SUKABUMIUPDATE.com - Pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan manusia dan peradaban, membebaskan intelektualitas, memperluas cakrawala imajinasi, dan memperkuat harga diri setiap individu. Lebih dari sekadar proses belajar, pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kemakmuran dan kesempatan yang lebih luas.
Di tengah dunia yang terus berubah, akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi syarat penting agar setiap orang dapat berperan dalam membangun masyarakat yang maju, sehat, inklusif, dan berkeadaban. Karena itu, pendidikan harus dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa terkecuali.
Namun, realitas pendidikan tinggi di Indonesia masih menyimpan tantangan besar. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi pada 2023 baru mencapai 31,45 persen. Rasio penduduk usia 15 tahun ke atas yang menyelesaikan pendidikan tinggi pun masih sebatas 10,15 persen. Kesenjangan akses pendidikan tinggi menembus angka 35,1 persen, menunjukkan adanya ketimpangan signifikan antara wilayah dan kelompok sosial.
Baca Juga: Didominasi Longsor, 20 Bencana Terjadi di Kabupaten Sukabumi dalam 2 Hari Akibat Cuaca Ekstrem
Bahkan, rasio mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi ke luar negeri hanya 0,006 persen—angka yang menegaskan terbatasnya kesempatan global bagi pelajar nasional. Di sisi lain, hanya 0,45 persen lulusan di Indonesia yang menempuh pendidikan magister dan doktoral, sebuah indikator yang mengkhawatirkan bagi daya saing bangsa di tingkat global.
Dalam konteks inilah peran institusi pendidikan tinggi seperti Universitas Nusa Putra menjadi signifikan. Sebagai kampus yang secara konsisten mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, Nusa Putra terus memperluas akses pendidikan bagi masyarakat Indonesia maupun dunia.
Hingga 2025, lebih dari 5.000 mahasiswa—baik dari dalam maupun luar negeri—telah menerima beasiswa untuk melanjutkan studi di kampus ini. Upaya tersebut memperlihatkan komitmen kampus dalam menekan hambatan ekonomi sekaligus memperkuat mobilitas sosial bagi generasi muda.
Baca Juga: Bobibos dan Dukungan KDM: Ini Penjelasan Dosen IPB Soal Bahan Bakar dari Jerami
Selain itu, lebih dari 200 mahasiswa telah mengikuti program pertukaran pelajar, magang internasional, dan double degree di berbagai negara, memperluas pengalaman global dan kapasitas intelektual mereka. Nusa Putra juga menjadi rumah bagi lebih dari 100 fasilitas lanjut studi S2 dan S3 yang terbuka bagi dosen dalam negeri maupun luar negeri, memperkuat kualitas sumber daya manusia di dunia akademik.
Komitmen untuk menghadirkan pendidikan terjangkau juga diwujudkan melalui kebijakan biaya pendidikan yang dijaga tetap rendah—di bawah 20 persen dari UMR. Langkah ini memastikan bahwa pendidikan berkualitas tidak menjadi privilese, tetapi hak yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Nusa Putra memahami bahwa inklusi pendidikan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih setara dan resilien.
Dalam rangka memperkuat masa depan pendidikan, Nusa Putra mendorong lahirnya kemandirian pendidikan berkelanjutan. Universitas menempatkan inovasi, pendanaan jangka panjang, dan penguatan kapasitas akademik sebagai pilar utama untuk memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat terus dinikmati oleh generasi masa kini dan mendatang. Program dana abadi (endowment fund) menjadi salah satu strategi penting untuk menjamin keberlanjutan operasional, pengembangan fasilitas, dan perluasan skema beasiswa tanpa bergantung pada pendanaan jangka pendek.
Baca Juga: Timnas Italia Hadapi Irlandia Utara Demi Tiket Piala Dunia 2026
Keberpihakan Nusa Putra pada pendidikan berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan menunjukkan bahwa transformasi pendidikan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga komitmen moral untuk membuka kesempatan yang lebih luas. Dalam era global yang menuntut kompetensi tinggi, kampus seperti Nusa Putra memainkan peran vital sebagai motor perubahan dan jembatan menuju masa depan yang setara.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, Nusa Putra tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan global untuk membangun masyarakat yang lebih adil, berdaya saing, dan berkelanjutan sesuai semangat SDGs. Kampus ini menjadi bukti bahwa ketika pendidikan dibuka seluas mungkin, masa depan yang lebih baik bukan hanya harapan, tetapi sebuah keniscayaan.
Beasiswa 1000 Anak Negeri, adalah salah satu program yang membuka kesempatan bagi siapapun siswa kelas akhir SMA untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Program ini merangkul keberagaman Indonesia dengan menyediakan berbagai kategori beasiswa, antara lain: Beasiswa Santri, Beasiswa Olimpiade, Beasiswa Atlet, Beasiswa Seniman, Beasiswa Ketua OSIS, Beasiswa Penyandang Disabilitas, Beasiswa Pluralisme, Beasiswa Tahfidz Al-Qur’an, dan Beasiswa Kader Ulama.
Setiap kategori dirancang untuk mengapresiasi berbagai bentuk keunggulan—baik akademik, kreatif, fisik, moral, maupun spiritual—sekaligus mendorong inklusi dan kesetaraan lintas gender, daerah, serta kemampuan.
Baca Juga: 58,556% Progres Tol Bocimi Seksi 3: Melihat Target dan Realisasi Seksi 4
“Setiap tahun, ribuan pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program ini. Kami ingin memastikan bahwa pendidikan tinggi bukan menjadi hak istimewa bagi segelintir orang, melainkan hak yang dapat diakses oleh semua,” ujar Kurniawan, Rektor Universitas Nusa Putra, yang menegaskan visi universitas untuk menjadikan pendidikan sebagai kekuatan bagi mobilitas sosial dan pembangunan berkelanjutan.
Dana Abadi Pendidikan
Bertepatan dengan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-13, Nusa Putra University meluncurkan Program Dana Abadi atau Endowment Fund Program. Inisiatif bertujuan mendukung keberlanjutan pendidikan berkualitas di masa depan. Acara peluncuran berlangsung pada Rabu 05 Februari /02/2025) di Auditorium Nusa Putra University, Cisaat, Sukabumi.
Peluncuran Program Dana Abadi ditandai dengan penyerahan simbolis dana hibah sebesar Rp1 miliar sebagai modal awal. Dana tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan Perguruan Nusa Putra Sukabumi kepada Ketua Komite Pengelola Dana Abadi Nusa Putra University sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pengembangan dan keberlanjutan pendidikan.
Baca Juga: Bintang-Bintang Sains Warisan Islam yang Terlupakan, Inilah Jejak Ilmuwan Muslim di Panggung Dunia
Ketua Komite Pengelola Dana Abadi, CSA Teddy Lesmana, S.H., M.H., menjelaskan program ini merupakan terobosan inovatif berbasis crowdfunding yang mendorong partisipasi aktif dari masyarakat luas. "Dana pokok akan tetap terjaga, sementara hasil pengelolaannya digunakan untuk mendukung pengembangan universitas secara berkelanjutan," jelas Teddy kepada sukabumiupdate.com.
Sebagai langkah awal, Yayasan Perguruan Nusa Putra Sukabumi mengalokasikan dana sebesar Rp1 miliar, yang akan diinvestasikan dalam instrumen dengan risiko minimal. Selanjutnya, Komite Dana Abadi akan melakukan konsolidasi internal serta menyusun program kerja yang transparan, mengingat program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk yayasan, masyarakat, dan alumni.
"Kami membuka kesempatan bagi siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap kemajuan pendidikan untuk berkontribusi melalui donasi. Donasi tersebut dapat disalurkan melalui website resmi yang telah kami siapkan sebagai platform yang transparan dan akuntabel," tambah Teddy.
Nusa Putra University juga mengajak seluruh sivitas akademika, alumni, dan masyarakat luas untuk mendukung Program Dana Abadi ini sebagai wujud nyata kontribusi terhadap kemajuan pendidikan global. Dukungan tersebut diharapkan dapat menciptakan masa depan pendidikan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
"Saldo Dana Abadi Nusa Putra University dan segala program pengembangannya dapat dilihat langsung oleh masyarakat di website resmi http://endowment.nusaputra.ac.id," pungkas Teddy. (*)
