Benarkah Isi Angin Terlalu Kencang Bisa Bikin Ban Benjol, Simak Penjelasannya

Senin 03 April 2023, 19:30 WIB
Ilustrasi. Banyak yang menganggap angin ban terlalu kencang bisa menyebabkan benjolan pada ban, namun ternyata anggapan tersebut tidaklah benar | Foto: Freepik.com

Ilustrasi. Banyak yang menganggap angin ban terlalu kencang bisa menyebabkan benjolan pada ban, namun ternyata anggapan tersebut tidaklah benar | Foto: Freepik.com

SUKABUMIUPDATE.com - Ban menjadi komponen yang sangat penting pada kendaraan. Komponen ini perlu dirawat dengan baik agar tidak terjadi masalah ketika digunakan.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dari ban yaitu kondisi angin di dalamnya. Ban yang kurang angin akan menimbulkan beberapa masalah serta membuat berkendara menjadi tidak nyaman.

Lalu bagaimana jika angin ban terlalu kencang? Beberapa orang menganggap jika kondisi ini bisa menimbulkan benjolan pada ban.

Benjolan pada ban selain membuat berkendara jadi tidak nyaman juga tentunya berbahaya dari sisi keselamatan berkendara.

Baca Juga: Mengisi Angin Ban Mobil dengan Nitrogen, Simak Kelebihan dan Kekurangannya

Namun apa sebenarnya penyebab dari ban benjol hingga akhirnya pecah? Berikut penjelasannya seperti dilansir dari Suara.com.

Dalam keterangan Auto2000, penyebab utama dari ban mobil benjol adalah tekanan udara ban yang justru kurang. Ban yang tekanan udaranya kurang selanjutnya menabrak benda keras seperti batu, trotoar, atau lubang jalan.

Benturan keras ini akan menyebabkan dinding ban menekuk, terjepit antara pelek dan permukaan jalan secara tiba-tiba, lalu membuat anyaman benang pada dinding ban putus.

Baca Juga: Ban Mobil Tak Lurus Saat Parkir Bisa Merusak Power Steering? Simak Penjelasannya

Benjol atau tonjolan di dinding ban tidak langsung muncul saat ban masih kekurangan tekanan udara. Saat tekanan udara ban ditambah, udara akan mengisi rongga bekas benang yang patah dan muncul benjol di dinding ban.

Dalam jangka panjang, permukaan luar dinding ban dapat sobek sehingga anyaman benang terkena air dan udara luar. Akibatnya akan timbul karat yang semakin merusak dinding ban. Ban dapat meletus kapan saja ketika mendapatkan tekanan kerja yang berat.

Untuk mencegah ban mobil benjol, sebaiknya pengguna mobil menjaga tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan. Karena jika tekanan udara ban kurang, bisa menyebabkan keausan ban di kedua sisi luar, setir berat, hingga ban benjol saat menabrak benda keras.

Baca Juga: Bisa Menghemat BBM, Ini Cara Mengetahui Tekanan Angin Ban Mobil yang Ideal

Namun mengisi ban dengan tekanan udara melebihi standar tentu akan ada dampak buruknya. Seperti, bisa menyebabkan setir terlalu ringan, ban kehilangan grip sehingga sulit dikendalikan, hingga keausan ban dominan di sisi dalam.

Usahakan untuk mengecek tekanan udara ban mobil setidaknya seminggu sekali sesuai rekomendasi pabrikan.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life14 Mei 2024, 17:15 WIB

6 Bahaya Buruk Sering Memukul Anak yang Harus Dihindari Orang Tua

Orang tua harus tahu bahwa kebiasaan sering memukul anak bisa mengundang bahaya buruk saat tumbuh dewasa nanti dan menjadikannya punya dendam kepada kalian
Bahaya buruk sering memukul anak selama mendidik (Sumber : Pexels.com/@MonsteraProduction)
Keuangan14 Mei 2024, 17:13 WIB

Disambut Antusias, 148 Nasabah Sudah Buka Rekening Tahara di BPR Cisolok Sukabumi

BPR Sukabumi cabang Cisolok catat sudah ada 148 nasabah yang buka rekening Tahara tahun ini.
Kantor Perumda BPR Sukabumi Cabang Cisolok. (Sumber : SU/Ilyas)
Nasional14 Mei 2024, 17:12 WIB

Komunitas Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Dewan Pers dan seluruh komunitas pers dengan tegas menolak isi draf Rancangan Undang-Undang Penyiaran. RUU ini merupakan inisiatif DPR yang direncanakan untuk menggantikan UU nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Dewan Pers | Foto : Ist
Musik14 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Dari Planet Lain Sal Priadi yang Viral di TikTok

Inilah Full Lirik Lagu Dari Planet Lain Sal Priadi yang Viral d TikTok: "Sepertinya kau memang dari planet yang lain, Dikirim ke bumi untuk orang orang sepertiku"
Official Music Video Lagu Dari Planet Lain Sal Priadi. Foto: YouTube/SalPriadi
Keuangan14 Mei 2024, 16:59 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Serahkan Santunan JKM ke Anggota SRC

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan atas nama Unang Sumaryana pemilik warung kelontong Sampoerna Retail Comunity (SRC)
Serahkan Santunan JKM ke Peserta BPJS Kesehatan Komunitas Sampoerna Retal Club | Foto : Dok. BPJS Kesehatan
Sukabumi14 Mei 2024, 16:46 WIB

Pintu Tol Cisaat Bocimi Seksi 3: 20 Bidang Tanah di Cibolang Kaler Belum Dapat Ganti Rugi

Berikut progres pembangunan exit Tol Bocimi Seksi 3 di Cibolang Kaler Cisaat Sukabumi.
Suasana pembangunan exit Tol Bocimi Seksi 3 di Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Life14 Mei 2024, 16:45 WIB

Jangan Gunakan Emosi, Ini 6 Cara Mudah Menenangkan Bayi yang Sering Menangis

Bayi menangis bukan berarti Anda adalah orang tua yang buruk, karena tangisan pada akhirnya akan berakhir dengan beberapa metode di bawah ini
gambaran ketika bayi menangis sepanjang hari dan perlu ditenangkan (Sumber : pexels.com/@AntoniShkraba)
Sehat14 Mei 2024, 16:30 WIB

Serangan Asam Urat Tak Lagi Menyiksa: 10 Cara Mengobati dan Mencegah Kambuh

Serangan asam urat yang kambuh terkadang sangat menyiksa para penderitanya.
Ilustrasi - Serangan asam urat yang kambuh terkadang sangat menyiksa para penderitanya. (Sumber : Freepik.com).
Life14 Mei 2024, 16:15 WIB

Merasa Bosan, 12 Alasan Bayi Tidak Berhenti Menangis yang Patut Bunda Ketahui

Hampir tidak ada yang lebih menyedihkan daripada saat bayi menangis terutama jika Anda tidak yakin mengapa ia menangis dan semua upaya untuk menenangkannya sepertinya tidak berhasil.
bayi menangis sepanjang hari akan membuat orang sekitar khawatir (Sumber : pexels.com/@LeonardoLiz)
Sukabumi14 Mei 2024, 16:01 WIB

Wabup: Angka Prevalensi Stunting di Kabupaten Sukabumi Turun Signifikan

Secara nasional berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Sukabumi mengalami penurunan prevalensi stunting dari 41,35% pada tahun 2018 menjadi 27% tahun 2023 atau turun sekitar 14,35%.
Wakil Bupati Iyos Somantri Exit Meeting Hasil Audit Efektivitas Program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sukabumi | Foto : Dokpim