SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah insiden tragis terjadi di kawasan Tebing Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mahasiswi asal Jonggol berinisial AFS (20 tahun) tewas tertimpa reruntuhan batu saat latihan panjat tebing bersama rekan dan seniornya di lokasi tersebut.
Kapolsek Gunung Putri, AKP Aulia Robby Kartika Putra mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Minggu (20/4/2025) pagi.
Bermula saat korban bersama tiga rekannya serta seniornya bernama Azis berkumpul di SPBU Gunung Putri pukul 08.15 WIB sebelum menuju lokasi tebing. Diketahui, mereka tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di kampusnya.
“Mereka berlima sudah merencanakan melakukan kegiatan olahraga panjat tebing, kemudian mereka pun masuk ke lokasi tebing Gunung Putri melakukan persiapan,” ujar Robby dalam keterangannya kepada awak media.
Baca Juga: Geger Pemburu Babi Temukan Kerangka Manusia di Gunung Halimun Salak Sukabumi
Sebelum latihan dimulai, Azis yang diduga pembimbing korban dan rekan-rekannya itu naik ke atas tebing untuk memasang tali runner. Setelah pemasangan selesai, Azis turun dan ikut melakukan pemanasan atau peregangan otot bersama korban AFS dan rekan-rekannya. Namun, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas tebing, disusul peringatan dari Azis.
“Azis sempat berteriak ‘Awas ada batu!’ sebelum batu-batu jatuh ke area tempat mereka berdiri,” tutur Robby.
Azis dan rekan-rekannya yang sedang pemanasan bersama korban sontak berlarian menyelamatkan diri. Setelah berkumpul kembali, mereka menyadari korban tidak ada di antara mereka. Pencarian pun dilakukan, dan korban ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di genangan air dekat tebing.
“Korban segera dibawa ke RS Paragon Citeureup untuk memastikan kondisinya, dan setelah diperiksa tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia,” kata Robby.
Ukuran batu yang menimpa korban. | Foto: infogunungputri.id
Selain korban meninggal, dua orang lain mengalami luka-luka, termasuk Azis yang mengalami luka sobek di ibu jari kaki kanan, sementara satu orang lainnya bernama Suci mengalami lecet di bagian kepala sebelah kanan.
Robby menyebut, keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Jonggol untuk dimakamkan.
“Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di wilayah Jonggol untuk segera dimakamkan,” tandasnya.
