3. Ikhlas
Selain mensyukuri apa yang didapatkan, kita juga harus belajar untuk ikhlas ketika harus kehilangan. Mendapatkan sesuatu, lantas merelakannya, tentu saja bukan perkara yang mudah.
Namun sadarkah kita kalau kebanyakan dari kita merasa tidak bahagia karena terus menjadikan rasa kehilangan sebagai belenggu untuk melanjutkan fase dalam kehidupan.
Ada kalanya beberapa yang kita suka harus ditinggalkan atau bahkan meninggalkan kita, tapi hidup terus berjalan, bukan? Sekalipun kamu bersedih dan sedih itu merupakan hal yang wajar, tapi selesaikan kesedihan itu sampai tuntas. Kemudian jalani hidup dengan lebih baik lagi, bangkit kembali.
Kehilangan itu disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kesalahan diri sendiri. Hal itu umumnya akan membuat seseorang terus berdiam di tempat yang dinamakan 'merasa bersalah'. Namun, apakah dari rasa bersalah itu semuanya bisa hadir kembali?
Rasa bersalah adalah hal yang lumrah. Bahkan merasa bersalah atas kesalahan diri adalah sebuah wujud dari diri dan pikiran yang normal.
Namun, jangan sampai rasa bersalah itu dibawa sepanjang hidup dan selalu menjadi hambatan ketika kita ingin menjalani sesuatu yang baru.
Selain dalam pengambilan keputusan, ketegasan juga sangat diperlukan dalam mengikhlaskan beberapa hal dalam hidup yang hilang. Meskipun tidak kita inginkan, namun kehidupan harus terus dilanjutkan.
Sumber: Yoursay.id (Portal Suara.com)