggu 14 Sep 2025, 09:06 WIB
Coldplay Tutup Tur Wembley, Pecahkan Rekor Penjualan Tiket Konser!

Coldplay tutup residensi epik di Stadion Wembley dengan pecahkan rekor tur paling banyak ditonton sepanjang sejarah! Tur "Music of the Spheres" (Sumber gambar: Coldplay.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Menyajikan setlist yang mencakup hits dari karier gemilang mereka, stadion diterangi oleh lautan cahaya dari gelang Xylobands yang ikonik, menciptakan pemandangan yang tak terlupakan. Vokalis Chris Martin dan kawan-kawan juga memberikan kejutan dengan membawakan lagu hits Whitney Houston, "I Wanna Dance With Somebody," membuat penonton ikut bernyanyi.

Konser ini menandai akhir dari etape terbaru Tur "Music of the Spheres", sebuah perjalanan monumental yang telah membawa mereka menjelajahi dunia termasuk 2 konser yang tiketnya habis terjual di Stadion GBK, Jakarta pada November 2023 silam, sejak dimulai pada 2022. Tur ini kini telah menjual lebih dari 12 juta tiket di seluruh dunia, menjadikannya salah satu tur dengan penjualan tiket tertinggi dalam sejarah.

Yang paling menarik dari konser Coldplay adalah kombinasi sempurna antara teknologi mutakhir, estetika visual yang memukau, keikutsertaan penonton yang aktif, dan pesan emosional yang dalam. Itu bukan hanya sebuah pertunjukan untuk didengar, tapi sebuah pengalaman untuk dirasakan dan diingat seumur hidup. Mereka berhasil menciptakan sebuah "dunia" selama beberapa jam di mana semua orang merasa bahagia, bersatu, dan menjadi bagian dari sesuatu yang besar dan indah.

Baca Juga: Drama 7 Gol di Derby d'Italia, Vasilije Adzic Jadi Penentu Kemenangan Juventus

Masa Depan Tur dan Komitmen Ramah Lingkungan

Pengumuman yang paling dinantikan penggemar datang dari Chris Martin di atas panggung. Ia menyatakan rencana untuk melanjutkan tur "di suatu tempat di Afrika bagian selatan dalam waktu sekitar 18 bulan," memberikan secercah harapan bagi fans di wilayah tersebut.

Salah satu inovasi penting dalam tur ini adalah penggunaan energi terbarukan. Tur ini mengklaim sebagai tur pertama yang ditenagai oleh energi terbarukan dan generator kinetik, yang memanfaatkan energi dari pergerakan penonton. Konsep ini juga diterapkan di Jakarta, di mana panggung menggunakan energi yang dihasilkan dari "kinetic flooring" (lantai yang menghasilkan listrik dari lompatan penonton).

Baca Juga: Rilis Teaser, BABYMONSTER Bersiap Comeback dengan Mini Album WE GO UP

Ekstravaganza Sensorik yang Memukau

Seperti yang telah dialami oleh fans di Indonesia, konser Coldplay adalah sebuah pengalaman yang lengkap. Pertunjukan di Wembley menampilkan:

  • Gelang LED (Xylobands) yang menciptakan hamparan cahaya yang sinkron dengan musik.
  • Efek visual yang canggih, seperti confetti, laser, dan balon tiup.
  • Kacamata 3D yang mengubah visual di layar menjadi bentuk hati dan bintang.
  • Pertunjukan boneka singkat yang menampilkan karakter Drew dan Nicolette, menyuguhkan elemen teatrikal yang unik.

Kehadiran Chris Martin yang energik dan hangat berhasil memikat penonton, menumbuhkan rasa persatuan yang menjadi jiwa dari setiap pertunjukan Coldplay. Alih-alih hanya berfokus pada individu, band ini memprioritaskan keterlibatan dan inklusivitas penonton, menjadikan setiap fans sebagai bagian integral dari pertunjukan.

Baca Juga: KDM: Dana Operasional Gubernur Bukan untuk Pribadi, Tapi Kepentingan Masyarakat

Bagi para penggemar yang beruntung, konser Coldplay bukan hanya sekadar mendengarkan musik, tetapi juga sebuah terapi massal. Di antara lautan cahaya, Chris Martin memiliki kemampuan unik untuk menciptakan momen-momen personal, seolah ia sedang menyanyikan lagu untuk setiap individu di stadion. Ia seringkali berbagi cerita, lelucon, dan bahkan membawakan lagu yang diminta penonton, menjembatani jarak antara panggung megah dan ribuan penonton, membuat setiap momen terasa begitu dekat.

Tur "Music of the Spheres" telah membuktikan bahwa musik tidak hanya menyatukan manusia, tetapi juga bisa menjadi medium untuk menyebarkan pesan positif tentang keberlanjutan. Setiap sorotan laser dan setiap Xyloband yang berkedip adalah bukti nyata bahwa hiburan berskala besar bisa diwujudkan dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Ini bukan hanya sebuah pertunjukan musik, melainkan sebuah gerakan global yang mengajak semua orang untuk berpartisipasi dalam perubahan, satu lagu pada satu waktu.

Coldplay telah tampil 3 kali di Indonesia (2011, 2013, 2023) dengan total 4 kali pertunjukan (karena 2023 ada 2 show). Mereka sangat mencintai penggemarnya di Indonesia dan selalu memberikan pertunjukan yang spektakuler.

(Dari berbagai sumber)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini