Ponpes Alquran Lemka Sukabumi, Cikal Bakal Pesantren Kaligrafi di Indonesia

Sabtu 19 Mei 2018, 10:01 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Alquran Lembaga Kaligrafi (Lemka) di Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi merupakan cikal bakal pesantren kaligrafi di Indonesia. Ponpes ini menjadi pesantren pertama di Indonesia yang mengelola pendidikan dan latihan di bidang seni kaligrafi.

Ketua Bidang Diklat Pesantren Lemka Sukabumi, Hilmi Munawar mengatakan, Lemka berdiri di Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta pada tahun 1985. Pendirian pesantren kemudian dirintis oleh Drs. H. D Sirajuddin AR, M.Ag, sekitar 13 tahun kemudian. Yakni pada 1998. 

"Sudah hampir lima ribu lulusan pesantren ini. Namun jika dihitung dari awal pembentukan, bisa mencapai 10 ribu lulusan," ujar Hilmi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (19/5/2018).

BACA JUGA: Melongok Ponpes Darul Ulum Tembongsari, Tertua di Ciracap Sukabumi

Menurut Hilmi, ada yang menarik soal berdirinya Pesantren Lemka di Sukabumi. Sebelum pendirian, Drs Sirajuddin bertemu dengan sejumlah ulama dan kyai di Hotel Lingga Bandung pada 9 April 1998. Dalam kesempatan itu, setiap kyai mengumandangkan punya pesantren tilawah, tahfid dan lainnya. Sedangkan beliau bilang akan membuat pesantren di Sukabumi.

Ustad Hilmi saat memantau ujian muridnya.

"Padahal tidak tahu letaknya Sukabumi itu dimana, karena beliau itu orang Kuningan. Sempat mencari tempat yang cocok di beberapa daerah, dan akhirnya dipilih di sini," ucapnya.

Awal pendirian, hanya ada empat murid dan 20 orang santri kolong (tidak menginep di ponpes). Setelah itu datang 12 orang dari beberapa daerah. "Dulu masih gubuk reyot. Sering berjalan waktu, alhamdulillah bisa dibangun sedikit-sedikit," katanya.

Murid di ponpes tersebut berasal hampir dari seluruh daerah di Indonesia. Bahkan, banyak pula santri yang berasal dari luar negeri.

"Ada dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Inggris, Oman, dan Australia," jelasnya.

Selain di ponpes, para lulusan Pesantren Lemka tersebut juga mengajar di 64 sanggar dan 12 ponpes kaligrafi.  Setiap ada kegiatan lomba kaligrafi, hampir seluruh peserta adalah lulusan Lemka.

"Makanya kalau ada lomba kaligrafi dimanapun. Orang Lemka itu seperti reuni," ungkapnya.

Menurutnya, terdapat sejumlah gaya kaligrafi yang dipelajari di Lemka. Baik beraliran dekoratif, kontemporer, mushab, dan murni.

Setiap santri menjalani pembelajaran sesuai dengan tingkatannya. Setiap tingkatan pelajaran diberikan dengan metode yang berbeda.

"Ada tingkatannya dan metoda. Namun, kita pun cukup fleksibel. Sehingga, apapun yang ditanyakan santri, terkait kaligrafi pasti dijawab," katanya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Inspirasi04 Mei 2024, 15:00 WIB

Info Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur

Simak Informasi Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur
Ilustrasi. Melamar Kerja. Info Magang di Perusahaan Makanan,  Penempatan Cakung Jakarta Timur (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Life04 Mei 2024, 14:30 WIB

6 Kebiasaan Orang Tua yang Bisa Menghancurkan Mental Anak, Yuk Jangan Sepelekan!

Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan orang tua kepada anak rupanya bisa menyebabkan hancurnya mental seorang anak tanpa disadarinya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang tua yang menghancurkan mental anak. Sumber foto : Pexels/Kampus Production
Life04 Mei 2024, 14:00 WIB

9 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Hidup Banyak Tekanan

Saat hidup banyak tekanan, setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk membahagiakan diri sendiri.
Ilustrasi. Ciri Orang Lelah Mental Karena Banyak Tekanan Hidup (Sumber : pixabay.com/@1388843)
Sukabumi04 Mei 2024, 13:58 WIB

Bupati Sukabumi Menang PTUN, 80 Kades Harus Kembalikan Dana Bantuan Hukum ke Kas Desa

Bupati Sukabumi Marwan Hamami dinyatakan menang usai PTUN Bandung menolak gugatan Law Firm Marpaung terkait penghentian kerjasama bantuan hukum desa.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami | Foto : Dok. Sukabumi Update
Sehat04 Mei 2024, 13:00 WIB

9 Cara Sehat Menurunkan Gula Darah Secara Alami Tanpa Obat Diabetes

Sebelum mengubah pola makan atau gaya hidup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan terkait menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes.
Ilustrasi. Olahraga di rumah. Tips menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes. | Foto: iStock
Life04 Mei 2024, 12:30 WIB

Jangan Disepelekan Bund! Inilah 5 Tanda Rendahnya Harga Diri pada Anak

Harga diri yang rendah dapat berdampak pada perkembangan akademis, pribadi, dan sosial anak. Untungnya, ada tanda-tanda yang dapat dicari orang tua dan cara untuk membantu.
Ilustrasi. Rendahnya harga diri pada anak. Sumber : Pexels.com/@PuskarRai
Life04 Mei 2024, 12:00 WIB

Stres Termasuk 7 Penyebab Berat Badan Turun Drastis, Kamu Mengalaminya?

Stres fisik yang disebabkan oleh cedera, operasi, atau trauma, serta stres emosional yang berkepanjangan, dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi.
Ilustrasi. Orang Mengalami Stres Sehingga Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis (Sumber : Pexels/NathanCowley)
Jawa Barat04 Mei 2024, 11:43 WIB

Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa

Pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi kepada Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Komunikasi Pembangunan Desa (Jarkom PDs)
Perwakiln LP3H Provinsi Jawa Barat Agus Kamil dan Entus Wahidin serta Ketua Umum Jarkom PDs Pusat, Ayi Kosasih, dan Sekretaris Jenderal Jarkom PDs Pusat, Dasep Saepuloh | Foto : Ist
Life04 Mei 2024, 11:30 WIB

Temukan Akar Masalahnya, 3 Cara Membantu Anak yang Memiliki Harga Diri Rendah

Harga diri pada anak sangatlah penting. Namun bagaimana cara membantu apabila harga diri anak rendah?
Ilustrasi. Membantu Anak Yang Memiliki Harga Diri Rendah. Sumber : pexels.com/@Annushka
Sukabumi04 Mei 2024, 11:21 WIB

Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis

ria yang menjadi korban penganiayaan hingga terjadi pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (4/5/2024) diduga penyuka sesama jenis.
Evakuasi korban pembunuhan di perumahan di Citepus Sukabumi | Foto : Ist