Laporan Keuangan BPR Sukabumi Sudah WTP, Hati-Hati Salurkan Kredit

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Laporan keuangan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sukabumi, dari waktu ke waktu menunjukkan grafik peningkatan cukup signifikan. Hanya saja, masih banyaknya nasabah menunggak pembayaran kredit, menjadi pekerjaan rumah untuk segera dicarikan solusinya.

Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri kepada sukabumiupdate.com, usai menghadiri buka puasa di Kantor PD BPR Sukabumi, Kamis (15/6).

“Kalau kami lihat dari sisi laporan keuangan tahun lalu dan sekarang sudah bagus, bahkan bisa dibilang kalau di pemda sudah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Begitu juga dari sisi laba ada peningkatan yang berdampak kepada setoran Pendapatan Asli Daerah,” jelas Iyos.

BACA JUGA: Kontribusi BPR Sukabumi dalam Pembangunan Ekonomi Daerah

Iyos mengaku, tidak pernah berhenti untuk mengingatkan jajaran direksi BPR Sukabumi untuk menangani masalah masih banyaknya nasabah yang menunggak pembayaran kredit. “Saya meminta mereka (direksi-red) untuk lebih meningkatkan kehati-hatian dalam hal pemberian kredit, sehingga Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah setiap hari terus turun,” ucapnya.

Dijelaskannya, dari sisi penyertaan modal ke BPR Sukabumi tahun ini Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah mengucurkan anggaran senilai Rp10 miliar yang bisa digunakan untuk memberikan pinjaman kredit bagi kelompok usaha kecil menengah dalam rangka mengeliminir rentenir.

BACA JUGA: BPR Sukabumi Perang dengan Rentenir Melalui Sahabat Mikro

“Kita berharap dengan adanya BPR, bisa memberikan fasilitas kredit kepada para pelaku UKM. Sehingga bisa melaksanakan usaha dengan tenang dan tidak dikejar-kejar oleh rentenir, apalagi bunganya kecil hanya enam persen,” pungkas Iyos.

Menanggapi pernyataan Sekda, Direktur Utama PD BPR Sukabumi, Engkos Rosidin menegaskan jika pihaknya sudah melakukan studi banding ke daerah lain untuk melihat BPR yang lebih baik dan menerapkan ilmunya di Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Hingga Akhir April, DPK BPR Sukabumi Cabang Cibadak Rp17 Miliar

“Hasil dari studi banding, sekarang kami sudah membentuk tim penyelesaian kredit. Terbukti, setiap tahun kredit bermasalah terus menurun,” tegasnya.

Terkait penyertaan modal senilai Rp10 miliar dari Pemkab Sukabumi bagi pelaku UKM, Engkos mengaku hingga saat baru terserap sekitar Rp800 juta. “Modalnya baru masuk ke kami, karena ada prosedur harus diketahui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meskipun dari Pemkab sudah lama disimpan dananya,” jelasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life07 Mei 2024, 14:15 WIB

Jarang Disadari, Inilah 5 Kebiasaan Jelek yang Bikin Masa Depan Susah Hidup Kaya

Kebiasaan tertentu menjadi penyebab seseorang sangat susah menjadi kaya raya. Hal ini yang kadang sering disepelekan, padahal dampaknya buruk
Ilustrasi kebiasaan yang menyebabkan susah kaya (Sumber : Pexels.com / @MARTPRODUCTION)
Sukabumi07 Mei 2024, 14:11 WIB

Lewat Diskumindag, 29 Koperasi Ikut Pelatihan yang Digelar Pemkot Sukabumi

Tujuannya pembinaan dan pengembangan koperasi lewat peningkatan kapasitas.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kiri) dan Kepala Diskumindag Agus Wawan Gunawan (kanan) di acara pelatihan perkoperasian pada Selasa (7/5/2024) di Hotel Fresh. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 14:04 WIB

Serahkan Berkas ke Nasdem, Ayep Zaki Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi ke 4 Partai

Pengusaha sekaligus politisi Sukabumi, Ayep Zaki menjadi orang pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi, hari ini, Rabu (7/5/2024).
H Ayep Zaki saat menyerahkan berkas pendaftaran maju wali kota ke Partai Nasdem Kota Sukabumi | Foto : SU
Sukabumi07 Mei 2024, 14:00 WIB

Kepala Bapenda dan 3 Pejabat Jadi Peserta PKN, Ini Pesan Sekda Sukabumi

Sekda Ade menjelaskan dalam kegiatan tersebut membahas Penilaian Sikap Perilaku dan Strategi Pengembangan Potensi Diri dari Peserta
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadir dan mendampingi keempat pejabat dalam proses PKN yang berlangsung virtual di Aula Utama Pendopo Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber: dokpim kabupaten sukabumi)
Sehat07 Mei 2024, 14:00 WIB

Tantangan di Balik Piring: Memahami 9 Alergi Makanan yang Paling Umum Terjadi

Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa.
Ilustrasi Kerang - Gejala alergi makanan berkisar dari yang ringan dan nyaman hingga yang mengancam jiwa. | Foto: Instagram/@enak_makan12
Sukabumi07 Mei 2024, 13:52 WIB

Diserahkan ke Keluarga, Nasib Bayi yang Dibuang di Semak-semak Gunungguruh Sukabumi

Penyerahan bayi akan disaksikan aparat diakhiri penandatanganan surat pernyataan.
Polsek Gunungguruh dan puskesmas saat menitipkan bayi laki-laki yang dibuang ibunya ke bidan. | Foto: Istimewa
Life07 Mei 2024, 13:45 WIB

7 Ciri Orang yang Tetap Hidup Miskin dan Melarat sampai Tua, Kamu Termasuk?

Ciri orang yang akan hidup miskin dan melarat sejatinya sangat nampak pada perilaku seseorang yang memiliki kebiasaan buruk
Ilustrasi ciri orang yang akan tetap miskin (Sumber : Pexels.com/ @Steven Arenas)
Life07 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Sikap Konsumtif yang Membuat Hidupmu Miskin dan Sulit Kaya

Sikap konsumtif orang miskin bisa mengakibatkan hutang yang menumpuk, terutama jika mereka bergantung pada kartu kredit atau pinjaman untuk memenuhi gaya hidup konsumtif mereka.
Kartu ATM. Sikap Konsumtif yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 13:25 WIB

KPU Kota Sukabumi Buka Pendaftaran Bacalon Wali Kota Jalur Perseorangan, Ini Syaratnya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi telah membuka pendaftaran bagi warga masyarakat yang akan mencalonkan Pilkada 2024 melalui jalur perseorangan atau calon independen.
Pengumuman pendaftaran bakal calon wali kota Sukabumi melalui jalur perseorangan | Foto : Dok. KPU Kota Sukabumi
Sukabumi07 Mei 2024, 13:21 WIB

Bukan Parafilia Murni, Menebak Pikiran Pelajar SMP Bunuh dan Sodomi Bocah SD di Sukabumi

Alasan Joko tidak meyakini kasus ini sebagai parafilia murni adalah karena terduga pelaku masih dalam kondisi pubertas.
Proses ekshumasi makam MA (7 tahun) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada 25 Maret 2024 oleh tim forensik Polda Jawa Barat. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota