Obama Harapkan Pembicaraan Membangun Dengan Duterte Terkait Penanganan Masalah Narkotik

Sukabumiupdate.com
Sabtu 24 Feb 2018, 16:47 WIB
Obama Harapkan Pembicaraan Membangun Dengan Duterte Terkait Penanganan Masalah Narkotik

SUKABUMIUPDATE.COM  -  Presiden Amerika Serikat Barack Obama berharap melakukan pembicaraan membangun dan produktif dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk membahas penanganan kejahatan narkotika sesuai dengan ukuran internasional.

Hal itu disampaikan Presiden Obama dalam jumpa pers setelah menghadiri temu puncak G20 di Hangzhou, China, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kantor Sekretaris Pers Gedung Putih, yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.

"Kami menyadari beban kejahatan perdagangan narkotika, yang tidak hanya terjadi di Filipina, tetapi di seluruh dunia. Memerangi narkotika sangat sulit. Namun, kita akan selalu menekankan kebutuhan untuk cara memerangi narkotika secara konsisten dengan norma dasar internasional," kata Presiden Obama.

"Tidak diragukan lagi, jika dan ketika kami (Obama-Duterte) melakukan pertemuan, itu (penanganan perkara narkotika) adalah sesuatu yang akan dibahas. Harapan saya adalah bahwa itu bisa ditangani dengan konstruktif," kata Obama.

Namun, Presiden Obama dalam kesempatan itu juga menekankan tentang hubungan dekat Amerika Serikat dengan Filipina sebagai suatu hal yang penting untuk dijaga.

"Hubungan saya dengan masyarakat Filipina juga terjalin sangat hangat dan produktif. Jadi saya berharap hubungan itu akan terus berlanjut. Namun, saya ingin memastikan tempat dan waktu yang tepat bagi kami (Obama-Duterte) untuk dapat melakukan pembicaraan sebaik mungkin," kata Obama.

Akan tetapi, ketika ditanya apakah dia akan melakukan pertemuan dalam waktu dekat dengan Presiden Duterte, Obama menjawab bahwa hal itu belum tentu.

"Saya ... tidak, seperti yang saya katakan, saya hanya akan melakukan penjajakan. Yang pasti, masalah cara pendekatan kita memerangi kejahatan dan perdagangan narkoba merupakan salah satu hal serius bagi kita semua, dan kita harus melakukannya dengan cara yang benar," kata Obama.

Kepolisian Filipina melaporkan bahwa sejauh ini lebih dari 2.800 orang tewas akibat operasi kepolisian Filipina bertajuk "Double Barrel" untuk memerangi peredaran obat-obatan terlarang.

Sejak 1 Juli, atau sehari setelah Presiden Rodrigo Duterte menjabat, hingga 4 September, total 1.011 terduga pengedar dan pengguna narkoba telah tewas selama operasi polisi, kata juru bicara polisi Inspektur Senior Dionardo Carlos.

Sementara itu, 1.805 orang tewas saat berada di bawah penyelidikan, katanya.

Selain itu, polisi juga telah menahan 14.798 tersangka pengedar obat-obatan terlarang, sementara 685.740 pengguna obat-obatan dan bius telah menyerahkan diri kepada pihak berwajib.

Berita Terkini