SUKABUMIUPDATE.com - Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Tenggara Kota Pangandaran, Jawa Barat, pada Senin malam, 9 Juni 2025, pukul 23.55 WIB. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan episenter gempa terletak pada koordinat 8,09° Lintang Selatan dan 108,71° Bujur Timur, atau sekitar 49 kilometer arah tenggara dari Kota Pangandaran, tepatnya di wilayah laut, dengan kedalaman 70 kilometer. BMKG menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Berdasarkan lokasi pusat gempa dan kedalamannya, gempa yang terjadi tergolong sebagai gempa menengah yang dipicu oleh aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng. Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki tipe pergerakan geser naik (oblique thrust)," ungkap Daryono dalam keterangannya.
Baca Juga: Ayah Korban Ungkap Dugaan Penculikan Anak di Sukabumi: Pelaku Iming-iming Belikan Kuota
Menurutnya, peta guncangan menunjukkan bahwa getaran gempa dirasakan di wilayah Pangandaran dengan skala intensitas III MMI, yang menggambarkan getaran cukup terasa di dalam rumah dan seakan-akan truk besar sedang melintas. Getaran serupa juga dirasakan di sejumlah wilayah lain seperti Cilacap, Garut, Banyumas, Kebumen, dan Tasikmalaya dengan skala intensitas II–III MMI.
Ia menyatakan belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut. BMKG juga memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan.
Daryono menegaskan, hasil pemantauan BMKG hingga pukul 00.20 WIB tidak menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diharapkan menjauhi bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan akibat gempa serta memastikan kondisi struktur bangunan aman sebelum kembali ke dalam rumah.
Sumber : BMKG