SUKABUMIUPDATE.com – Netflix baru saja meluncurkan trailer resmi perdana untuk musim ketiga film ‘Squid Game’. Film ini dijadwalkan tayang pada akhir Juni 2025 mendatang.
Sejak penayangan perdananya, serial ini telah menciptakan gelombang fenomena global, dan kini para penggemar menantikan babak akhir perjalanan Gi-Hun serta rahasia di balik permainan mematikan yang telah memikat perhatian dunia.
Saat film ‘Squid Game’ pertama kali dirilis, tidak ada yang menyangka bahwa serial ini akan meledak dan mencetak rekor sebagai salah satu tontonan terpopuler sepanjang masa di platform streaming tersebut.
Musim kedua yang dirilis akhir tahun lalu juga mendapat respons luar biasa, mempertegas posisi serial ini sebagai salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah Netflix. Kini, musim ketiga hadir untuk menuntaskan kisah menegangkan yang telah dibangun sejak awal- sekaligus menjadi penutup semua konflik yang belum terselesaikan.
Sinopsis Film ‘Squid Game Season 3’
Sebagaimana dilihat dari Netflix, cuplikan dalam trailer terbaru film ‘Squid Game Season 3’ memberikan gambaran mengenai kelanjutan cerita Gi-Hun setelah akhir menggantung di musim kedua.
Meski ia berusaha menghentikan permainan sadis tersebut, tampaknya kompetisi akan kembali digelar dengan skala dan risiko yang lebih besar. Sejumlah karakter yang sebelumnya selamat disebut-sebut akan kembali, disertai dengan berbagai tantangan baru yang siap menguji mental dan moral para peserta.
Musim ketiga Squid Game bukan sekadar kelanjutan dari serial fenomenal, melainkan juga penutup emosional bagi jutaan penggemar di seluruh dunia yang telah mengikuti kisah ini sejak awal. Bagi yang telah setia menyaksikan dari episode pertama, saatnya bersiap untuk melihat bagaimana teka-teki ini akhirnya diurai hingga tuntas.
Baca Juga: Netflix Rilis Poster Baru "Squid Game 3" Ungkap Ancaman Mematikan di Musim Terakhir
Latar Cerita: Misi Balas Dendam Gi-hun
Setelah akhir menggantung di musim kedua, Seong Gi-hun (diperankan Lee Jung-jae) kembali dengan tekad yang lebih besar. Ia tidak lagi menjadi peserta pasif, melainkan seorang pemberontak yang ingin menghancurkan sistem brutal permainan Squid Game dari dalam.
Gi-hun secara sukarela masuk kembali ke permainan mematikan ini, namun dengan tujuan utama mengungkap dalang sesungguhnya dan menghentikan siklus kekerasan yang terus berulang.
Ia beraksi diam-diam, menyamar di antara peserta dan mulai merancang rencana bersama beberapa sekutu rahasia. Di sisi lain, organisasi penyelenggara juga mulai curiga terhadap kehadirannya.
Permainan Baru: Lebih Sadis dan Psikologis
Musim ini menampilkan permainan-permainan baru yang jauh lebih brutal dan menegangkan, dibanding musim sebelumnya. Salah satu permainan melibatkan tantangan di ketinggian ekstrem yang menguji ketakutan paling dasar manusia.
Ada pula permainan tim yang memaksa pemain mengkhianati satu sama lain untuk bertahan hidup, memperkuat unsur psikologis dari permainan ini. Game terakhir digambarkan sangat simbolik dan penuh makna, menguji nilai moral, empati, dan pengorbanan, bukan hanya kekuatan atau strategi.
Karakter Lama dan Baru Kembali
Selain Gi-hun, beberapa karakter lama dan wajah baru muncul:
- Myung-gi (Im Siwan): Karakter yang mengalami perkembangan psikologis besar dan menjadi sekutu penting Gi-hun.
- Dae-ho (Kang Ha-neul): Peserta baru yang awalnya tampak polos namun menyimpan ambisi tersembunyi.
- Jun-hee (Jo Yuri): Karakter yang memiliki hubungan emosional kuat dengan masa lalu permainan; kehadiran anaknya (tangisan bayi terdengar dalam trailer) memberi dimensi baru dalam konflik.
Interaksi antar karakter kali ini jauh lebih emosional, menunjukkan konflik batin yang kompleks dalam menghadapi permainan yang tak berperikemanusiaan.
Tema Sentral: Kritik Sosial yang Tajam
Musim ketiga ini memperdalam kritik terhadap sistem kapitalistik yang tidak adil, menggambarkan bagaimana manusia bisa kehilangan kemanusiaannya dalam sistem yang menuntut kompetisi ekstrem.
Pertanyaan seperti “Apa arti nilai manusia?” dan “Apakah kita tetap manusia jika dipaksa memilih antara bertahan hidup atau mengorbankan yang lain” menjadi inti narasi.
Baca Juga: Lebih Menegangkan, Netflix Rilis Trailer Squid Game 3 yang Tayang Juni 2025
Rela Mengorbankan Siapa Pun Demi Bertahan
Beberapa pemain baru muncul dengan ambisi dan strategi ekstrem, bahkan tanpa empati, menjadikan mereka “mematikan” bukan hanya secara fisik, tapi juga secara moral. Mereka tidak ragu membunuh, menipu, atau memanipulasi pemain lain.
Myung-gi (Im Siwan)
Di musim ini, Myung-gi menjadi sosok yang sangat berbahaya. Awalnya tampak seperti sekutu, namun ia berkembang menjadi pemain yang psikologis, manipulatif, dan bahkan mempengaruhi pemain lain untuk mengambil keputusan keliru. Ia dianggap sebagai "pemain mematikan" karena mampu menghancurkan lawan tanpa menyentuh mereka secara langsung, melainkan dengan menghancurkan mental dan moral mereka.
Secara simbolik, sistem permainan itu sendiri juga disebut "pemain mematikan", karena didesain untuk:
- Memecah belah solidaritas
- Menyebabkan pengkhianatan
- Menuntut keputusan ekstrem yang menghancurkan nilai kemanusiaan
Permainan Terakhir yang Mematikan
Dalam permainan terakhir yang digambarkan sangat brutal, pemain dipaksa memilih antara:
- Mengorbankan orang lain agar bisa selamat
- Menghentikan permainan, tapi berisiko kehilangan nyawa bersama-sama
Pilihan ini membuat siapa pun yang bertahan dianggap sebagai pemain mematikan, bukan hanya karena ia hidup, tapi karena apa yang rela ia lakukan untuk bisa menang.
Akhir Cerita: Penutup yang Mencekam dan Emosional
Dalam episode terakhir, Gi-hun akhirnya berhasil menguak identitas pemilik asli permainan dan menghadapi pilihan terakhir yang sangat menentukan: menghancurkan sistem atau melanjutkannya untuk tujuan baru. Konflik batin ini menciptakan akhir yang tidak hanya menegangkan, tetapi juga menggugah pemikiran dan emosional bagi penonton.
Serial ditutup dengan pesan moral yang kuat: bahwa harapan dan kemanusiaan tetap bisa hidup bahkan dalam sistem yang paling gelap sekalipun.
Sumber: Berbagai sumber
Penulis: Ruhiya Fahriyatul Fadillah, Mahasiswa Magang
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sukabumi