Dari Membenturkan Kepala hingga Bermain Kotoran: 9 Kebiasaan Aneh Balita yang Ternyata Normal

Sukabumiupdate.com
Senin 21 Jul 2025, 21:15 WIB
Dari Membenturkan Kepala hingga Bermain Kotoran: 9 Kebiasaan Aneh Balita yang Ternyata Normal

Ilustrasi kebiasaan aneh balita yang ternyata normal (Sumber: pexels.com/@Tatiana Syrikova)

SUKABUMIUPDATE.com - Balita sering menunjukkan perilaku yang membingungkan orang tua, dari membenturkan kepala, bermain dengan kotoran, hingga menolak memakai pakaian. Namun, banyak dari kebiasaan tersebut ternyata normal dalam tahap perkembangan anak

Artikel ini mengulas perilaku balita yang terkesan aneh tapi sebenarnya normal dan umum terjadi.

1. Pemilih Makanan

Balita yang tiba-tiba menolak makanan favoritnya adalah hal yang wajar, ini bisa disebabkan anak tidak lapar atau karena perubahan selera dan sensitivitas terhadap tekstur. Kuncinya adalah tetap tenang dan terus menawarkan makanan sehat tanpa memaksa.

2. Regresi

Jika balita yang sudah hampir lulus toilet training tiba-tiba mengalami kecelakaan, itu bisa jadi tanda regresi. Hal ini umum terjadi saat ada perubahan besar seperti kehadiran adik bayi atau gangguan tidur. Orang tua diharapkan untuk bersabar dan kembali ke rutinitas yang konsisten.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Emosi Itu Sangat Penting dalam Hidup Kita

3. Memegang Area Genital

Saat anak memasukkan tangan ke celana, itu bukan tanda masalah, melainkan bentuk eksplorasi tubuh. Akan tetapi, orang tua disarankan untuk mengalihkan perhatian anak mereka, tanpa membuatnya merasa malu.

4. Membenturkan Kepala

Meskipun tampak ekstrem, membenturkan kepala bisa menjadi cara anak menenangkan diri, terutama saat lelah atau kesal. Ini adalah perilaku yang biasanya hilang seiring waktu dan bisa diatasi dengan mengalihkan perhatian atau menawarkan pelukan sebagai alternatif.

5. Bermain Kotoran

Meskipun menjijikkan, bermain dengan kotoran bisa menjadi bagian dari eksplorasi sensorik balita. Ini bisa jadi tanda anak tertarik pada apa yang keluar dari tubuhnya bahkan bisa menjadi sinyal bahwa mereka siap toilet training. Yang penting, orang tua harus mengajarkan dengan sabar bahwa kotoran tidak untuk dimainkan.

6. Mengupil

Mengupil adalah kebiasaan yang hampir semua anak lakukan. Bisa jadi karena rasa penasaran, atau adanya gangguan seperti alergi atau hidung tersumbat. Jika kebiasaan ini terlalu sering dan disertai keluhan fisik, konsultasikan dengan dokter.

7. Permainan Imajinatif

Bermain pura-pura atau berbicara sendiri tidak menandakan masalah mental. Justru, ini merupakan bagian dari perkembangan kognitif dan sosial yang sehat. Bermain sendiri juga normal di usia balita, terutama dalam bentuk permainan paralel di mana anak bermain di dekat teman sebayanya tanpa benar-benar berinteraksi.

Baca Juga: Dua Remaja Terserempet KA Siliwangi di Sukabumi Masih Kritis dan Belum Sadarkan Diri

8. Suka Telanjang

Balita yang menolak mengenakan pakaian bisa jadi sedang mengalami fase eksplorasi atau menolak pakaian yang tidak nyaman. Beberapa anak sensitif terhadap tekstur atau suhu. Bisa juga ini merupakan bentuk pencarian perhatian. Kuncinya adalah tetap tenang dan membimbing anak mengenakan pakaian sesuai situasi.

9. Bergoyang Maju Mundur

Gerakan mengayun ke depan dan belakang sering kali digunakan anak untuk menenangkan diri, terutama sebelum tidur. Hal ini umum dan biasanya tidak berkaitan dengan gangguan serius jika tidak disertai gejala lain. Namun jika Anda khawatir, selalu bijak untuk berkonsultasi ke dokter anak.

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun sebagian besar kebiasaan ini normal, penting bagi orang tua untuk mengamati apakah perilaku anak mengganggu aktivitas sehari-hari, berlangsung terlalu lama, atau disertai gejala lain yang tidak biasa. Jika ragu, jangan segan bertanya kepada dokter anak.

Baca Juga: Paripurna DPRD Sukabumi Sahkan RPJMD 2025–2029 dan Nota Perubahan KUA-PPAS 2025

Sangat penting juga memiliki sumber informasi terpercaya dan terbuka berdiskusi dengan tenaga kesehatan. Ingatlah bahwa setiap anak berkembang dengan keunikannya sendiri. Dengan bimbingan yang tepat, kebiasaan “aneh” itu biasanya akan berlalu dengan sendirinya.

Sumber: kidshealth

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini