Masih Main di Liga 1, Satgas Antimafia Bola Polri Ungkap Klub Terlibat Match Fixing

Kamis 12 Oktober 2023, 19:15 WIB
Ilustrasi. Masih Main di Liga 1, Satgas Antimafia Bola Polri Ungkap Klub Terlibat Match Fixing (Sumber : Freepik/cookie_studio)

Ilustrasi. Masih Main di Liga 1, Satgas Antimafia Bola Polri Ungkap Klub Terlibat Match Fixing (Sumber : Freepik/cookie_studio)

SUKABUMIUPDATE.com - Satgas Antimafia Bola mengungkap klub sepak bola Indonesia yang terlibat pengaturan skor (match fixing).

Bahkan, melansir dari Tempo.co, Kepala Satgas Antimafia Bola Asep Edi Suheri mengungkapkan klub yang terlibat match fixing dalam pertandingan Liga 2 2018 tersebut masih bermain di Liga 1 hingga saat ini.

"Saat ini di 2023 (masih main) ya di Liga 1. Perlu diketahui pada 2020-2021 akhir tidak ada pertandingan karena (pandemi) COVID-19 dan baru mulai lagi di 2021 akhir sampai saat ini ," kata Asep dalam sesi jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, (12/10/2023).

Baca Juga: Satgas Anti Mafia Bola Polri Ungkap Match Fixing Liga 2, Tetapkan 6 Tersangka

Asep mengatakan pengaturan skor terjadi dalam pertandingan klub X melawan klub Y pada November 2018. Ia menyebut klub tersebut mencatatkan tujuh kemenangan dari delapan pertandingan di Liga 2.

Total uang yang dikeluarkan klub Y mencapai Rp 800 juta. "Sampai saat ini terdata kurang lebih sekitar Rp 800 juta. Kalau pengakuan mungkin bisa sampai Rp 1 miliar lebih. Tapi yang terdata sesuai fakta yang kita dapat ada Rp 800 juta." katanya.

Pada musim 2018, diketahui ada tiga klub yang promosi ke Liga 1 2019, yakni PSS Sleman, Semen Padang, dam Kalteng Putra.

PSS keluar sebagai juara setelah mengalahkan Semen Padang 2-0. Sementara Kalteng Putra menang atas Persita Tangerang dalam perebutan peringkat ketiga.

Satgas Anti Mafia Polri sebelumnya menetapkan enam tersangka dalam dugaan suap match fixing pada pertandingan Liga 2 November 2018 silam.

Baca Juga: 7 Fakta Satgas Anti Mafia Bola dan Susunan Pengurusnya

Adapun keenam tersangka itu meliputi empat wasit yang terdiri dari wasit tengah berinisial M, asisten wasit 1 P, asisten wasit 2 R, wasit cadangan A. Lalu dua orang dari pihak klub yang merupakan Liason Officer berinisial K dan A selaku kurir pengantar.

Kini berdasarkan hasil penyelidikan telah ditetapkan dua tersangka baru atas nama VW selaku pelobi wasit dan DR yang merupakan pengurus klub.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life08 Mei 2024, 18:15 WIB

Bunda Perlu Tahu, 7 Tips Mengajari Balita Tata Cara Makan yang Baik

Ingatkan balita bahwa tata krama makan yang baik, seperti tata krama pada umumnya, seperti bersikap hormat dan menunjukkan rasa terima kasih atas suatu makanan
Ilustrasi tata cara makan yang baik pada balita (Sumber : pexels.com/@AlexGreen)
Life08 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa Setelah Sholat Tahajud Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Selain doa, dalam sholat Tahajud, dianjurkan untuk membaca beberapa ayat Al-Quran, baik itu surat-surat pendek maupun ayat-ayat yang lebih panjang.
Ilustrasi - Doa setelah shalat tahajud. (Sumber : via muslimvillage)
Life08 Mei 2024, 17:45 WIB

8 Tata Krama Ketika Makan yang Dapat Diajarkan Orang Tua Kepada Anak

Anak-anak perlu diajari tata cara makan di meja makan saat dirumah maupun di luar rumah, agar hal ini membuat mereka terbiasa dengan kebiasaan baik.
Ilustrasi cara mengajari tata krama makan kepada anak (Sumber : pexela.com/@AlexGreen)
Sukabumi08 Mei 2024, 17:35 WIB

Ada Alumni, 10 Remaja Jadi Tersangka Duel Maut Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi

Polisi tetapkan 10 remaja jadi tersangka duel maut yang tewaskan pelajar SMP di Cikembar Sukabumi.
Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo saat menunjukan barang bukti dan para tersangka duel maut pelajar SMP. (Sumber : Istimewa)
Keuangan08 Mei 2024, 17:33 WIB

Kebanyakan Swasta, Jawaban Pemerintah Soal Gaji Dosen di Bawah Rp3 Juta

Menurut hasil penelitian SPK, meski memiliki tanggung jawab yang besar, mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.
Ilustrasi dosen (Sumber: freepik)
Life08 Mei 2024, 17:30 WIB

Anak Jangan Sering Dimarahi Bund! Ini 7 Efek Psikologi yang Sangat Serius

Anak yang sering dimarahi akan berdampak pada psikologisnya.
Ilustrasi. Anak yang sering dimarahi akan berdampak pada psikologisnya. | Foto : pixabay.com/RudyandPetterSkitterians
Life08 Mei 2024, 17:15 WIB

2 Hal Penting yang Dilakukan Orang Tua Jika Anak Tidak Menggunakan Tata Krama

Tata krama sangat penting dalam kehidupan, karena hal tersebut dapat menjadi acuan bahwa seorang anak itu bersikap baik.
Ilustrasi anak yang tidak menggunakan tata krama (Sumber : pexels.com/@KetutSubiyanto)
Musik08 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu These Walls Dua Lipa, They'd Tell Us To Break Up!

Makna Lagu These Walls Dua Lipa menceritakan tentang kisah sepasang kekasih yang hubungannya semakin memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
Video Official Lirik Lagu These Walls Dua Lipa, They'd Tell Us To Break Up. Foto:  YouTube/@Dua Lipa
Life08 Mei 2024, 16:45 WIB

5 Tips Mengajarkan Tata Krama Kepada Anak, Salah Satunya Jadilah Teladan

mungkin sulit untuk membantu anak menguasai semua tata krama yang benar. Dengan menggunakan pesan yang konsisten, penjelasan yang benar , pengingat, dan konsekuensi, Anda akan menanamkan perilaku baik ke mereka
Ilustrasi menanamkan tata krama pada anak yang baik (Sumber : pexels.com /@Vlada Karvovich)
Sukabumi08 Mei 2024, 16:30 WIB

Ngaku Mau Diperkosa, Pelaku Pembunuhan Waria di Citepus Sukabumi Dikenai Pasal Berlapis

Polisi menerapkan pasal berlapis kepada pelaku berinisial Adi (20 tahun) atas kasus pembunuhan seorang asisten rumah tangga (pembantu) bernama Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun).
Barang bukti pembunuhan Ceceu alias Ajo Sutarjo seorang asisten rumah tangga di Citepus  Sukabumi | Foto : Ist