Kisah Pilu Petani Miskin di Sukabumi, Anak dan Cucu Tak Mau Sekolah Karena Difabel

Minggu 25 Maret 2018, 05:02 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Emen (58 tahun) dan Engkar (51 tahun). Pasangan Buruh Tani asal Kampung Cibinong, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi hidup dibawah garis kemiskinan. Mereka tinggal bersama anak bungsu dan cucu yang berhenti sekolah karena malu dengan keterbatasan fisik.

Anak bungsu Emen dan Engkar, Sri Imas Tanti (16 tahun), kondisinya tuna rungu dan tuna wicara. Badannya tak tumbuh seperti anak sebaya. Sudah remaja, tinggi badan Sri masih sepantar anak usia enam tahun.

"Dulu sempat sekolah, namun cuma sampai kelas lima SD. Katanya malu sama teman," kata Emen ditemui sukabumiupdate.com di rumahnya belum lama ini.

BACA JUGA: Cerita Pilu Sang Kakek Temukan Cucunya Tewas di Hutan Desa Cijangkar Sukabumi

Anak bungsu dari tiga bersaudara ini, hanya bisa berdiam di rumah. Karena keterbatasan fisik, Ia tak bisa banyak membantu aktivitas orang tuanya.

Sementara dua cucu yang tinggal bersama Emen dan Engkar yakni Arya Gustiansyah (12 tahun), serta Zahra Putri Zulianti (6 tahun). Mereka terpaksa tinggal bersama nenek dan kakek, setelah ibunya yakni Susanti, meninggal enam tahun lalu karena penyakit TBC.

Nasib Arya tak jauh berbeda dengan Sri Imas Tanti. Kondisi tubuh yang tak sempurna sejak lahir, membuat Arya tak pede bergaul dengan teman di sekolah. Siswa kelas 5 SD tersebut kini sudah malas-malasan bersekolah, malu dengan kondisi tubuhnya yang hanya punya satu kaki.

BACA JUGA: Kisah Pasutri Pengrajin Bilik Bambu di Cicantayan Sukabumi, Bertahan di Tengah Arus Zaman

"Pengennya ada yang bantu kasih kaki palsu, biar Arya enggak malas lagi sekolah," tutur Emen.

"Kalau biaya sekolah Arya dan Zahra dibantu pemerintah. Zahra sekarang masih Paud alhamdulillah punya prestasi yang menonjol dibanding teman - temannya yang lain. Tahun ini akan melanjutkan sekolah ke tingkat SD," tambah Emen.

Di usianya yang sudah lebih dari setengah abad, pasangan buruh tani miskin ini tak puya banyak pilihan. Mereka masih harus bekerja, meski hasilnya pas-pasan.

BACA JUGA: Cerita Pilu Asep Tajudin, Pria yang Istri dan 4 Anaknya Tewas Tertimbun Longsor Maseng

Kehidupan Emen dan keluarganya sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di rumah panggung berukuran sekitar 6x7 meter. Kondisinya tidak layak huni, berada di area tebing rawan longsor.

Meski Engkar sudah membantu penghasilan keluarga dengan berjualan beras atau telor ayam keliling kampung, namun tetap hasilnya tak seberapa. Telor yang dijual didapat dari peternakan milik tetangga.

"Kalau untuk kebutuhan sehari-hari kadang ngutang ke warung," tutur Emen.

BACA JUGA: Haru! Kisah Janda Tua Asal Surade Cari Nafkah dengan Mengamen

"Terkadang anak dan cucu saya tidak diberi bekal, karena memang enggak ada uang," tutur Emen.

Menurut Emen, ayah dari Zahra dan Ariya selama ini hanya membiayai seperlunya saja. Jarang mengunjungi anak-anaknya.

"Semoga ada rejekinya, mudah- mudahan selama saya mampu berusaha anak dan cucu akan saya didik dan besarkan," ungkap Emen sambil berkaca-kaca.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi06 Mei 2024, 15:31 WIB

Masa Sidang Terakhir, DPRD Sukabumi Kebut Finalisasi 21 Raperda: Berikut Rinciannya

Jelang masa akhir jabatan, berikut rincian 21 Raperda yang masih menjadi pekerjaan rumah DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2019-2024.
Rapat Paripurna ke-5 DPRD Kabupaten Sukabumi beragendakan Penyampaian Penutupan Masa Sidang Kesatu Tahun Kelima Tahun Sidang 2024 dan Pembukaan Masa Sidang Kedua Tahun Kelima Tahun Sidang 2024. (Sumber : Dok. DPRD)
Life06 Mei 2024, 15:30 WIB

6 Cara Menciptakan Kebahagiaan Sendiri Tanpa Bergantung ke Orang Lain

Menciptakan kebahagiaan sendiri tanpa bergantung kepada orang lain adalah hal yang patut dicoba, karena tidak semua orang bisa melakukannya.
Ilustrasi. Cara menciptakan kebahagiaan sendiri. Sumber Foto : Pexels/Sound On
Sukabumi06 Mei 2024, 15:11 WIB

Dua Kasus Beda Cerita, Psikolog Soroti Pembunuhan Berlatar Belakang Sodomi di Sukabumi

Konsultan psikologi asal Sukabumi ikut bersuara atas kedua kasus pembunuhan ini.
(Foto Ilustrasi) Dua kasus pembunuhan berlatar belakang sodomi terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Inspirasi06 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Minimarket Sukabumi Sebagai Display, Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja di Minimarket Sukabumi Sebagai Display, Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 14:38 WIB

Botram Bareng Ayep Zaki, Bangun Hubungan Erat Antar Calon Pemimpin dan Masyarakat

Bacalon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki sosialisasikan visi dan misinya lewat botram bareng masyarakat.
Bakal Calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki botram bareng warga, sampaikan visi dan misinya dalam memberantas kemiskinan. (Sumber : Istimewa)
Life06 Mei 2024, 14:30 WIB

Begini 7 Cara Ampuh Melerai Pertengkaran Anak, Yuk Lakukan!

Anak-anak perlu mengetahui bahwa mereka dicintai secara setara dan istimewa, terlepas dari bagaimana mereka bertindak.
Ilustrasi. Cara ampuh memisahkan pertengkaran anak. Sumber : pexels.com/@Vika Glitter
Inspirasi06 Mei 2024, 14:22 WIB

Media Lokal Harus Naik Kelas, SMS 2024 Cetak Sejarah

Kick Off program yang dipusatkan di Hotel Aryaduta Pelembang, Senin (6/5/2024), ini dibuka secara simbolis oleh Editor in Chief sekaligus CEO Suara.com Suwarjono.
Sumatera Media Summit (SMS) 2024, mempertemukan para pemilik media massa online lokal, organisasi media hingga lembaga pers Mahasiswa se-Pulau Andalas. (Sumber: SMS 2024)
Life06 Mei 2024, 14:00 WIB

Stres Bukan Hal Sepele! Kenali 4 Dampak Bahayanya yang Mengancam Kesehatan

Stres sangat berbahaya apabila dibiarkan dalam waktu yang berkepanjangan.
Ilustrasi - Stres sangat berbahaya apabila dibiarkan dalam waktu yang berkepanjangan. (Sumber : pexels.com/@emre keshavarz)
Keuangan06 Mei 2024, 13:32 WIB

Terbaru Sepatu Bata! Pabrik-pabrik Bangkrut, Tumbang Dihantam Kerugian

Setelah banyak pabrik bangkrut termasuk di Sukabumi, terbaru produsen alas kaki, PT Sepatu Bata Tbk industri, menutup pabriknya yang berada di Purwakarta Jawa Barat.
Ragam produk sepatu BATA (Sumber: istimewa/akun ig BATA)
Life06 Mei 2024, 13:30 WIB

Beri Ruang Untuk Emosi Mereka, 7 Cara Mendisiplinkan Anak di Depan Umum

Mendisiplinkan anak di luar rumah bisa membuat stres. Namun kuncinya adalah tetap berpegang pada teknik disiplin yang biasa dilakukan dan tetap memperhatikan tujuan jangka panjang.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak di depan umum dengan memberikan ruang emosi. Sumber : pexels.com/@Scott Webb