Sekjen PBB Sebut Kematian Massal di Gaza karena Ada yang Salah dengan Taktik Israel

Kamis 09 November 2023, 09:25 WIB
(Foto Ilustrasi) Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan jumlah warga sipil yang terbunuh di Jalur Gaza menunjukkan ada yang salah dalam operasi militer Israel. | Foto: YouTube/Chiosphotos.gr

(Foto Ilustrasi) Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan jumlah warga sipil yang terbunuh di Jalur Gaza menunjukkan ada yang salah dalam operasi militer Israel. | Foto: YouTube/Chiosphotos.gr

SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres pada Rabu mengatakan jumlah warga sipil yang terbunuh di Jalur Gaza menunjukkan ada "yang jelas-jelas salah" dalam operasi militer Israel terhadap kelompok pejuang Palestina Hamas.

Mengutip tempo.co, Israel telah berjanji untuk memusnahkan Hamas yang menguasai Jalur Gaza setelah mereka membunuh 1.400 orang—sebagian besar tentara dan polisi— dan menyandera lebih dari 240 orang dalam serangan 7 Oktober. Israel telah menyerang Gaza – daerah kantong berpenduduk 2,3 juta orang – dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan invasi darat.

Pejabat Palestina mengatakan 10.569 orang kini telah terbunuh di Gaza selama sebulan serangan udara Israel, 40% di antaranya adalah anak-anak.

“Ada pelanggaran yang dilakukan Hamas ketika mereka memiliki perisai manusia. Namun ketika kita melihat jumlah warga sipil yang terbunuh dalam operasi militer, ada sesuatu yang jelas salah,” kata Guterres pada konferensi Reuters NEXT.

“Penting juga untuk membuat Israel memahami bahwa bertentangan dengan kepentingan Israel jika setiap hari melihat gambaran buruk tentang kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar bagi rakyat Palestina,” kata Guterres. “Itu tidak membantu Israel dalam kaitannya dengan opini publik global.”

Baca Juga: Cile Putuskan Hubungan Diplomatik Usai Israel Jatuhkan Bom 6 Ton di Gaza

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menolak pernyataan Guterres dan mengatakan bahwa jumlah korban tewas yang diberikan oleh kementerian kesehatan di Gaza tidak dapat dipercaya. Dia mengatakan Israel berupaya membatasi korban sipil, dengan alasan adanya koridor evakuasi, sementara Hamas menargetkan warga sipil.

“Apakah Sekretaris Jenderal berani mengatakan bahwa karena jumlah korban sipil di Jerman selama Perang Dunia II lebih tinggi daripada korban sipil di Amerika atau Inggris, itu berarti ada yang ‘salah’ dengan operasi militer AS dan Inggris ketika melawan rezim genosida? " katanya kepada Reuters.

Pada pekan ini, militer Israel kepada Yedioth Ahronoth justru mengklaim bahwa mereka telah menewaskan sekitar 20.000 warga Palestina di Gaza dalam serangan udara sejak 7 Oktober.

Itamar Eichner, koresponden diplomatik Yedioth Ahronoth bahwa sumber keamanan Israel menambahkan, “Ratusan orang tewas di reruntuhan terowongan. Tekanan terhadap Hamas semakin meningkat, dan hanya ketika mereka merasakan pedang di leher mereka barulah mereka menawarkan kesepakatan untuk membebaskan para korban penculikan demi menyelamatkan kulit mereka.”

DIPERLUKAN PERBEDAAN

Meski mengecam keras serangan Hamas terhadap Israel, Guterres mengatakan bahwa "kita perlu membedakannya - Hamas adalah satu hal, dan rakyat Palestina adalah hal lain.”

“Jika kita tidak membuat perbedaan, saya pikir kemanusiaan itu sendiri yang akan kehilangan maknanya,” kata Guterres.

Guterres membandingkan jumlah anak-anak yang terbunuh di Gaza dengan jumlah korban konflik di seluruh dunia yang ia laporkan setiap tahun kepada Dewan Keamanan PBB. Pada Senin, dia mengatakan Gaza menjadi “kuburan bagi anak-anak.”

“Setiap tahun, jumlah tertinggi pembunuhan anak-anak yang dilakukan oleh salah satu aktor dalam seluruh konflik yang kita saksikan mencapai ratusan,” kata Guterres.

“Dalam beberapa hari ini kita melihat ribuan anak-anak terbunuh di Gaza, yang berarti ada sesuatu yang salah dalam cara operasi militer yang dilakukan,” tambahnya.

Laporan PBB mengenai anak-anak dan konflik bersenjata memuat daftar yang dimaksudkan untuk mempermalukan pihak-pihak yang berkonflik dengan harapan mendorong mereka untuk menerapkan langkah-langkah untuk melindungi anak-anak.

Hal ini telah lama menjadi kontroversi, dan para diplomat mengatakan Israel memberikan tekanan dalam beberapa tahun terakhir dalam upaya untuk tidak masuk dalam daftar tersebut.

Pada Juni, Guterres menambahkan angkatan bersenjata Rusia ke dalam daftar pelaku pelanggaran setelah PBB memverifikasi bahwa mereka membunuh 136 anak-anak di Ukraina pada 2022. Laporan berikutnya akan dirilis pada pertengahan 2024.

KEBUTUHAN DRAMATIK

Guterres menggambarkan situasi kemanusiaan di Gaza sebagai “bencana besar.” Sekjen PBB telah mendorong gencatan senjata kemanusiaan untuk memungkinkan akses bantuan ke Gaza. Ia juga mengatakan 92 orang yang bekerja di badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) telah terbunuh.

“Sangat penting – sangat penting – untuk memiliki aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza yang sesuai dengan kebutuhan dramatis yang dihadapi masyarakat,” kata Guterres.

PBB telah berupaya meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Guterres mengatakan, dalam 18 hari terakhir hanya 630 truk yang bisa masuk melalui perbatasan Rafah dari Mesir. PBB juga ingin dapat menggunakan penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, yang dikendalikan oleh Israel.

“Kami sedang melakukan negosiasi intensif dengan Israel, dengan AS, dengan Mesir, untuk memastikan bahwa kami memiliki bantuan kemanusiaan yang efektif ke Gaza,” kata Guterres. “Sampai sekarang, hal itu masih terlalu sedikit, sudah terlambat.”

Mengenai apa yang terjadi di Gaza setelah pertempuran berakhir, Guterres menguraikan apa yang dia gambarkan sebagai “skenario terbaik” – bahwa “mudah-mudahan Otoritas Palestina yang bangkit kembali” dapat mengambil alih kendali politik.

Guterres mengakui bahwa harus ada masa transisi yang dinegosiasikan dengan Palestina dan Israel. Dia menyebutnya “terlalu dini” untuk membicarakan kemungkinan pembentukan pasukan penjaga perdamaian PBB di masa depan, dan mengatakan bahwa langkah seperti itu belum dibahas di badan dunia tersebut.

"Beberapa entitas dapat berperan. PBB dapat berperan. Beberapa negara yang relevan di kawasan ini dapat berperan. Amerika Serikat dapat berperan," kata Guterres, seraya menambahkan bahwa hal ini harus menjadi titik awal untuk "negosiasi serius untuk solusi dua negara" dengan negara Palestina yang berdiri berdampingan dengan Israel.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional30 April 2024, 01:55 WIB

Novel A Mask, the Color of the Sky Karya Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Basim Khandaqji yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel,  lahir di kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 1983, dan menulis cerita pendek hingga penangkapannya pada 2004 ketika berusia 21 tahun.
Penulis Palestina, Basim Khandaqji | Foto : Ist
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau
Sukabumi Memilih29 April 2024, 22:17 WIB

Omesh Masuk Wacana Usungan Gerindra di Pilkada Sukabumi, Bagaimana dengan Yudha?

Aktor dan komedian Indonesia kelahiran Sukabumi, Ananda Omesh diakui masuk dalam wacana bursa Pilkada Sukabumi dari Partai Gerindra.
Ananda Omesh dan Yudha Sukmagara | Foto : Sukabumi update
Keuangan29 April 2024, 21:32 WIB

6 Cara Melatih Anak Pandai Mengelola Uang Sejak Dini, Ikuti Langkah Ini

Mengajarkan anak pandai mengelola uang sangat berguna untuk masa depannya. Hal ini membantunya dewasa dalam memili uang.
Ilustrasi. Cara mengajari anak mengelola uang. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sehat29 April 2024, 21:00 WIB

Hidup Sehat Bebas Asam Urat: Rekomendasi Makanan Sehat dan Pantangan yang Perlu Diketahui

Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan.
Ilustrasi daging merah - Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan. (Sumber : pexels.com/@Eduardo Krajan)