SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusian ke Suriah turun drastis dalam dua bulan terakhir disebabkan organisasi-organisasi pendonor tidak lagi berminat untuk mengirimkan bantuan medis kepada para korban dan pengungsi.
Para dokter yang bertugas di provinsi-provinsi yang dikuasai pemberontak yang memusuhi pemerintahan Bashar al-Assad menuturkan, bantuan medis yang turun drastis membuat sejumlah rumah sakit tutup.
Seperti yang terjadi di provinsi Idlib, ribuan warga Suriah mengungsi di provinsi di utara Suriah yang berbatasan dengan Turki tanpa ketersediaan obat-obatan. Provinsi Idlib menjadi pusat kekuatan pemberontak termasuk ISIS.
"Situasi di Idlib sangat buruk karena banyak organisasi menghentikan bantuan mereka. Banyak rumah sakit tutup karena mereka yang memberikan bantuan dari luar bosan karena revolusi sudah tuju tahun. Banyak di antara mereka tidak mau datang lagi," kata Farida, seorang dokter ahli kandungan.Â
Menurut Farida, dokter ahli kandungan terakhir yang dievakuasi dari wilayah perang Aleppo dan pindah ke Idlib awal tahun ini, sekitar tiga juta orang tinggal di Idlib.
Untuk mengatasi drastisnya bantuan medis ke Suriah, tiga dokter sebagai delegasi dari Yayasan Masyarakat Kedokteran Suriah Amerika atau SAMS terbang ke Paris, Prancis, Belanda, dan Luxembourg untuk menagih komitmen bantuan medis bagi Suriah.
Sumber: Tempo