SUKABUMIUPDATE.com - Kebakaran MTs Nurul Hasanah di Kampung Cicukang RT 01 RW 01, Desa Sindangraja, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Senin (24/11/2025), pagi tadi menimbulkan banyak kerusakan. Selain ruang belajar dan kantor, kebakaran yang terjadi sekitar 08.10 WIB menghanguskan banyak aset dan fasilitas sekolah, termasuk ijazah para siswa.
Kepala MTs Nurul Hasanah, Yahya Nugraha, menjelaskan kebakaran diduga dari korsleting listrik di ruang kerjanya di lantai 2. “Dugaan sementara berasal dari arus pendek listrik yang berlokasi di ruang Tata Usaha (TU). Api dengan cepat menjalar ke ruang kepala madrasah dan ruang kelas,” ungkapnya kepada Sukabumiupdate.com.
Meski tidak ada korban jiwa, kobaran api dengan merambat dan menghanguskan berbagai fasilitas pendidikan. Tiga unit bangunan terdampak, meliputi dua ruang kelas berukuran 8x7 meter, serta ruang kantor, ruang kepala madrasah, ruang TU, dan perpustakaan berukuran 5x7 meter.
Baca Juga: Sangat Menginspirasi, 15 Kata Mutiara Bahasa Arab Tentang Guru
Dua ruang kelas dilaporkan mengalami kerusakan berat dan sedang. Sementara itu, ruang kantor dan perpustakaan luluh lantak dilalap api. “Yang paling parah adalah kerusakan pada perpustakaan dan ruang kantor. Hampir seluruh sarana prasarana habis terbakar,” kata Yahya.
Selain bangunan, berbagai aset penting madrasah juga musnah. Dokumen krusial seperti akta hibah tanah, piagam, arsip ijazah, dan buku induk siswa tidak dapat diselamatkan. Ribuan koleksi buku perpustakaan, rak buku, lemari arsip, meja-kursi, hingga seragam siswa turut hangus.
Tak hanya itu, peralatan elektronik seperti komputer server, laptop, printer, infokus, kamera, serta perlengkapan olahraga, peralatan dapur kantor, dan alat kesenian juga ikut terbakar.
Baca Juga: Aksi Surya Insomnia Tambal Jalan Berlubang di Tangsel Viral, Ditonton 1,4 Juta Kali
Dari hasil pendataan pihak madrasah, total kerugian mencapai Rp818.670.000. “Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Kerugiannya besar, dan banyak dokumen penting hilang. Namun kami tetap berupaya bangkit dan berharap adanya bantuan dari berbagai pihak agar kegiatan belajar mengajar dapat segera kembali normal,” ujar Yahya.
Pihak sekolah tengah mengupayakan bantuan tenda besar untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar murid. “Kemungkinan anak tidak diliburkan, mengingat mau ada ulangan semester. Belajar akan menggunakan tenda,” pungkasnya.
