Kesepian hingga Jam Kerja Tambah Panjang, Ini Tantangan Bekerja dari Rumah

Rabu 16 September 2020, 18:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian orang merasa bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menguntungkan. Selain menghemat pengeluaran transportasi dan makan, orang juga bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga di rumah. 

Tapi bagi sebagian orang lagi, bekerja dari rumah adalah tantangan. Masalah paling utama adalah komunikasi. Sebagian besar penyedia telekomunikasi menghadapi masalah karena pemakaian jaringan Internet yang meningkat. Semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa mengonsumsi data online, entah untuk kelas online, hiburan serta interaksi sosial selain dari konferensi video.

Dilansir dari Times of India, Rabu, 16 September 2020, berikut 6 tantangan yang paling sering dihadapi karyawan saat bekerja dari rumah.

1. Komunikasi tidak memadai

Saat bekerja jarak jauh, komunikasi antara teman kerja atau atasan dengan bawahan tak selancar ketika di kantor. Di tempat kerja, komunikasi juga bisa terjadi dalam suasana informal, seperti saat istirahat makanan ringan atau rehat kopi. Tetapi sekarang karena karyawan bekerja dari rumah, mereka harus mengandalkan pesan, panggilan, dan panggilan video.

2. Sulit mengelola anggota tim

Mengelola staf dari jarak jauh adalah tantangan baru bagi para manajer. Ada yang merasa kesulitan melacak daftar pekerjaan, tenggat waktu proyek, dan sebagainya.

3. Jam kerja tambah panjang

Tidak ada batasan antara kehidupan profesional dan pribadi. Karyawan mengeluh karena harus bekerja lembur atau berjam-jam bahkan selama akhir pekan. Tidak ada perbedaan yang jelas antara waktu kerja dan waktu rumah. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan kesulitan dalam menetapkan rutinitas kerja yang benar.

4. Lebih sering melihat layar

Bekerja dari rumah berarti semuanya dilakukan secara online. Mulai dari awal hari hingga akhir, bahkan jam lembur semuanya bergantung pada layar laptop atau layar ponsel. Bertambahnya waktu layar menyebabkan orang-orang semakin stres pada mata. Peningkatan waktu layar menyebabkan mata kering, sakit kepala, dan penglihatan kabur.

5. Gangguan kesehatan mental 

Banyak karyawan belum bisa memisahkan pikiran mereka antara pekerjaan dari rumah, hal itu mulai mempengaruhi kesehatan mental mereka. Apalagi jika ini berlangsung lama.

6. Kesepian

Karyawan tidak ke kantor, bertemu rekan kerja, bekerja bersama, mengadakan rapat praktik, dan sebagainya. Ini menyebabkan karyawan merasa kesepian karena tidak lagi dapat istirahat makan siang bareng dengan teman-teman kantor, berjalan-jalan sebentar, atau bahkan mengobrol sambil bertatap muka dengan rekan kerja mereka.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari