SUKABUMIUPDATE.com - Perumda Bank Perekonomian Rakyat atau BPR Sukabumi terus berupaya memperkuat perannya dalam memberikan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat. Upaya ini menjadi bagian dari tanggung jawab perbankan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini.

Direktur Umum dan Kepatuhan Perumda BPR Sukabumi, Eka Jatnika, mengatakan bahwa literasi keuangan merupakan kewajiban bagi seluruh lembaga perbankan, termasuk BPR. Terlebih, BPR memiliki peran penting karena langsung bersentuhan dengan masyarakat kecil dan menengah di tingkat lokal.

“Memberikan edukasi dan literasi keuangan sejak dini adalah kewajiban perbankan secara umum. Terlebih BPR adalah lembaga yang kegiatan utamanya memberikan layanan keuangan dan perbankan di lingkungan masyarakat kecil dan menengah,” ujar Eka kepada Sukabumiupdate.com, Selasa (11/11/2025).

Baca Juga: Rereongan ASN Dinas PU Sukabumi Wujudkan Rumah Layak Huni untuk Warga Cikidang

Menurutnya, pelaksanaan literasi keuangan oleh BPR Sukabumi lebih difokuskan pada aktivitas edukasi, terutama dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mengelola keuangan, mengenal produk-produk perbankan, serta memahami manfaat layanan keuangan formal.

“Mengedukasi masyarakat dalam menggunakan layanan keuangan formal, baik dari lembaga perbankan maupun lembaga finansial lainnya, adalah hal yang sangat penting dalam tatanan perekonomian modern,” jelasnya.

Eka menuturkan, kegiatan literasi ini juga menjadi bagian dari upaya BPR Sukabumi untuk memperkenalkan masyarakat terhadap implementasi dan aplikasi layanan perbankan, agar mereka mampu memanfaatkannya dengan bijak dan sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Langkah Inovatif NPU, Kampus Pertama di Jabar yang Punya Layanan Imigrasi Sendiri

Saat ini, kata Eka, tingkat literasi keuangan masyarakat berdasarkan analisa internal BPR Sukabumi masih berada di angka 36,09 persen. Melalui berbagai kegiatan literasi dan sosialisasi, pihaknya menargetkan peningkatan pemahaman dan partisipasi masyarakat bisa mencapai di atas 50 persen.

“Indikator pencapaiannya dapat dilihat dari peningkatan jumlah rekening baru, baik untuk layanan simpanan maupun kredit, dibandingkan dengan periode sebelumnya,” terang Eka. (adv)